Sembilan Belas

110 11 2
                                    

Lia dan Aldi sudah resmi berpacaran. Kini mereka tak lagi saling memendam perasaan. Mereka berdua kini sangat terbuka satu sama lain.

Ketika berangkat ke Singapura, mereka berdua selalu tampak bersama. Mereka sangat menikmati perjalanan mereka.

"Widih... kalian di sini manfaatin waktu buat pacaran?" Tanya Iqbaal.

"Engga juga. Kebetulan aja pas kita udah jadian," jawab Lia.

Aldi dan Lia selalu berdua ke manapun mereka pergi. Mereka tak mau terpisahkan. Bahkan, ketika Aldi membelikan Lia sebuah kalung, kalung itu langsung dipakaikan pada Lia.
☆☆☆☆☆

Pada saat makan malam di hotel, Aldi dan Lia tidak tampak di sana. Dengan terpaksa, Iqbaal, Ryzki, dan Chandra mencari Aldi dan Lia di sekitar hotel.

Setelah mereka berkeliling hotel, Iqbaal melihat Aldi dan Lia sedang berduaan di loteng dekat kamar Aldi. Iqbaal pun tak mau mengganggu mereka berdua.

"Meskipun kita beda keyakinan Aku janji, aku akan tetap setia padamu. Apapun yang akan terjadi, aku selalu ada untukmu. Sebenci apapun alovers padaku nanti, aku akan tetap bertahan..." ucap Lia.

"Karena kau dan aku  adalah satu," ucap Aldi dan Lia bersamaan.

Iqbaal mendekati Aldi dan Lia. Ia pun langsung merangkul mereka berdua. Aldi dan Lia terkejut dengan rangkulan Iqbaal.

"Kalian dicariin kemana-mana, ternyata di sini. Yang lain juga nyariin tuh. Kalian udah makan?" Iqbaal bertanya-tanya.

"Belum, tapi males," kata Lia.

"Jangan gitu, nanti kalau kamu sakit gimana?" Aldi khawatir.

"Ceilah... sok perhatian lo?" Ledek Iqbaal.

"Ya udah deh, tapi kamu juga harus makan?" Lia memberi syarat.

"Iya lah... aku kan juga udah laper," celetuk Aldi.

"Kamu mah gitu ih!" Seru Lia dengan menepuk pundak Aldi.

"Ya udah, kalian berdua langsung aja makan. Udah ditungguin tuh sama yang lain," kata Iqbaal.

"Siap!" Seru Aldi dan Lia bersamaan.
☆☆☆☆☆

Selesai makan malam, mereka semua kembali ke loteng. Iqbaal, Aldi, Ryzki, Lia dan yang lain berkumpul di sana.

Tiba-tiba handphone Lia berdering. Ketika dibuka, ternyata itu adalah panggilan video call dari Kayla. Lia pun segera menerima panggilan itu.

"Hai Lia! Aku telepon kamu kok ga aktif sih? Giliran video call baru dijawab,"

"Sorry Kay, namanya juga perjalanan ke luar negeri. Handphone jadi jarang aktif deh,"

"Berduaan doang sama Aldi? Lagi nge-date ya?"

"Siapa bilang berduaan doang? Nih ada anak-anak CJR,"

"Ups.. ada Kak Pat juga ternyata. Hehe, sorry Lia. BTW kamu udah pacaran ya sama Aldi? Di infotainment udah gencar tau!"

"Ya ampun! Infotainment aja dipercaya. Pasti beritanya aneh-aneh,"

"Lagipula, kamu sama Aldi kan  beda agama. Jadi heboh deh,"

"Iya sih. Tapi ga masalah kan? Gimana respon Alovers?"

"Kayanya setengahnya dukung, setengahnya engga. Doakan yang terbaik aja deh,"

"Ya udah. Udah malem nih. Mau tidur. Kalau aku udah pulang aku ceritain semuanya ke kamu,"

"Have a nice dream. Selamat tidur Lia,"

"Ya udah, bye kay.."
☆☆☆☆☆

"Mereka ini memang sangat serasi. Baik Aldi maupun Lia, mereka itu saling melengkapi satu sama lain," ujar Kak Pat.

"Ya, itu semua sangat terlihat ketika mereka sudah jadian. Mereka berdua memang sangat cocok," timpal Chandra.

"Ditambah lagi dengan dukungan dari yang lain. Iqbaal, Kiki, teman-teman Lia yang lain," timpal Om Roy.

"Mereka memang berbeda agama. Tapi, mereka mau membuktikan bahwa agama bukan halangan yang besar untuk mereka," celetuk Chandra.
☆☆☆☆☆

"Kita harus punya historical memories. Jadikan hubungan kita ini sebagai sebuah cerita indah di antara  CJR dan Comate," ujar Aldi.

"Because, this is CJR and Comate love story!" Seru Aldi, Iqbaal, Ryzki, dan Lia serempak.

The End

CJR and COMATE StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang