Chapter 13

1K 141 10
                                    

Annyeonghaseyo mianne /bow/ kemaren ada masalah dengan akun ini

Jadi untuk kedepan saya berjanji update fast ^^

Keep support me

*************

"Aku mengkhawatirkanmu"

Kata itu masih terngiang jelas di pikiran dayoon. Entah mengapa ia selalu memikirkan Jinyoung akhir akhir ini.

Semenjak hari itu, Jinyoung menjadi lebih dekat dengannya.

Bahkan kata itu mungkin lebih tidak cocok karna kedekatan mereka yang membuat orang lain mengira bahwa mereka memiliki hubungan.

"Dayoonah.. Kau ingin ke kantin?" tanya Jinyoung yang tiba tiba duduk di sebelah dayoon. Seperti biasa ia tersenyum manis dengan kedua lesung pipi yang terlihat jelas di wajahnya.

"Anni. Aku sedang lelah kau duluan saja" balas dayoon malas

"Kau yakin?" tanya Jinyoung mengulang sedangkan dayoon hanya mengangguk malas di tempatnya

"Araseo aku pergi dulu" ucap Jinyoung mengusap rambut dayoon pelan dan pergi meninggalkan kelas

"Pfttt.. Aku ingin segera pulang" dayoon menidurkan tubuhnya di meja bangku. Perlahan ia menutup matanya pelan

Hingga kilasan gambar seorang namja yang ia kenal mengagetkannya untuk segera terbangun dari mejanya.

"Mm..mm.....mark? Kenapa aku bisa lupa sih"

*****************

Hujan membasahi kota Seoul dengan rintikannya. Beberapa siswa yang berniat pulang harus berjalan berdampingan dengan beberapa payung yang mereka bawa.

.

"Dayoonah ~~ kau mau kemana !!" seorang namja berteriak keras memanggil temannya

"Jinyoung maafkan aku. Aku harus pulang cepat hari ini sampai jumpa" balas yeoja bernama dayoon yang lebih memilih menjauhi Jinyoung dan berlari menerobos hujan.

Jalan trotoar yang awalnya ramai menjadi sepi karna hujan. Dayoon masih berlari dengan jas almamater yang ia pakai sebagai pelindung kepalanya.

Sret

Yeoja itu terpeleset di persimpangan jalan. Terdapat luka sobek kecil di tempurung lututnya

"Pabo !! Harusnya aku naik busway dari sana. Aaaaaarghhhhhhhhg !!! Kenapa harus ada Jinyoung sih" teriak dayoon kesal

Ia berusaha berdiri namun gagal untuk ketiga kalinya.

Hujan masih membasahi tubuhnya. Dayoon terlihat murung dan menutup kedua wajahnya


"Hei kau tau? Si brengsek itu sudah tidak masuk 3 hari saja kelas kita aman"

"Benar aku harap dia keluar saja dari sekolah ini"

"Bagaimanapun namja brengsek sepertinya tak cocok bersekolah di sini"

"Wajah menjijikkannya itu membuatku kesal"

"Haha kau benar tidak ada yang mau berteman dengannya"


Perlahan setetes air mata mulai turun dari kedua mata dayoon. Ia menyesal telah meninggalkan sahabatnya.

Semua orang di kelasnya sangat membenci yien. Itu bukan salah namja itu dan dayoon tau. Tapi meski begitu dayoon tidak memiliki keberanian untuk menegur temannya.

Andai saja dulu ia tidak meninggalkan temannya untuk bersama kedua orang tuanya. Mungkin yien tidak akan bertemu dengan mark.

"Kau kenapa?" seorang namja bertubuh tegap berdiri di depan dayoon

Ia memasukkan kedua tangannya di saku celana dan memakai masker di mulutnya. Tubuhnya terbalut jaket hitam yang membuat siapapun tidak akan mengenalinya

"Nuguseo?" tanya dayoon pelan namun masih terdengar

Namja itu masih menatap dayoon. Diraihkan tubuh kecil itu dengan kedua tangannya.

Ia menggendong dayon. Menaikkan tubuh kecil dayoon ke punggungnya

"Ehh.. Yaaa !!! Apa yang kau lakukan ???? Aku bisa berdiri sendiri"

Teriak dayoon keras namun tak cukup keras untuk berteriak meminta bantuan

"Kau pasti mau menculikku kan!?!? Yakk!! Enyahlah " dayoon bergerak ketika namja itu menggendongnya

Jika saja ia tidak cukup kuat untuk menahan pasti mereka akan terjatuh di trotoar.

"Diamlah!" ucap namja itu lumayan keras

"Ehh..." dayoon terdiam

"Peluk leherku"

"Mwoooo???" dayoon membelalakkan matanya

"Kau akan terjatuh" balas namja itu lagi membuat dayoon menggelengkan kepalanya keras

"Shireoo yo ! "

"Aku tidak mengenalmu" teriak dayoon lagi

"Aku yien pabo!"

Deg

Deg

Deg

"Yi...en"


Tbc

Next ? Terlalu pendek
Akan memberi kejutan di chapter nanti ayo voted and koment :"(

Who are you ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang