It Wants Me?

503 111 22
                                    

Apa yang terjadi?

- Lutfia Ihwani Umar














Aku berjalan di lorong sekolah menatap setiap langkah kakiku. Bajuku basah karena keringat dingin dan jalanku gemetar.

Aku tahu sesuatu yang mereka tidak tahu.

Aku berencana menuju toilet dan mengistirahatkan diriku yang gemetar setengah mati di dalam sana. Tapi belum sampai toilet someone got me.

Hal selanjutnya yang kutahu, aku sudah berada di pelukan seseorang. Belum sempat aku berpikir siapa, dia berbicara dan aku tahu siapa. " You okay? I'm so worried about you. "

Semua gadis di lorong sekolah kepanasan lagi melihat kami berdua.

" Greyson aku baik - baik saja. "

" You're a terrible liar. " Greyson mempererat pelukannya.

" Aku tidak bohong. " bohongku.

Greyson membenamkan wajahnya di bahuku. " Aku bisa merasakan detak jantungmu, bodoh. " bisiknya.

" Itu karena kau memelukku erat, "

Greyson melepas pelukannya. Tangannya menyentuh pipi memar yang agak terlihat karena aku kehabisan persedian makeup hari ini. Masalah foundation itu, ingat?

" Ada banyak postingan tentang sesuatu yang terjadi dikelasmu- "

" Kau online dikelas? " potongku dan menyilangkan tangan di depan dada. Greyson tahu aku membencinya online dikelas.

Dan kalimat Greyson menggantung. " Um, awalnya searching jawaban yang tidak ada di buku- "

" You opened your social media in class, yes or nah? "

" Umm.. "

Aku menunggunya bicara. Tapi aku tidak bisa menunggu. " Okay! Katakan apa saja yang kau baca. "

Greyson memberitahuku semua postingan yang dibacanya saat kami berjalan menuju Cafetaria. Berita cepat sekali menyebar. Greyson bilang sosial media heboh dengan orang - orang yang membicarakan tentang kawanan burung gagak yang mati menyerbu kaca highschool.

Kata Greyson, beberapa orang berpikir kejadian hari ini disebabkan karena gangguan medan geomagnetik hingga menyebabkan kawanan burung berubah arah. Ada juga yang bilang itu ada hubungannya dengan pemerintah yang katanya sedang menguji senjata teknologi super rahasia. Dan ada juga yang berpikir itu sesuatu yang lain.

Greyson mencuri perhatianku saat dia menceritakanku bagian itu. Di tengah perjalanan menuju Cafetaria aku berhenti, " Ada yang mengira itu sesuatu yang lain? "

Greyson berhenti melihatku berhenti berjalan. " Yeah, kenapa? "

Tangannya merangkul pundakku. Tepat kena memar. Tapi aku sama sekali tidak mengernyit sakit. Aku tidak memikirkan rasa sakit saat aku berpikir tentang kejadian aneh diluar akal manusia yang sedang terjadi disekitarku sekarang.

Atau mungkin kata tepatnya, yang terjadi padaku.

" Apa lagi yang kau baca? "

" Kau sungguh percaya omong kosong itu? "

" Omong kosong? " ulangku.

" Ada alasan kenapa kita sebaiknya tidak mencari jawaban di internet. Beberapa hanya penuh omong kosong dan sesuatu yang gila. "

The Author #Wattys2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang