Chapter 16

1K 126 12
                                    

Akan selalu di private
Ahahahahahahah

Yang kepo mianne author itu punya penyakit lupa eh hehe

Yuk baca

*********

"Dayoonah~" panggil Jinyoung pelan. Mereka masih duduk di halte dengan dayoon yang meminum sebotol minuman dari Jinyoung

"Nde?" balas dayoon menaikkan salah satu alisnya

Jinyoung tersenyum hangat. Ia mendekatkan tangan kanannya kearah dayoon dan mengelap sisa air di bibir yeoja itu.

"Ji...jinyoung apa yang kau..." perkataan dayoon terputus ketika Jinyoung kembali tersenyum dan mengalihkan pandangannya kearah jalan di depannya

"Pipimu memerah. Apakah kau menyukaiku?" tanya Jinyoung menggoda

"Eh aku tidak... Tentu saja tidak mana mungkin kita kan baru kenal" dayoon memajukan bibirnya dan kembali meminum minuman di genggamannya

Sedangkan Jinyoung yang mendengarnya hanya terdiam

Entah mengapa dadanya terasa sakit saat itu juga. Dan untuk pertama kalinya ia sangat membenci perasaan ini

Perasaan dimana ia merasa putus asa dan kehilangan kepercayaan dirinya.

Apakah ini karna yien?

******

Sore itu, dayoon pulang seperti biasanya. Ia berjalan menuju rumahnya.

Angin yang bertiup membuat rambutnya terhempas bebas.

Ia tersenyum. Tubuhnya seakan ringan untuk dijalankan

Hingga sebuah suara mengagetkannya

Sebuah tarikan kencang juga ia rasakan di pergelangan nya

"Arghhh apa yang kau lakukan?" teriak dayoon kencang

"Diamlah. Mereka akan datang cepat kemari" orang itu menarik dayoon dengan paksa dan menarik tangannya kasar

Dayoon hanya terdiam. Ia tahu bahwa yien memiliki alasan untuk ini.

Benar namja itu adlaah yien. Beberapa menit sebelum dayoon pulang bersama Jinyoung ia pulang terlebih dahulu .

Dayoon tidak menaruh curiga tentang apapun hingga ia melihat beberapa pria kekar yang sedang mengejarnya

Dan itu terasa tak asing baginya

*********

DAYOON POV

Yien masih membawaku berlari dan bersembunyi.

Jalan di dekat sini sangat sepi. Hanya ada pohon di pinggir jalan dan beberapa rumah kosong di sini

Jantungku berdetak kencang menahan takut. Yien memelukku dan melindungiku di belakang pohon besar

"SST.. Tahan sebentar" ucapnya pelan

Aku memejamkan mata takut. Jantungku masih berdetak kencang. Dan aku yakin bahwa yien mendengarnya karna jarak kami yang sangat dekat

"Kemana dia ?" tanya seorang pria berotot yang sampai terlebih dahulu. Ia mulai mencari dan menatap satu per satu jalan dan pohon di sini

"Hei kesini" seorang pria lain mengajaknya pergi.

Yien menatapku pelan. Jari telunjuknya ia tempelnya di bibir dengan mata yang ia lebarkan.

Who are you ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang