Chapter 18

1K 89 7
                                    

Angin mulai berhembus menerbangkan helaian rambut dayoon.  Hari ini adalah hari libur pertama di awal bulan. Hari dimana semua orang lebih memilih untuk menghabiskan waktu diluar ruangan bersama kerabat mereka.

Gadis itu bersiap untuk berjalan kecil di taman pagi ini.  Sebuah jaket tipis berwarna biru kehitaman dan sepatu olahraga miliknya mewarnai tubuh rampingnya.  Sebuah headphone kecil juga melekat sempurna di telinga miliknya. 

Dayoon berjalan meninggalkan rumahnya melewati rumah yien meski sempat beberapa kali ia mengintip meyakinkan bahwa yien masih hidup disana.

Gadis itu masih berlari kecil menuju taman.  Sorot matanya menatap beberapa ruko yang pernah ia lewati.  Hari pertamanya bertemu dengan gengster

Dayoon menggelengkan kepalanya pelan berusaha menepis ingatan itu.  Gadis itu sendiri tidak terlalu mengerti kenapa dia selalu terjebak dengan masalah aneh.  Bertemu dengan teman lama,  masalah mark,  gengster dan ciuman

Jika boleh jujur.  Ia ingin sekali mendekati yien dan mengatakan bahwa ia ingin memeluknya dan kembali seperti masa kecilnya dulu serta menghilangkan mark. Tentu saja untuk menghapus kejadian gengster itu.  Tapi anehnya untuk masalah ciuman ia bahkan tidak tau cara menyelesaikannya.  Semua bagai alur cerita yang berhenti dan seakan tidak pernah berakhir oleh penulisnya.

"dayoon" seseorang memanggil gadis itu membuatnya menoleh.

"yien"

☆☆☆☆☆☆

Yien meletakkan minuman kalangnya di depan meja taman.  Sedangkan dayoon masih menatap kedua sepatunya bingung. 

"aku ingin meminta maaf mengenai kejadian itu" yien menundukkan kepalanya sama seperti dayoon

"aku tau kau pasti marah" lirih yien pelan namun masih terdengar.  Dayoon menatap yien hangat.  Gadis itu tersenyum simpul meski jantungnya berdetak kencang.

"yien..  Aku tidak tau ingin mengatakan apa.  Tapi kejadian itu membuatku...  An.. Mal... Maksudku..  Aku sendiri..  Tid... Ahh nu"

Yien menatap dayoon tidak mengerti. 

"intinya...  Ahstaga kenapa sulit sekali mengatakannya" ucap dayoon menarik rambutnya gemas.

"intinya jangan kau ulangi.. Itu..  Ciuman pertama ku" lanjut dayoon menutup wajahnya malu.

Yien tersenyum kaku melihat dayoon.  Laki laki itu fikir masalahnya tidak akan selesai untuk waktu yang lama.  Tapi nyatanya gadis itu bahkan malu untuk menatapnya.

"jadi kau memaafkanku?" tanya yien pada gadis itu yang dibalas anggukan kepala.

"yien..  Aku ingin memulainya dari awal" ucap dayoon tiba tiba membuat yien kembali menoleh kearah gadis itu.

"apa? " tanya yien tidak mengerti.

Dayoon ikut menatap mata yien.  Berusaha mencari mark barangkali laki laki itu tertarik untuk datang.

" pertama aku ingin kita berteman.  Sebelumnya kau sangat dingin jadi aku tidak ingin kau seperti itu.  Karna kau sudah meminta maaf jadi kau juga harus mau terbuka denganku.  Dan kedua kau harus seperti dulu yien yang kukenal dan tidak bolos bermain kasar atau apapun itu.  Ketiga tidak kah kau berfikir untuk menghilangkan mark? Maksudku dia benar benar...  " perkataan dayoon terhenti ketika tatapan yien berubah aneh.

" kenapa kau ingin itu? "tanya yien dingin

" hanya saja aku bingung dengan ini semua.  Mungkin jika aku seorang penulis.  Aku akan menjadi penulis yang payah karna tidak bisa menempatkan alur dengan baik " dayoon mengusap wajahnya kasar

"jangan terlalu dipikirkan"  yien menyentuh pundak dayoon pelan

"BISA kah kau menyingkirkan tanganmu.  Rasanya aneh sekali" teriak dayoon menekan detak jantungnya ketika yien menyentuh bahunya.

"jadi? " yien menaikkan salah satu alisnya

" pertama kita harus menghilangkan mark" ucap dayoon menatap yien mantap

"dengan cara apa? " tanya yien bingung

" aku tidak tau" dayoon membalas

"bodoh" yien menimpali

"aku tau" dayoon berdiri dari duduknya.  Ia merasakan hal bosan untuk sekarang.

"aku bosan tidak menarik sekali" ucap yien menyenderkan tubuhnya di kursi

"nado"

"dayoon,  jika aku pindah rumah bagaimana menurutmu"

"kenapa? Dimana? " tatapan dayoon berubah aneh.  Ia mengkhawatirkan yien

"di rumah jinyoung"

Udah ya aku gatau harus nulis apa
Rasanya gaje. Akhir cerita udah ada di otak tapi kayak gabisa dikonversi di tulisan  kaya ada 1 chapter yang out of cerita.  Jadi aku bingung harus apa hadehh  -_-

Bingung jelasin nya ini makin ga sumpah

Who are you ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang