Gross

281 54 15
                                    

*Aku kasih bonus satu chapter :) Maaf keasyikan liburan*




















Aku jijik dengan tubuhku sendiri.

- Lutfia Ihwani Umar




















Rechap :

Paha, betis-

Aku memalingkan wajah.

Aku bahkan tidak berani melihat luka dibawah sana lama - lama.

Memar, sayatan, lebam, luka terbuka yang mengering- menjijikkan.

Aku jijik dengan tubuhku sendiri.

>>>>><<<<<

Tubuhku meraung kesakitan tiap kali kain baju menyentuh kulit.

Aku tidak tahu berapa lama waktu yang sudah ku habiskan hanya untuk memakai pakaian dalam.

Memakai bra harusnya tidak sulit. Tapi jadi sulit jika tubuhmu penuh luka dan kau harus extra hati - hati memakainya.

Jika kainnya kena sedikit saja dengan lebam-mu, sakitnya akan membunuh.

Aku memakai sweter hitam kelonggaran berlengan panjang yang menutupi sebagian luka tubuhku. Celana piyama kupilih acak cukup panjang untuk menutupi semua luka di sepanjang kaki, kemudian tanpa memperdulikan rambut yang masih basah, kuraih gagang pintu dan melangkah keluar kamar mandi setelah tidak ingat berapa lama waktu yang kuhabiskan di dalam sana.

" Kau mau menjelaskan sesuatu? " tanya Greyson di ranjang tepat saat aku keluar dari kamar mandi.

Kututup pintu kamar mandi dibelakangku. " Latihan Cheers, " jawabku asal.

" Kau dijatuhkan ribuan kali hingga tubuhmu penuh luka seperti itu? "

Mulutku tertutup rapat, aku terdiam.

" Aku mendengar teriakanmu, Lola. Aku tidak pernah mendengarmu teriak seperti itu sebelumnya. " Greyson bangun dari ranjang dan berjalan ke arahku.

" Aku tahu ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku. " Greyson mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Kepalaku menunduk. Tanganku kaku gugup.

Mungkinkah ini saatnya? Mungkinkah ini saat yang tepat untuk memberitahunya? Akankah dia mengerti? Bagaimana jika dia tidak mengerti? Bagaimana jika dia tidak percaya?

Bagaimana jika dia berpikir aku gila?

...
Tidak ada jaminan.

" Cukup mengkhawatirkanku. Mom saja yang menkhawatirkanku. Aku bahkan pulang malam bersama cowok untuk pertama kalinya. " aku mengalihkan topik dan berjalan menjauhi Greyson menuju ranjang.

Aku memang bukan ahli berbohong atau mengalihkan topik. Maksudku liat saja apa yang barusan kubilang. Konyol sekali. Tidak nyambung.

Greyson berbalik melihatku yang sudah berbaring malas di atas ranjang.

" Jika ini membantu, Mom-mu bahkan tidak memikirkan itu. Dia terlalu sibuk dengan pacar baru-mu. "

Pacar.

Ukhh, jangan kata itu lagi.

" Not you too. I've heard it way too many times from him today. " gerutuku mengingat Peter.

The Author #Wattys2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang