I'm (Not) Okay

234 48 5
                                    

Aku mulai putus asa.

Tubuhku semakin lemah.
Aku tidak akan sanggup bertahan.

- Lutfia Ihwani Umar


















Rechap :

" Kubilang tidak apa - apa, aku hanya sleep walking, itu saja. " potongku.

" Sleep walking hanya menyebabkan orang bergerak dalam kondisi tidur, Lola. Tidak menyebabkan mereka teriak histeris seolah sedang ditikam. "

>>>>><<<<<

" Aku terpeleset saat sleep walking jadi histeris, itu saja. "

" Kau yakin? "

" Aku yakin. "

" Don't lie to me, " nada suara Greyson mulai meninggi.

" I'm not lying! " suaraku tidak kalah tinggi.

" Aku mendengar caramu teriak! " Greyson mulai membentakku. " Jangan membohongiku. "

" I am not! I just sleep walking and fell, just it. It's doesn't matter at all. " aku membela diri.

" You lie to me. You lie to me, Lutfia. " pikir Greyson. " What happen? You can tell me anything, but it feels like you hiding something from me. What is it? "

Aku menggeleng.

" Lola, "

" I'm fine. " kataku meyakinkannya.

" You know you're not. "

" I am, " kataku.

" Lalu kenapa kau gemetaran? "

Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya, aku kehilangan kata - kata. Dia benar.

" Stop it, Grey! " bentakku tanpa alasan. Aku tidak bisa berpikir jernih. " Kumohon jangan menyudutkanku, " kututup mata dengan tangan.

Aku tidak tahan lagi.

Aku masih ketakutan hampir mati dan aku tidak mau berdebat dulu.

" Lola, " Greyson berusaha melepas telapak tangan yang menutupi wajahku. " Aku hanya tanya apa yang terjadi? "

Ku lepas telapak tangan dari wajah mempelihatkannya wajah basah yang merah penuh ketakutan.

Greyson mendekatkan wajahnya. " Apa yang terjadi? "

" Aku baik - baik saja. "

Wajah Greyson berpura - pura santai walau aku tahu pertanyaannya lebih dari selusin.

Aku tahu Greyson tahu aku bohong, dia berhenti menanyaiku hanya karena keadaanku yang sedang shock.

Ngomong - ngomong Greyson benar, kau tidak mungkin teriak histeris minta tolong saat kepeleset.

Kau hanya akan meneriakkan 'ahhhh' bukannya 'Help!!!' dengan menjerit ketakutan seolah kau sedang di tikam.

Aku tahu Greyson mulai merasakan ada sesuatu yang salah.

>>>>><<<<<

Tangan Greyson melayang ke pipi kananku dan menyentuhnya pelan.

" Lebamnya bertambah biru, " katanya.

" Aku tahu, " ku usir tangannya dari pipiku.

Jangan tanya rasanya. Ngilu pedis membunuh walau hanya disentuh sendikit.

Pipi kananku yang sudah lebam kena lantai duluan jadi wajar jika lebamnya bertambah. Aku hanya bisa bersyukur aku tidak mematahkan rahangku.

Kuberitahu Greyson pipi kananku baik - baik saja. Kabar baiknya aku bahkan tidak meretakkan rahang sama sekali.

Tapi Greyson punya mata dan dia bukan idiot.

Siapapun yang melihat keadaanku akan segera tahu aku sama sekali tidak baik - baik saja.

Lebam biru yang hampir menghitam di pipi kananku bisa menggetarkan orang.

Melihat ekspresi Greyson yang melihat lebam di rahang kananku saja membuatku yakin untuk setidaknya tidak melihat bayanganku sendiri di cermin.

Aku takut akan gemetar ketakutan hingga pingsan jika melihat rupa menakutkanku sendiri.

" Orang tuamu tahu tentang ini? " tanya Greyson.

" Apa peduli mereka? Jika dibandingkan dengan perusahaan aku tidak ada apa - apanya, "

Greyson menarikku pelan ke pelukannya. Tapi kemudian kurasakan Greyson perlahan turun ke leherku.

Jantungku berdegub kencang dan memburu.

What would you gonna do?

Terngiang di pikiranku meski aku sudah tahu apa yang akan dilakukannya.

Maksudku aku tahu apa yang akan di lakukannya, aku hanya berpura - pura tidak tahu.

" What the f*ck! " Greyson mengumpat sebelum bibirnya sempat menyentuh leherku.

Awalnya kukira dia mendapati kiss mark lain selain darinya, tapi kemudian kudapati mata Greyson sedang memperhatikan bagian lain di tubuhku.

" Lutfia, katakan apa yang terjadi dengan tubuhmu. "


.
.
.
.
.
.
.
.

Author's Note :

Sesuai janji update 5 chapter sekaligus.

*jangan lupa vote*

Untuk yang mau lebih kenal aku follow:

Twitter : @Lutfia_Umar
Instagram : lutfia_ihwani_umar

.
.
.
.
.
.
.
.

COMMENT yang banyak, aku suka dapat comment.

BIAR AKU TAHU KALIAN PERNAH KE SINI.

SO I COULD KNOW THAT YOU GUYS WERE HERE.

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

SEBARKAN CERITA INI !!!

- Lutfia Ihwani Umar

The Author #Wattys2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang