Tiga Belas

113 8 0
                                    

Lia diajak masuk ke dalam basecamp. Lia diseret oleh Aldi ke dalam dan akhirnya duduk di ruang kerja Kak Pat.

"Ald, ada apa? Ada perlu apa kamu memintaku kemari?" Tanya Lia.

"Kamu gantikan Kak Pat!" Seru Aldi dengan menunjuk kursi kosong milik Kak Pat.

"Maksudnya?" Lia bingung.

"Kau gantikan Kak Pat di posisi Co-Director. Kamu punya hak itu di kontrak kerjamu," jelas Iqbaal.

"Tapi kenapa?" Lia bertambah bingung.

"Kak Pat sakit. Beliau harus opname. Dari kondisinya, Kak Pat tak akan bisa temani kita tiga hari ke depan," ujar Ryzki.

"Tapi aku kepala kru! Siapa yang akan gantikan aku?" Lia panik.

Aldi, Iqbaal, dan Ryzki dibuat bingung lagi. Mereka tak memikirkannya sejauh itu. Semua harus segera diselesaikan sebelum waktunya.

"Siapa yang bisa? Ga mungkin juga kamu merangkap tiga posisi sekaligus. Kamu pasti akan kelelahan. Kita hanya perlu seseorang yang pandai mengatur segala hal," ujar Iqbaal.

Lia mencoba memahami apa yang Iqbaal katakan. "Orang yang pandai mengatur segala hal? Ku rasa aku tahu orangnya," celetuk Lia.

"Siapa?" Tanya Aldi.

"Antarkan aku pulang. Aku akan bilang ke Kakakku," ucap Lia.

"Serius?" Ryzki tidak percaya.

"Tentu saja Abang," Lia memastikan.

"Ya udah. Yuk naik," ajak Aldi.

Lia pun masuk ke dalam mobil. Lia meminta agar ia bisa bertemu kakaknya dengan cepat.

Ketika tiba di rumah, pintu rumah terkunci. Lia sempat bingung mencari kakaknya di mana. Tak ada orang di rumah itu. Sampai akhirnya ia ingat dengan lokasi Cafe and Resto milik kakaknya.

"Antarkan aku ke Chand's Cafe n' Resto! Cafe itu milik Kak Chandra," perintah Lia.

Aldi pun mengantar Lia ke Cafe milik Chandra. Lia pun segera masuk ke area Cafe untuk menemui Chandra. Lia pun memaksa masuk ke ruangan pribadi kakaknya.

"Lia? Kenapa kamu ke sini? Kenapa kita engga ada janji ketemu di sini?" Tanya Chandra yang terkejut dengan kedatangan Lia.

"Ini mendadak! Ini bukan masalah bisnis Cafe kakak! Tapi, aku mohon bantuan Kakak sekarang!" Ucap Lia.

"Ada apa?" Tanya Chandra.

"Kakak bisa gantikan aku jadi kepala kru?" Tanya Lia dengan menunjukkan name tag.

"Untuk apa?" Chandra bingung.

"Dia diminta menjadi Co-Director. Kak Pat punya hak untuk menunjuknya. Kak Pat sedang sakit," ujar Iqbaal.

"Kak Pat sakit? Bagaimana bisa?" Chandra ikut panik.

"Ayolah Kak. Kakak mau ya? Masa sih Kak Chandra bisa ngurus Cafe sebesar ini, tapi kakak engga bisa ngurus kru? Koki dan Barista di sini sama saja dengan kru di Cafe ini kan?" Pinta Lia dengan sedikit memaksa.

"Baiklah, Kakak mau," jawab Chandra.

"Akhirnya," ucap Lia.

"Kita mau ke rumah sakit. Lia mau ikut?" Tanya Aldi.

Lia mengangguk. Lia pun harus kembali ikut dengan Aldi.
*****
Di rumah sakit,

"Kak, aku mungkin sanggup gantikan Kak Pat. Aku janji bakal jagain mereka selama di konser nanti," kata Lia.

"Lalu siapa yang akan gantikan kamu jadi kepala kru?" Tanya Kak Pat.

"Kakak aku," jawab Lia.

"Terima kasih, Lia. Kamu pasti berhasil," ucap Kak Pat.

"Pasti Kak!" Seru Lia bersemangat.

"Kita mulai saja persiapannya. Selesai lebih cepat lebih baik kan?" Tanya Aldi.

"Iya sih. Tapi, Kak Pat gimana?" Tanya Lia.

"Kak Pat engga apa-apa. Kan masih ada Om Roy," kata Kak Pat.

"Ya sudah. Kita pergi dulu Kak," ucap Lia pamit.

"Kalian hati-hati ya," kata Kak Pat.

Semua tersenyum dan segera keluar dari ruang opname Kak Pat.

Lia dan CJR harus melakukan latihan koreografi terakhir. Setelah itu tak ada lagi latihan di basecamp. Mereka harus benar-benar serius dalam latihan. Mereka tidak mau gerakan mereka kacau.

"Kita harus buat kejutan! Mana mungkin konser ini akan menarik tanpa kejutan," ujar Aldi.

"Maksudmu merubah semua ini?" Tanya Lia.

"Tidak, tapi hanya merubah sebagian saja. Hanya aku dan kau, Lia," jawab Aldi.

"Kenapa aku?" Lia bingung.

"Lakukan saja," pinta Aldi.

"Ya, baiklah. Akan kucoba dulu," jawab Lia.

Lia dan Aldi mencoba berlatih gerakan mereka sendiri. Iqbaal dan Ryzki hanya melihat dari sudut ruangan itu. Iqbaal dan Ryzki hanya bisa tersenyum melihat kedekatan sahabatnya dan juga penggemarnya yang menari bersama.

"Mereka berdua cocok. Tak ku sangka, mereka bisa sedekat itu," ujar Iqbaal.

"Tak salah lagi. Mereka mungkin punya perasaan yang lebih terhadap satu sama lain. Alias jatuh cinta," ujar Ryzki.

"Ya sudah, kita tunggu saja apa yang akan terjadi," ucap Iqbaal meninggalkan Ryzki.

"Eh tungguin! Gua juga ga mau ngerusak hubungan mereka," Ryzki mengejar Iqbaal.

"Apa yang mereka pikirkan tentang kita?" Tanya Lia.

"Kita tak akan pernah tahu. Tapi kita akan segera temukan jawabannya," jawab Aldi santai.

Lia tersenyum saat menatap wajah Aldi. Ia merasakan sesuatu yang berbeda di antara mereka berdua.

CJR and COMATE StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang