Hari ini Ali ingin membawa Prilly ke sebuah tempat yang dulu sering mereka kunjungi. Tepat dihari weekend memang membuat suasana sedikit ramai tak setenang biasanya.
Ali dan Prilly berjalan dipinggiran pantai. Tempat ini juga salah satu favorite mereka selain taman, danau, mall atau pun tempat lainnya.
Prilly yang berlari-lari kecil tak sadar jika ada seseorang yang memperhatikannya bahkan orang itu sedang asik memotret dirinya secara diam-diam.
Ali tersenyum memandangi hasil jepretannya dari layar kamera yang dibawanya.
Dia mengalungkan kamera DSLR itu dilehernya lalu berjalan menyusul Prilly.
"Prill, tungguin," teriak Ali yang bersahutan dengan gemuruh suara ombak. Prilly tak menggubris ucapannya dan tetap berlari.
"Kejar dong, Li," teriaknya saat sudah sedikit menjauh dari Ali.
Ali tersenyum memandangnya. Rasa bahagia itu kembali hadir memenuhi hatinya.
Ali berlari mengejar Prilly dan saat sudah dekat ia menarik lengan gadis itu hingga jatuh kepelukannya. Ali tersenyum puas sedangkan Prilly hanya tertawa.
"Kena juga kan!" Ali mulai menggelitiki pinggang Prilly membuatnya kegelian dan tertawa lepas.
"Iya, Li. Ampun deh ahahaa." Ali sangat bahagia saat bisa mendengar tawa renyah Prilly memenuhi indra pendengarannya, apalagi alasan Prilly tertawa adalah karena dirinya.
Ali menghentikan aksinya dengan tangan yang melingkar indah dipinggang ramping Prilly. Back hug! Jantung gadis itu rasanya berdetak tak normal saat Ali memeluknya dari belakang seperti ini.
"Cape," keluh Prilly berusaha menghilangkan perasaan anehnya.
Tanpa berkata apapun Ali melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Prilly erat. Diajaknya gadis itu duduk diatas pasir pantai yang berwarna putih.
"Mau es kelapa nggak?" tanya Ali saat beberapa menit mereka tak ada yang membuka obrolan.
"Mauu," pekik Prilly yang membuat Ali gemas. Diacaknya pelan rambut Prilly.
"Yaudah aku beliin dulu."
Prilly menikmati suasana pantai yang disukainya, menghirup udara yang terasa berbeda karena aroma air pantai yang yang terasa menenangkan, matanya meneliti sekelilingnya hingga pandangannya jatuh ke arah Ali yang berdiri memunggunginya.
"Aku makin penasaran tentang kamu dan juga kita, Li," gumamnya pelan.
Ali kembali dengan dua buah kelapa, yang satu diberikannya ke Prilly.
Menikmati es kelapa sambil merasakan kesejukan angin pantai yang berhembus membuat keduanya sama-sama terdiam beberapa saat.
"Mau nunggu disini sampe sunset nggak?" ucap Ali saat teringat keduanya sama-sama menyukai perubahan langit yang awalnya biru menjadi bercampur dengan jingga diiringi kembalinya matahari diperaduannya.
Prilly mengangguk-anggukan kepalanya bersemangat.
"Kesana yuk," ajak Ali yang sudah berdiri menunjuk sesuatu dengan jari telunjuknya sedangkan tangan lainnya dijulurkan untuk membantu Prilly bangkit.
Keduanya terduduk disebuah batang pohon yang terlihat tumbang tepat ditengah pantai yang lumayan jauh dari ombak.
"Kenapa kesini?"
"Disini bagus aja gitu view-nya apalagi kalo buat liat sunset," jelas Ali. Kini tangannya sudah merangkul bahu Prilly dan merapatkan tubuh gadis itu dengan tubuhnya.
