Chapter 12

1.5K 152 26
                                    

        Pagi itu hujan deras mengguyur kota Seoul.  Terlihat seorang yeoja yang tengah duduk di sebuah kursi Cafe di sisi kota. 

       Sesekali wajah lentiknya menatap butir an air yang menetes dari jendela luar Cafe.

Membosankan

        Itulah kalimat yang terlintas di otaknya.  Hari ini seharusnya Jinyoung mengajaknya untuk pergi bersama.  Dan bodoh nya ramalan cuaca mengatakan bahwa hari ini hari akan cerah.

        Sebenarnya Dayoon bisa saja menyangkal perkataan Jackson yang memberikan ramalan cuaca itu.  Tapi anehnya kakaknya tetap saja berbohong padanya. 

Ting...

       Bunyi bel tanda pengunjung masuk mulai terdengar.

       Dayoon menoleh kearah pintu. Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang namja yang sangat tidak asing baginya. Dengan topi hitam yang melekat di kepalanya

      "Yien.. Aku kira kau mengambil cuti lagi hari ini. Bagaimana kabarmu baik?" seorang namja kasir bertanya pada Yien namja itu

      "aku ingin mengundurkan diri hyung. Kurasa aku akan mencari pekerjaan lain"

Yien...

Dayoon memalingkan wajahnya kearah namja itu yang ternyata adalah yien.

" tapi kenapa? Apakah gaji yang aku berikan tidak cukup.aku sudah menganggapmu sebagai adik.ayolahh" namja kasir itu tetap saja memaksa yien sedangkan yien yang tengah tersenyum tidak sengaja mengalihkan tatapannya ke arah meja pengunjung

Dan..

Deg

I got u

" da...dayoon" lirih yien pelan. Sesekali ia mengusap matanya karna merasa tak yakin bahwa yeoja itu akan menemuinya di cafe

" kau mengenal pengunjung itu. Ahh.... Apakah dia temanmu?" tanya namja kasir yang masih setia dengan kain yang melekat di pinggangnya

" anni.. Aku tidak mengenalnya hyung" yien mengalihkan tatapannya kearah kasir

" benarkah bukankah kau memanggilnya dengan nama dayoon? "

Yien terdiam. Sesekali ia menatap yeoja yang masih menundukkan kepalanya ke bawah meja

********

" jadi kau bekerja di sini?" dayoon memulai pembicaraan terlebih dahulu. Sedangkan yien masih terdiam di tempatnya

"hanya mengisi waktu luang. Kenapa kau ada di sini?" tanya yien menaikkan salah satu alisnya

" a..mmm..a..aku.. Aku menunggu jinyoung tapi kurasa hujan membatalkan semuanya" balas dayoon kembali menundukkan kepalanya

Yien masih menatapnya. Kata jinyoung sedikit mengganggunya karna ia tahu seharusnya ia tidak ikut campur dalam masalah ini

" ah begitu" yien kembali menatap keluar jendela. Hujan telah reda

Sebentar lagi jinyoung pasti akan sampai.

Perlahan kedua kaki yien mulai bangkit dari kursi cafe itu. Ia menatap yeoja di depannya

" aku tidak mau mengganggu acara kalian. Bersenang senanglah"

Selepas dengan kalimat terakhir itu. Yien pergi.. Ia meninggalkan cafe

Meski hujan telah reda tapi butiran air masih ada

" aku berharap jinyoung itu kau" lirih dayoon pelan

******
Mark pov

Selepas dari cafe milik jaebum hyung. Aku berniat pergi ke rumah.

Langit masih gerimis. Aku melupakan payungku di depan cafe. Sial memang

Kuarahkan langkan kakiku menjauh dari cafe dan berjalan menuju sebuah bangunan yang cukup sepi.

Aku memasuki bangunan itu. Seharusnya bangunan ini sudah sampai tahap mendekorasi tapi sebuah perusahaan membatalkannya karna kekurangan dana. Entahlah aku juga tidak terlalu peduli pada hal itu

Yang jelas aku membutuhkan waktu dan tempat untuk sendiri

Brug..

Ahh... Sial kurasa kaki kananku menendang sesuatu yang keras

******

Author pov

Sementara itu di sisi lain. Seorang namja tengah berlari menuju sebuah cafe yang ia janjikan.

perlahan ia memasuki cafe dan menemukan seorang yeoja yang tengah memabayqr di depan kasir

" terima kasih" ucap yeoja itu pelan dan berjalan menuju pintu keluar

Deg

Kedua pasang mata itu saling bertatapan

" jinyoung" lirih yeoja itu pelan

" aku kira kau tidaj datang"

" ada apa dengan bajumu yang basah itu? "

Jinyoung terdiam. Mulutnya serasa kelu. Rok bewarna putih dengan bawahan hitam serta wajah manis itu mengalihkan perhatiannya

" kau masih menungguku? " tanya jinyoung tak berniat membalas perkataan dayoon

" diluar hujan jadi kukira kau tidak datang. Aku masih menunggu di cafe karna aku terjebak di sini"

" maafkan aku"

" tidak papa. Bajumu basah"

"aku berlari karna mengkhawatirkanmu"

"eh apa?"

"ayo berkencan denganku"

Tbc

Who are you ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang