Part 22

79 4 0
                                    

   "Kamu tau nggak aku kalo di Bandung kegiatannya apa aja?" Kata Haikal.
   "Apa aja coba? Pasti kamu sibuk kerja" sahut Firga sambil menyendok eskrim pot kesukaannya.
   "Haha iya aku mulai kerja dari jam 9 pagi terus sampe jam 9 malem lagi, kalo lagi sepi biasanya jam 6 juga udah pulang" jawab Haikal.
   "Pantesan kamu selalu sibuk, jarang kasih kabar. Emang kerjaanya apa aja?" Kata Firga.
   "Hehe iya maaf ya Fir, aku berusaha fokus dulu buat kegiatan PKL ini, soalnya ini kan kegiatan kayak semacam latihan gambaran buat ke depannya aku kerja kayak gimana, jadi aku mau serius di PKL ini.. emmm, nya gak jauh dari ngutak-ngatik hardware aja sih. Kadang scan harddisk, kadang bongkar CPU, kadang ngecek monitor, banyak sih" jelas Haikal.
   "Hmmm gitu ya, gapapa kok aku ngerti, berarti bagus dong.. aku dukung kok, pokoknya kamu tenang aja gak usah pikirin aku, kamu yang semangat ya kerjanya" kata Firga.
   "Ya tapi aku juga suka gak tenang sih Fir kalo misalkan gak kabarin kamu, tapi aku usahain tiap aku mau siap-siap kerja, aku bakalan ngasih kabar ke kamu. Makasih ya udah support aku" kata Haikal tersenyum.
   "It's ok. Tenang aja. Sama-sama Kal" kata Firga.
Memang dalam suatu hubungan jarak jauh, yang dibutuhkan adalah komunikasi. Tanpa komunikasi mereka bisa apa. Tapi Firga rasa, ia harus bersabar terlebih dahulu. Yang ia ingin tunjukkan adalah kedewasaan dan kesabaran dirinya dalam mengambil sikap jika Haikal tak ada kabar. Firga berpikir bahwa Haikal tidak ada kabar pasti karena sibuk dengan pekerjaannya. Ia yakin Haikal akan selalu setia padanya.
   Seterusnya mereka melewatkan pertemuan mereka dengan bertukar cerita ditemani eskrim, lalu pergi ke taman kota sambil berselfie ria. Hitung-hitung kenangan kapan lagi coba.
Di taman kota...
   "Oh iya Fir, aku kan punya program di DKR *Dewan Kerja Ranting*, kegiatannya itu tentang peduli sesama. Ini kegiatan pramuka loh. Kamu ikutan yuk, kegiatannya tuh seminggu sekali di taman kota ini, tiap hari minggu" kata Haikal.
   "Emang kayak gimana? Kok aku gak tau?" Tanya Firga.
   "Ya jadi ini tuh kebetulan programnya baru aja mulai. Dibagi jadi 3 tahap. Tahap 1 itu penggalangan buku, jadi siapa aja boleh sumbang buku ke DKR di sini. Kalo udah kumpul banyak baru kita masuk ke tahap yang kedua. Tahap 2 itu penyumbangan buku, jadi kita bakal nyumbangin buku ke anak-anak yang kurang beruntung nasibnya. Kayak anak yang tinggal di kolong jembatan, pengamen dan lainnya. Lalu kita masuk ke tahap 3, di tahap 3 ini kita buka spot di taman kota. Di sini kita adain kegiatan yaitu baca buku bareng, mendongeng, mewarnai, menggambar, menyanyi dan lainnya. Ini kegiatan emang buat anak-anak sih tapi yang mau berpartisipasi boleh kok, langsung join aja. Kenapa kita ngambil kegiatan kayak semacam pengajaran gitu buat anak? Karena mereka kan generasi penerus-penerus bangsa, jadi haruslah mereka mendapatkan pelajaran dan bimbingan belajar selain di sekolah, tapi ini sambil bermain" jelas Haikal panjang lebar.
   "Widiiihh keren ya. Boleh deh aku ikut ya. Soalnya emang aku suka banget ngajar ngajar gitu. Kebetulan cita-cita aku pengen jadi guru" kata Firga.
   "Boleh yuk gabung aja Fir" kata Haikal. Firga terkagum-kagum akan sifat Haikal, selain rajin dan tekun, Haikal juga mandiri dan baik.

Komen dan Votenya ditunggu kak😊 Makasih yang udah baca sampai sini walaupun ceritanya absurd😊 ceritanya sebenernya dari pengalaman aku tapi agak aku rubah alurnya😂
Ayo komen sama votenya ya kak😉

I Hate You, But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang