Lia masuk ke dalam kamarnya dan segera membuka amplop cokelat yang diberikan oleh Aldi. Ketika ia melihat sekilas isi amplop itu, ia tahu kalau itu adalah tiket pesawat. Lia pun mengambilnya dan menemukan sebuah surat.
Lia pun membaca surat itu. Surat itu berbunyi:
"My lovely dear, Lia.
Semoga kamu baca surat ini.
Aku cuma pengen bilang kalau tiket yang kamu terima itu adalah tiket liburan kita dua minggu lagi. Ku harap kamu mau ikut liburan kali ini. Karena aku juga ingin memberitahumu sesuatu di sana.
Maafin aku yang selama ini mungkin ngerepotin kamu. Maafin juga kalau aku bikin kamu khawatir. But, Thank you so much for your patient and attention.
Your closest idol & friend
Alvaro Maldini S."
Lia terisak setelah membaca surat itu. Ia tak pernah menyangka jika Aldi bisa seperti itu. Ia pun tersenyum dan segera menyimpan surat itu di tempat khusus.
Lia segera menemui kakaknya. Ia pun mengatakan jika liburan yang dijanjikan oleh Kak Pat benar-benar akan terjadi. Chandra tampak sedikit terkejut dengan penuturan adiknya.
"Yang benar saja? Kita berdua? Kak Pat memang serius dengan ucapannya kala itu," Chandra terkejut.
Lia mengangguk pelan. Ia tiba-tiba tertunduk.
"Kamu kenapa?" Chandra khawatir.
"Mungkin kata Kakak ada benernya. Aku mungkin punya perasaan lebih terhadap Aldi," ucap Lia pelan.
"Ya bagus dong. Kalian kan memang sudah sangat dekat. Bahkan, banyak yang bilang kalian berdua itu cocok," tutur Chandra. "Udah deh, kalau kalian bener-bener serius, pacaran ga masalah," lanjutnya.
"Jadi gitu ya? Banyak yang bilang aku sama Aldi cocok? Kenapa?" Tanya Lia polos.
"Tingkah laku kalian berdua kalau lagi barengan. Terlebih lagi, waktu Aldi sakit. Kamu perhatian banget sama dia," ucap Chandra.
"Tapi aku takut bikin Kayla sama Dilla cemburu. Putri sih ga masalah karena dia engga begitu suka sama Aldi. Tapi, kalau Kayla dan Dilla kan Alovers. Aku takut mereka malah benci aku dan Aldi cuma karena kita pacaran," ujar Lia dengan terisak.
"Mereka pasti bakal ngerti kok. Kalau kamu ngomong sama mereka. Yakin aja," ucap Chandra yakin.
Handphone Lia berdering. Lia segera membukanya. Ternyata ada sebuah pesan dari Aldi. Lia pun membalasnya dan terjadilah sebuah percakapan.
Aldi: "Aku tahu kamu pasti lagi bingung"
Lia: "Kok kamu tahu?"
Aldi: "Aku bisa ngebayangin wajah kamu saat ini"
Lia: "Masa sih?"
Aldi: "Kamu kan selalu di hatiku. Oh ya maaf ya aku engga pamit kalau aku udah perjalanan pulang ke Jakarta. Hehe.."
Lia: "Engga apa-apa kok. hati-hati ya. Salam buat Iqbaal dan Abang"
Aldi: "tentu. Sampai ketemu dua minggu lagi"
Lia: "See you too"
Lia tersenyum saat menutup kembali handphonenya. Chandra juga ikut tersenyum.
"Pasti dari Aldi," tebak Chandra.
Lia mengangguk pelan.
******Esoknya, sepulang sekolah Lia pulang bersama Kayla, Putri, dan Dilla. Ia ingin memberitahukan sesuatu pada mereka. Lia bingung harus bagaimana.
"Temen-temen," panggil Lia.
"Iya, kenapa Lia?" Sahut Putri.
"Menurut kalian aku pantes ga sih buat pacaran?" Tanya Lia.
"Pantes aja kok. Tapi sama siapa?" Kayla bingung.
"Tapi aku takut kalau kalian cemburu. Bagaimana pun juga kita semua kan sahabat," Lia bingung.
"Emang siapa sih? Bikin penasaran kamu ih.." kata Dilla.
Lia menelan ludah. Ia tak kuasa untuk mengatakannya.
"Ku harap kalian tak akan pernah jadi Comate maupun Alovers musiman seperti yang lain. Kalian tahu sendiri apa yang Aldi katakan kemarin bukan? Ucapan dia kemarin itu serius," ujar Lia.
"Oh jadi Aldi? Ga apa-apa lagi. We just fanszone. Kamu? Teman tapi mesra," kata Kayla sedikit meledek.
"Tapi aku ga mau ke-Ge eR-an dulu. Mungkin juga ada hal lain yang mau dia sampaikan. Daripada aku udah terbang tinggi dan jatuh begitu aja. Itu pasti sakit," ucap Lia.
"Kita doakan kamu segera jadian sama Aldi. Lagipula, kamu juga udah deket kan sama dia? Peluangnya besar banget," hibur Dilla.
"Jagain Aldi ya? Kamu harus janji akan terus jagain dia apapun yang terjadi," pinta Kayla.
"Janji! You are my super best friend! Thanks," ucap Lia dengan girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CJR and COMATE Story
FanfictionKisah seru tentang pekerjaan koordinator dan juga fanzone yang akhirnya berubah jadi cinta