Alooo kakak-kakak semuaaaa🙌 maaf ya baru update lagi nih.. aku baru pulang perkemahan dianpinsat lanjut dengan kegiatan di sekolah sama pembagian raport😂 sekarang baru bisa free🙌 yeee.. *author sok sibuk banget yak. Oke kak lanjut aja yuk ceritanya. Makasih ya yang masih nunggu kelanjutan dari cerita abal ini.. oiya part 26 nya malah aku post 2x hihi maaf ya😂😂 hmm vote sama commentnya ayo kak😉 terimakasih sebelumnya😍
Firga tak habis pikir kenapa Ines dan Dhita malah menyebutnya PHO. Perasaan Firga gak pernah deh ngerebut-rebut cowok orang gak ada kerjaan banget.
"Jadi maksud kalian nyebut-nyebut PHO itu gue yah? Hubungan siapa yang gue rusak? Punya bukti apa kalian nuduh gue?" Kesal Firga.
"Udah deh kak Firga yang sok manis, gak usah pura-pura bego. Ya hubungan Tiara sama kak Resak lah. Nyadar gak sih lo kak tiap hari deketan mulu sama kak Resak" ketus Ines.
Firga melongo. Bibirnya bergetar. Hatinya bukannya takut akan pengakuan itu, ia justru ingin marah sekali pada Resak. Selama ini Firga selalu berusaha untuk tidak mengganggu hubungan Resak dengan Tiara, bahkan jika menurut Firga sikap Resak sudah diluar batas, Firga selalu mengingatkan Resak. Seperti kemarin ketika dibuatkan puisi, Resak berlama-lama dengan Firga, Firga lah yang mengingatkan agar Resak segera pulang. Dan Firga kaget juga bukannya hubungan Resak dengan Tiara baik-baik saja? Buktinya kemarin Resak minta dituliskan puisi untuk Tiara. Firga sendiri masih bingung, namun ia rasa ia harus memarahi Resak.
"Woy bengong? Ngaku aja deh kak" kata Dhita membuyarkan lamunan Ines.
"Denger ya, gue gak pernah ada niatan sedikit pun buat ngerusak hubungan Resak sama Tiara. Malah Resak sering gue bantuin buat apapun itu demi Tiara. Gue berani kalo emang misalkan gue harus ngomong langsung di hadapan Tiara sama Resak, gue bukan perusak hubungan mereka berdua! Jadi kalian yang gak tau apa-apa diem deh, gak usah ikut-ikutan!" Kata Firga tegas.
Ines dan Dhita terdiam. Mereka bingung. Jalan satu-satunya adalah dengan mempertemukan Firga,Resak dan Tiara untuk membicarakan masalah yang sebenarnya terjadi ini salah siapa. Harus.
"Oke kita tunggu nanti sore, di taman belakang sekolah aja. Siap-siap aja PHO" ketus Dhita sambil berlalu bersama Ines.
"Wtfm!" Firga kesal hampir saja melepaskan tinjunya. Ia berjalan kesal menuju kelasnya. Mana Resak mana Resak?!!Sesampainya di kelas..
Terlihat Resak sedang memainkan handphonenya. Firga langsung menghampirinya.
"Gue harus ngomong sama lo" kata Firga dengan wajah kesal.
"Apaan?" Resak membaca air muka Firga yang tak bersahabat.
Firga menceritakan semuanya dengan perasaan kesal, ia sendiri tidak terima jika disebut-sebut sebagai perusak hubungan orang. Ia masih punya muka. Dan yang lebih membuatnya kesal, kenapa Resak bersifat aneh seperti itu pada Tiara. Firga benar-benar tak habis pikir.
"Fir.. selama ini gue ngerasa bosen sama Tiara. Gue lebih nyaman deket sama lo. Gue gak bisa bohongin perasaan gue Fir" kata Resak, matanya menatap tajam Firga.
"Bosen? Hanya gara-gara itu? Res coba lo fikir gimana lo pertama kali berjuang dapetin Tiara jadi cewek lo?! Setelah dia bisa lo dapetin dan dia sayang sama lo, lo ninggalin dia karena bosen? Pikir itu Res! Dan demi gue? Lo boleh nyaman sama gue karena lo emang sahabat gue Res. Itu yang harus lo tau.." kata Firga. Matanya berkaca-kaca.
"Pokoknya gue udah gak punya perasaan sama Tiara.. semuanya datar Fir.. gue juga gak ngerti sama perasaan gue.." kata Resak lesu.
"Lo cuma butuh waktu Res.. ayolah gue tau lo sayang sama Tiara. Gue tau itu Res! Kasih hati lo sedikit waktu untuk membuka perasaan lo sama Tiara. Dia cantik Res, baik pula. Dia sayang sama lo. Kurang apa? Plis Res, gue cewek. Gue tau yang dia rasain sekarang" kata Firga dengan nada melunak. Dia yang tadinya sempat kesal dibilang PHO justru malah memikirkan perasaan Tiara. Dan Firga tau Tiara baik, ia tidak sampai hati menyebut Firga sebagai PHO, justru malah Ines dan Dhita yang nyebelin dan kamvret dan gak tau apa-apa yang malah nyebut Firga sebagai PHO.
Resak terdiam mencerna ucapan Firga. Firga menyerah menunggu reaksi Resak. Ia sudah mencoba untuk memberitahu Resak yang terbaik untuk masalah ini.
"Terserah lo aja deh. Gue cape" kata Firga keluar kelas. Resak terdiam.
"Kenapa Fir? Ribut gitu sama Resak?" Tanya Tika.
"Tau deh Tik, gue cape" kata Firga lesu. Tika terdiam mungkin kali ini Firga gak mau diganggu.Sementara itu...
"Udah deh Ti, tenang aja si PHO itu udah gue peringati. Mentang-mentang dia kakak kelas emang gue takut apa? Kagak!" Kata Dhita.
"Hah? Emang kalian bilang apa sama kak Firga?" Tanya Tiara.
"Yaa..pokoknya nanti sore lo, kak Firga, kak Resak selesein masalah kalian di taman belakang sekolah" kata Dhita.
"Yap! Dan ternyata gue heran deh, si PHO itu gak ngaku juga walaupun gue sama Dhita udah manggil-manggil dia si PHO beberapa kali pun. Gila aja dia gak nyadar apa" kesal Ines.
"Kalian kok gitu sih sama kak Firga? Gue yakin ini semua bukan salah kak Firga Dith,Nes.. justru selama ini kak Firga yang selalu bantuin kak Resak buat apapun itu demi gue. Gue yakin itu" kata Tiara kesal.
"Lo yakin Ti? Bukannya sebelumnya lo nyangka kak Resak jadian sama kak Firga?" Tanya Ines.
"Awalnya gue nyangka kayak gitu. Tapi ternyata gue salah.. pemikiran gue terlalu dangkal. Selama ini ternyata kak Resak yang suka deketin kak Firga. Dan kak Firga sendiri justru malah risih dan suka dibuat kesel sama kak Resak. Dan kak Firga sendiri udah punya pacar. Kali ini gue yakin bahwa kak Firga bukan PHO" kata Tiara.
Dhita dan Ines terdiam. Mereka perlahan diliputi rasa malu sekaligus takut pada Firga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You, But I Love You
Storie d'amoreKetika kamu tengah menjalankan hubungan dengan orang lain, seseorang malah terang-terangan menyatakan cintanya padamu, padahal ia sendiri sudah mempunyai hubungan dengan yang lain. Apa yang kamu rasakan? Benci kah? Lalu bagaimana jika ia malah membu...