Chapter 8

8.8K 615 8
                                    

Terlihat Prilly yang telah menunggu Ali di salah satu cafe, dan tak lama Ali pun datang menghampiri Prilly yang sedang duduk dibangku paling pojok *kenapa pojok*

"Lama amat sih lo" buaknnya menyapa Prilly malah medumel ke Ali

"Biasa aja kali, ini juga cuma 30 menit gue jalan setelah dapet SMS dari lo" balas Ali rada sewot

"Okeoke terserah lo. Ya udah duduk kapan ngerjainnya kalo debat mulu"

"Lo udah pesen?" Tanya Ali pada Prilly

"Baru minumnya aja" jawab Prilly

Tanpa sepatah kata pun Ali memanggil pelayan dan memesan beberapa cemilan, dissert, dan minuman untuknya dan prilly. Pelayan pun mulai berlalu mengambilkan pesanan Ali itu

"Oke kita mulai, hari ini harus selesai" kata Prilly

"Yaudah"

Setelah beberapa lama, Terlihat langit sudah tidak secerah biasanya. Langit mendung disore hari itu menambah kesejukan sampai pada akhirnya hujan mulai turun membasahi jalan, bangunan, bahkan pepohonan

"Huaaaa... Akhirnynya selesai juga" ucap Prilly lega

"Yaudah gue balik, lo bawa mobil?" Tanya Ali pada Prilly

"Bawa kok" jawab Prilly

"Ohhh" Ali hanya mampu ber-oh ria

Ali memanggil pelayan dan membayar pesanannya lalu mulai berlalu pergi

"Itu anak tengilnya gak ilang2 ya" entah pernyataan atau pertanyaan yang diucapkan Prilly itu. Dia pun mulai berlalu dari tempat duduknya

Setelah tugas2 yang diberikan oleh beberapa guru itu Ali dan Prilly mulai terlihat lebih akrab. Hingga tak terasa Ali sudah 4 bulan bersekolah disana


Jam istirahat ini terlihat Prilly yang sedang duduk sendirian dibangku taman sekolah sambil mambaca sebuah novel dan sesekali memakan camilan yang sempat dibelinya tadi

"Hahhahahaaa" terlihat sesekali Prilly tertawa karena novel yang dibacanya itu lalu tiba2 ada seseorang yang mengagetkannya

"Asik banget keliatannya" suara seorang lelaki itu berhasil menghentikan tawa Prilly dan membuatnya langsung menoleh ke belakang

"Lo! Ngagetin aja" ucapnya setelah melihat seseorang itu dan mulai menolehkan kepalanya fokus pada novel yang dibacanya tadi

"Boleh gue duduk?" Tanya lelaki itu

"Silahkan" balas Prilly

"Prill gue boleh ngomong sesuatu?" Tanyanya lagi dan mulai serius

"Ngomong apa?" Balas Prilly bertanya sambil menutup novelnya dan mulai menghadap lelaki itu

"Emmm... Gimana ya? Emm" ucap Ali rada gugup, ya sedari tadi lelaki yang bersama Prilly adalah Ali

"Lo ngomong aja susah, kaya ngomong sama siapa aja" balas Prilly sambil cekikikan

Tak heran jika mereka sudah sedekat itu. Karena mereka sudah memutuskan untuk berteman sejauh ini

"Hmmm... Gimana kalo kita sahabatan?" Kata2 itu langsung terlontar dari mulut ali dengan mulusnya

"Sahabat?" Ulang Prilly

"Iya lo mau kan?" Tanya Ali lagi

"Boleh aja sih tapi" ucap Prilly yang sengaja menggantungkan kata2nya

"Tapi apa? Bilang sama gue" Tanya Ali sambil mengerutkan dahinya

"Aduhh segitunya banget ya lo mau sahabatan ama gue hahahhaa" balas Prilly sambil tertawa

Ali mulai bingung melihat sikap Prilly yang seceria ini, tidak seperti biasanya yang cerewet dan judes

"Oke serius! Tapi... Emm tapi gue cuma mau lo?? Mau lo gak KETENGILAN lagi ke gue" ucapnya yang menekankan kata ketengilan sambil cekikikan

"Sialan lo... Oke gue setuju tapi kalo jahilin lo boleh kan?" Balasnya sambil menaik turnkan alis tebalnya itu

"Emmmmm"

Tak ingin membuang waktu untuk berlama lama menunggu Prilly berfikir Ali sudah memulai aksi jahilnya itu dengan menggelitiki prilly

"Ahahhahahhaa.... Udah li ampun deh gue" racaunya sambil terus tertawa dan tiba2 Prilly jatuh kedalam pelukan Ali *bayangin aja kaya scenenya DILLY yang dulu*

Seketika aksi menggeitiki itu pun terhenti dan digantian oleh aksi tatap menatap, tiba tiba suasana menjadi hening. Tidak ada yang menggangu mereka sekalipun lalat, semut, atau nyamuk? Mereka tidak bersuara sama sekali untuk mendukung adegan ini *lahhh*
Cukup lama itu terjadi hingga tiba2 bel pun berbunyi dan langsung membuat 2 insan yang sedang bertatapan itu memalingkan wajahnya serta melepaskan pelukannya

"Ya udah masuk kelas yuk" ajak Ali untuk menyembunyikan kegugupannnya

"Ayuk" Balas Prilly

Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas hingga sampai di kelas mereka mendapatkan sorakan karena pada saat itu guru juga masih belum masuk kekelas mereka

"Cieee udah akur aja nih"

"Ati2 abis benci ntar jadi cinta"

"Yang biasanya berantem mulu sekarang bisa gini"

"Cieilahh kucing ama tikus bisa deket juga nih ternyata" ledekan terakhir ini diucapkan Gritte yang notabennya adalah sahabat Prilly, mungkin akan jadi sahabat Ali juga. Tapi entahlah?!!

"Berisik woii" ucap ali tegas dengan suara yang agak keras

"Tau, ribut aja lu pada" Prilly juga ikut ambil suara *emang pemilihan presiden pake ambil suara segala? Oke abaikan*

Tiba2 seorang guru laki2 memasuki kelas dan langsung menegor Ali Prilly agar segera duduk

"Kalian berdua ngapain masih berdiri disitu? Cepat duduk atau saya suruh kalian berdiri dilapangan" suruhnya dengan nada yang mematikan.

Perlu atau tidak kalian ketahui guru ini adalah salah satu guru kiler disekolàh, namanya pak soleh entah kenapa dia memilih menjadi guru yang kiler padahal dari nama harusnya dia baik *secara namanya aja soleh*

Setelah mendengar suruhan itu Ali dan Prilly buru2 menuju tempat duduk mereka. Dan tak lama setelah pelajaran dimulai suasana mendadak hening dan tegang *yaiyalah kan yang ngajar kiler, mau di kasih hukuman yang sadis*

Tak terasa jam pulang sekolah pun tiba semua murid berhamburan pulang kerumah masing2


Huaaa... Udah tahun 2016 aja happy new year!! Sorry kalo gue updatenya rada lama, jujur sebenernya gue punya target tersendiri kalo update ini story :'v tapi yaudahlah -_- vommentnya guys! jangan jadi pembaca gelap mulu

Stay With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang