"Gue lagi nyari Firga" jawab Resak polos.
"Ngapain lo nyari dia?" Tanya Dendy.
"Eh, enggak kok. Cabut yuk" kata Resak.
"Gimana sih lo, justru kita kesini buat nemenin lo. Lo langsung aja mau cabut" gerutu Rifat.
"Gue masih ada perlu nih, sorry ya" Resak berlalu.
"Kenapa dia?" Tanya Radith. Rifat angkat bahu dengan cueknya. Resak masih sibuk mencari Firga. Barulah setelah bel pulang dia bertemu dengan Firga di kelas.
"Lo kemana aja sih? Ngilang? Apa sembunyi di lubang cacing? Gue muter-muter ke semua tempat di sekolah ini buat nyari lo tau gak!" Kesal Resak.
Firga terkaget.
"Mana gue tau. Emang peduli apa lo sama gue? Dih!" Firga berlalu. Namun tangannya ditarik oleh Resak dengan keras.
"Aw Resak sakit ih lepasin gak" kata Firga.
"Gak sebelum lo ikut gue" kata Resak menarik tangan Firga. Dia membawa Firga keluar kelas.
"Resak lepasiiiiiiinnn" teriak Firga. Beberapa orang sempat melirik mereka dan berbisik-bisik.
"Gak pokoknya gak akan gue lepasin" Resak menarik Firga ke parkiran motor.
"Ngapain sih lo bawa gue kesini?" Kesal Firga. Ia mengusap-usap tangannya yang kemerahan karena dicekal Resak.
"Gue mau minta maaf sama lo. Gara-gara tadi pas pelajaran kimia. Gue minta lo nerima permintaan maaf gue. Gue anterin lo pulang" kata Resak menunduk dan wajahnya kemerahan. Firga tau Resak gengsi minta maaf padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You, But I Love You
Roman d'amourKetika kamu tengah menjalankan hubungan dengan orang lain, seseorang malah terang-terangan menyatakan cintanya padamu, padahal ia sendiri sudah mempunyai hubungan dengan yang lain. Apa yang kamu rasakan? Benci kah? Lalu bagaimana jika ia malah membu...