Hangat. Itu yang dirasakan Prilly. Entah sadar atau tidak tangannya melingkar sempurna dipinggang Ali, kepalanya ia sandarkan dibahu Ali. Hembusan angin pantai yang kencanag seolah tak terasa saat berada didalam pelukan lelaki ini. Pelukan nyaman yang terasa dapat melindunginya.
"Gue masih bingung tentang kita, Li," ungkap Prilly tiba-tiba yang membuat Ali menatapnya sendu.
"Jangan dipikirin dulu. Biarin semuanya ngalir kaya air. Slow but sure! nanti kamu juga bisa rasain sesuatu kok, aku gak akan memaksa kamu buat cepet ingat tentang kita."
"Maaf." Hanya kata itu yang keluar dari bibir mungil Prilly.
"Kamu gak salah kok." Ali mengelus pucuk kepala Prilly sayang, beralih mengelus pipi chubbynya lembut yang membuat gadis itu terpejam.
"Gue akan berusaha inget tentang lo, Li. Tentang kita!" senyum mengembang dibibir Prilly.
"Aku gak maksa kamu, Prill! Biarin aja semua berjalan dengan takdir yang udah ditentuin."
Tak terasa senja mulai nampak. Warna jingga sudah mendominasi langit biru hingga menjadi perpaduan yang sangat indah.
Setelah sedikit sesi foto mereka kembali duduk untuk menikmati sunset yang indah ini.
"Yang perlu kamu tau cuma satu. Aku akan selalu cinta kamu!" Ali tiba-tiba berujar seperti itu. Prilly mengerutkan dahinya, dielusnya dahi yang berkerut itu.
Ali mencondongkan badannya agar lebih dekat dengan Prilly. Dikecupnya kening itu sebantar, membuat keduanya sama-sama mengulas senyum tipis.
De-javu! Prilly merasakan itu. Saat Ali memeluknya, mencium keningnya, mengelus pipinya atau apapun tindakan Ali dirasa pernah ia rasakan. Suasana yang mendukung menjadikannya tak asing lagi dengan semua kejadian ini.
"Gue gak enak sama lo, Li." Prilly berkata saat Ali melepaskan kecupan dikeningnya.
"Jangan terlalu dipikirin." Senyum terbaik kembali dipasang Ali diraut wajahnya.
"Hhh." Prilly hanya menghela napas panjang sambil memejamkan matanya. "Bantu gue ya, Li," pintanya sambil mengelus pipi Ali.
"Pasti." Diacaknya gemas rambut gadia itu.
--SWM--
Kejadian-kejadian seperti itu sudah berlalu beberapa bulan. Prilly dan Ali kuliah dikampus yang sama, dengan perbedaan satu semester. Prilly mahasiswa baru dan Ali sudah memginjak semester dua.
"Pagi, princess!" sapa Ali saat Prilly sudah masuk ke dalam mobilnya. Karena jam pelajaran yang sama jadi mereka memutuskan untuk berangkat bersama.
"Pagi," balas Prilly diiringi senyum yang sangat manis.
Ali menghidupkan mesin mobilnya lalu mulai menjalankan kendaraan beroda empat itu dengan kecepatan rata-rata.
"Kamu nanti pulang jam berapa, prince?" tanya Prilly.
"Sama kaya kamu kok, yang. Nanti tungguin aku ya pulangnya! Kita bareng lagi," jelas Ali masih fokus melihat jalanan didepannya.
"Yaudah."
--SWM--
Udah. Pendek aja dulu😂 next gue bikin penjelasan a.k.a flashbacknya wkakakk jadi jangan bingung kalo sikapnya AliPrilly kaya gitu. Mulai romantis lagi asyikk lol :v
VOTMMENT YASZHH!

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Fanfiction[COMPLETED] Kamu yang membuatku berubah dalam sesaat tapi kamu juga yang membuatku kembali saat kamu pergi dariku. (Tulisan pertama, maafin kalo ancur pake banget, ide cerita sangat mainstream) Tinggalin jejak yak❤