Dila
KAMBENG!!
INI GUA MIMPI??!
"ka-ka- ka yefi??", tanya gue heran sekalian memastikan apa yang gue lihat sekarang nyata.
Siapa tau kuntilanak nyamar kan.
"long time no see ya, dil.", ucapnya tersenyum manis sembari mendekat ke gue.
Gue masih berdiri mematung.
Gue bukannya lebay atau apa, tapi woi??! It's her!
Cewe yang nyakitin abang guaa!
Cewe yang pengen gua bales dendam waktu ituu!
"kaka ngapain kesini?", tanya gue agak sarkastik karena sebaik apapun dia sama gue dulu, dia tetap adalah manusia yang nyakitin abang gua.
Gua ga boleh lengah.
"kaka mau ngomong sama kamu.", jawabnya serius.
Masih berani dia ngomong sopan sopan pake 'kamu'?!
"ada yang mau kaka jelasin sama kamu, dila.", sambungnya lagi dengan senyuman kembali terukir di wajahnya.
Cih! Gausah basa basi!
"apa lagi yang mau kaka bilang? belum cukup kaka nyakitin ka dika??", tanya gue dengan meninggikan nada bicara gue.
Sabar dulu, dil. Sabar..
"dek, dengerin penjelasan kaka dulu. boleh ya?", tanyanya lagi masih dengan senyuman yang sebenarnya manis namun menjijikkan itu.
Dengerin dulu, dil.
Tenang..
"yaudah, oke.", kata gue jelas menunjukkan kekesalan sambil membuka pintu rumah.
Mungkin kalian berpikir kalo gue itu manusia paling lebay sepanjang peradaban manusia modern, karena kesal dengan masalah yang bahkan bukan urusan gue.
Tapi kalian harus tau, sedekat apa gue sama ka Dika sampe sampe gue ga bisa liat dia terluka.
"dikanya belum pulang ya, dil?", tanyanya sambil duduk di salah satu sofa ruang tamu.
Masih sama.
Sofa yang biasa didudukinya saat masuk rumah kami.
"belum.", jawab gue seadanya sambil berjalan ke dapur untuk membuat teh dan mengambil snack.
Engga.
Tehnya ga gua taro sianida juga kali.
Walaupun itu rencana awal gua.
Siap, guepun membawa dua cangkir teh itu dan setoples biskuit.
"makasih, dil.", katanya sambil meminum teh yang barusan gue bawa.
Gue hanya mengangguk.
"jadi, tolong kaka jelasin, alasan kaka ninggalin ka dika.", kata gue karena sudah terlalu penasaran dengan alasannya.
Ka Yefi lalu terdiam sebentar.
"dila.. tolong dila jadi dila yang dulu ya. yang selalu senyum kalo kaka mampir kesini.", katanya sambil menggenggam telapak tangan kiri gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Teen FictionDila, seorang gadis yang bisa dibilang sempurna untuk anak remaja, jatuh cinta untuk pertama kalinya di sekolah barunya. Alex, seorang pemuda yang juga dikagumi di kalangan remaja wanita, jatuh cinta kepadanya. Michael, salah seorang anak yang digem...