Part 17

78 3 0
                                    

   "Nih gue balikin buku lo" kata Resak tiba-tiba mengagetkan lamunan Firga.
   "Yeeehh pagi-pagi udah ngelamun aja. Kesambet tau rasa lo" kata Resak.
   "Lo tuh ya, bukannya bilang makasih kek, malah nyumpahin gue" kesal Firga.
   "Haha dasar nenek gayung" kata Resak.
Resak Resak Resak. Selalu dia bikin hidup Firga hancur. Gak bisa apa sehari tuh lepas dari Resak? Tapi Firga mendengus. Sabtu, Minggu libur. Yes, hari terbebas dari Resak.
   Siang itu sekolah pulang cepet. Firga buru-buru pulang ke rumah. Tidur. Cape banget rasanya tadi walaupun jam sekolah cepet dari biasanya.
Sore harinya Firga terbangun karena suara handphonenya. Ternyata ada telpon dari Resak.
Firga mematikan telponnya dan kembali tidur. Namun beberapa saat kemudian handphonenya berbunyi kembali. Dengan geram ia mengangkat telponnya.
Firga: "Halo Resak ngapain lo nelpon gue, gue lagi tidur nih" kata Firga sambil masih menutup matanya. Sesaat kemudian ia menguap.
Namun tanpa Firga tau ternyata itu adalah telpon dari Haikal.
Haikal: "Halo Fir? Kok Resak sih? Siapa Resak?"
Firga terkaget. Rasa kantuknya seketika hilang.
Firga: "Hah? Oh jadi ini Haikal. Maaf ya Kal aku baru bangun tidur, tadi sebelum kamu nelpon ada Resak nelpon aku cuma aku reject kan akunya lagi bobo.. hehe. Resak itu temen sekelas aku biasalah.. hehe, maaf ya"
Haikal: "Oh jadi gitu.. oh kamu lagi tidur? Ya udah lanjutin aja. Aku ganggu maaf ya?"
Firga: "Nggak kok lagian ini udah sore gini. Gapapa kok"
Haikal: "Oh.. ya udah. Oiya, aku cuma mau bilang aja sama kamu. Aku sekarang lagi di jalan nih mau pulang dulu. Besok kita ketemu yah"
Firga: "Hah serius? Oke boleh boleh. Aku tunggu ya. Hati-hati di jalannya Kal"
Firga senang sekali mendengar kabar itu. Tak sabar rasanya menanti hari esok.

I Hate You, But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang