Four Months Pregnant

367 92 12
                                    

Apa aku sungguh terlihat seperti sedang hamil?!

- Lutfia Ihwani Umar















Rechap :

Aku tertawa keras. " He's not my- "

" I'm not her boyfriend, " kata Peter.

Thank you, Peter.

Dia menyeringai dan merangkul pundakku, menarikku lebih dekat dengannya. " I'm her husband. " (aku suaminya).

>>>>><<<<<

" What?! " mataku melebar.

" Kami sebenarnya menikah beberapa hari yang lalu, " Peter mempererat rangkulannya di bahuku.

Kelewatan! Ini kelewatan. Aku lebih baik mati daripada harus malu semalu ini.

" How wonderful! Meski aku tidak melihat cincin apapun.. " matanya mencermati jemari kami. " But that's wonderful. Kami juga punya paket khusus untuk pengantin baru- "

Peter tolong jangan memperparahnya -_-.

Aku berhenti mendengarkan. Sudah berapa kali aku diingatkan bahwa hari ini penampilanku berantakan sekali hingga membuatku terlihat seolah sedang hamil?

Austin bahkan mempermasalahkan ini. Kukira dia hanya bercanda, tapi setelah kejadian hari ini, aku tahu dia tidak bercanda.

Tapi c'mon.. Apa aku sungguh terlihat seperti sedang hamil?!

Peter masih mendengarkan si saleswoman meski aku tahu dia tidak sungguh mendengarkan.

Aku berpaling ke jendela besar didepan toko.

Tiga pria besar berjas memasuki mall.

Aku tidak mengenal mereka. Tapi aku tahu mereka pasti di tim yang sama dengan dua pria bangsat yang hampir menculikku di area lokasi konstruksi tadi.

Dua pria memasuki toko yang berbeda. Mencari sesuatu.

Aku.

Aku tidak mau kege'eran, tapi aku yakin mereka mencariku.

Jantungku berdetak tidak beraturan. Aku mencoba mengatur napas. Toko tempat kami berada hanya berjarak beberapa toko dari mereka.

Dua pira yang memasuki toko keluar dengan wajah marah.

Kemudian pria ketiga berdiri dan memegang earpiece ditelinganya, mengatakan sesuatu kepada siapapun manusia biadab diujung sana.

Kukira mereka akan menggunakan walkie-talkie seperti di film - film action, tapi mengingat earpiece lebih baik, tersembunyi dan stylish, jadi walkie-talkie tergeser tempatnya oleh earpiece.

Aku dan Peter berada ditempat umum. Mereka tidak akan menghabisi kami di publik, kan?

Aku kembali ke saleswoman yang sedang sibuk promo dengan semangatnya. Jantungku semakin berdegup kencang seolah akan meledak. Lututku perlahan mulai bergetar. Kutebak Peter menyadarinya karena dia menarikku lebih dekat ke rangkulannya.

Tangannya mengelus bahuku lembut meyakinkan bahwa semuanya akan baik - baik saja.

Tapi Peter tidak tahu.

Tidak ada yang akan baik - baik saja.

Peter tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

The Author #Wattys2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang