Buku Harian Abel (one shot)

57 6 0
                                    

Judul: Buku Harian Abel (one shot)
Author: rndmwriter
Tanggal pengumpulan: 13 Juni 2016

=====================

Cerita ini mengisahkan sebuah misteri dari buku yang berisi catatan harian Abel mengenai khayalannya. Buku itu bukan sebuah buku diary. Buku itu bukan sebuah buku catatan pelajaran. Dan buku itu bukan sebuah buku untuk menggambar. Itu sebuah buku yang sedang dipertanyakan dan diincar oleh wanita tua yang misterius. Buku itu buku istimewa, bukan buku biasa, dan tidak bisa dipegang oleh orang biasa.

***

Aku sedari tadi membayangkan bagaimana keadaan desa dan siapa yang pernah tinggal disana. Desa yang berada sekitar empat kilometer dari desaku itu sangat membuatku penasaran. Bagaimana tidak? Orang-orang selalu membicarakannya. Dari aku mengetahui apa itu kehidupan sampai sekarang, mereka tidak henti-hentinya membicarakan masalah desa yang sekarang mungkin tak berpenghuni tersebut.

Aku pernah bertanya pada mama, kenapa mereka terus saja membicarakan soal desa yang dijauhi itu. Namun, mama hanya berkata bahwa desa itu adalah desa yang tidak boleh dikunjungi siapapun. Terlebih lagi, sebuah rumah si penguasa--dahulunya-- yang penuh misteri.

Kadang penduduk yang tinggalnya agak jauh dari desa itu saja--termasuk aku-- mendengar nyanyian aneh dari sekumpulan orang yang berasal dari desa itu ketika malam hari. Makanya, tidak ada yang berani mendekati desa itu. Paling tidak mereka harus tinggal sekitar empat kilometer jauhnya dari desa itu. Dan desaku, adalah desa yang paling dekat dengan dengannya. Itu kenapa, desa kami yang paling jelas mendengar suara nyanyian misterius itu, walau terdengar samar.

Aku semakin penasaran karena tidak ada tahu kenapa desa itu harus dijauhkan. Katanya, dari turun-temurun memang itulah aturannya. Apakah seorangpun tidak ada yang tahu penyebab desa itu dijauhkan? Kenapa setiap aku bertanya pada orang, mereka selalu memasang muka kaku dan menggelengkan kepala? Lalu jika tidak ada seorangpun yang tahu, bagaimana mereka bisa menyimpulkan bahwa desa itu harus dijauhkan?

Aku berharap suatu hari nanti aku mengetahui apa rahasia dari desa yang bernama Desa Kubu itu. Menurutku, dari namanya, tidak ada yang aneh. Atau ada makna tertentu di dalam nama tersebut?

Aku tidak akan berhenti mencari tahu sampai aku mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada desa itu. Mungkin saja itu desa sekumpulan hantu. Hanya mungkin.

"Abel, kamu udah selesai nulisnya?" tanya mama tiba-tiba dari belakang. Aku berbalik. "Eh--uhm--udah, Ma."

"Mama bingung dengan kamu. Sebenarnya apa sih yang kamu tulis setiap hari? Kenapa mama enggak boleh ngeliatnya?" tanya mama dengan nada penasarannya.

"Eng--enggak, Ma. Ini bukan apa-apa. Ini cuma catatan yang isinya karangan aku aja." Jawabku sambil tersenyum pada mama. Aku tidak mungkin memberitahukan padanya apa isi catatan di buku ini, kan? Lagian buku ini kan hanya hasil karanganku saja. Lebih baik aku rahasiakan. Kalau mama menganggap serius karanganku, bagaimana?

Sudah seminggu aku selalu menulis karangan. Ya, aku memang suka mengarang. Dan yang sedang kukarang sekarang adalah bagaimana sejarahnya desa itu bisa dijadikan tempat haram untuk dikunjungi dan harus dijauhkan. Tidak ada salahnya kan sekali-sekali menumpahkan ide ke kertas? Lagipula aku belum pernah menulis karanganku sebelumnya.

"Eh? Kok ngelamun? Ayo, bantu mama beli garam di warung." Perintah mamaku sambil tersenyum.

"Iya, Ma."

"Abel, tunggu." Kata mama yang membuatku berhenti berjalan. "Jangan lewat desa itu, ya. Lewat jalan lain aja. Enggak apa lebih jauh dan lebih capek, yang penting kamu selamat." Pesan mama yang sejujurnya sudah ratusan kali kudengar.

Event Mei WIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang