Part 8

90 4 0
                                    

   "Hmm, ya udah gue maafin lo. Tapi buat lo nganterin gue pulang, kayaknya gak usah deh. Mendingan lo anterin aja pacar lo pulang" kata Firga segera berlalu, namun kembali tangannya dicekal Resak.
   "Fir ayo lah, gue tau lo marah sama gue" kata Resak.
   "Ih lepasin!" Firga melepaskan cekalan tangan Resak ia segera berlalu. Dia berjalan ke gerbang sekolah dan keluar memburu jalanan. Dia berjalan menuju rumahnya yang agak jauh dari sekolah. Namun yang Firga suka, ia suka jalan kaki karena jalanan menuju rumahnya itu melewati taman kota dan taman bermain, sesuai juga untuk pejalan kaki.
   Baru beberapa langkah dari gerbang terlihat Resak mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi melewati Firga. Firga tau mungkin Resak marah padanya, tapi ia berpikir kembali. Siapa suruh tadi bikin kesel.

Keesokan harinya di sekolah..
   "Gue duduk samping lo ya" kata Resak menyimpan tasnya di bangku yang seharusnya ditempati oleh Mitha.
   "Gak bisa gitu dong ini kan tempat Mitha" kata Firga.
   "Bodo amat emang gue peduli" kata Resak sambil berlalu. Pagi-pagi udah bikin mood Firga ancur. Resak maunya apa sih?
Firga geleng-geleng kepala. Ia melanjutkan aktivitasnya BBM-an sama Haikal. Ia segera melupakan Resak yang nyebelin.
   Resak memanggil Firga dari luar.
   "Fir, Firgaaaaaa" teriak Resak.
Firga kesel.
   "Aaaaaarrrrrggggghhhh apaan sih loooooo" teriak Firga kesel.
   "Sini dulu Fir" Resak nongol dari pintu. Dengan malas Firga menghampiri Resak. Resak mau ngapain lagi sih? Pikirnya.

I Hate You, But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang