BAB 10

264 36 2
                                    

haii guys, lanjut cerita ya! makasih buat yang udah baca dan vote. author senang jika kalian berantusias buat membaca kelanjutan cerita Allard dan Rebbeca

###

ALLARD POV


Dasar nenek lampir, cewek es, kayak TAIK. Mentang-mentang dia bos gue sekarang, dia songong banget.

"MINGGIR GIANT! Badan lo yang gede ini nutupin kami" bentak cewek itu

Ya, dia si Bailey bos gue sementara.

"apa lo bilang? Giant?" Tanya gue sepontan, dengan nada agak mengeras tidak terima.

"iya. Kenapa? Lo gak suka? Ha? Emang kenyataannya badan lo gedekan" kata dia

Gila ni cewek songong amat yak! Gue males banget rebut sama ni cewek, bosen gue rebut sama dia. matanya melirik, ujung bibirnya tertarik sedikit menandakan dia sedang tersenyum menang dan dia menaik-naikan alisnya songong!

'Hahha gue sekarang majikan lo, dan lo gak bakal bisa ngelawan gue..' dari sorot matanya berkata seperti itu.

"semerdeka lo deh!" kata gue kesal.

Gue langsung menyingkir dan meninggalkan kerumunan itu. liat aja ya lo Rebbaca Bailey gue bakal buat perhitungan! Gue seorang Allard ketua tim basket, cowok idaman para wanita, dan masih banyak lagi julukan buat gue yang bagus bagus. Sekarang reputasi gue hancur lebur didepan temen-temen yang ada dikerumunan itu.

Gue langsung nyamperin temen-temen gue yang lagi duduk ditaman sekolah.

"SHIT!" triak gue

"wess lo kenapa bli broh?" Tanya Aric

"gila ya tu cewek, ngeselin banget sih jadi orang" kata gue kesal dan langsung duduk disamping Alex

"cewek siapa? Gebetan baru?" Tanya Alex

"itu kapten tim voli cewek! Rebbaca Bailey"

"ohh si kaki pincang karna lo itu ya?" Tanya Atwell

"wess lo gak boleh gitu, dia loh cantik, smart, badannya bagus, pokoknya sempurna banget deh tu cewek" kata Aldric

"STOP MUJI DIA! Gue gak suka!" bentak gue

"slow kalik! Gak usah pake bentak-bentak bro!" ujar Aldric

"sorry"

"kenapa sih sama Rebbaca? Ada masalah apa lo sama dia?" Tanya Atwell

"pertama, sekarang gue jadi pembantu pribadinya dia selama 1 bulan karna luka dikakinya itu, gue bertanggung jawab sama luka dia. Kedua dia udah ngejatuhin reputasi gue didepan anak-anak yang lain, gue gak suka cara dia yang songong itu. dan yang ketiga, dia sekelas sama gue. Lama-lama gue bisa gila karna dia, dimana gue berada pasti ada dia juga. kenapa sih? Gue bingung banget, masa harus berurusan terus sama dia" gue menceritakan permasalahnya

"wess jodoh kalik bli broh" ujar Alex

"gak mungkin!"

Gue gak terima kalok dibilang jodoh sama tu cewek, ogah amat deh.

"jangan bilang gak mungkin! Jalanin aja dulu, nanti kalok sudah terbiasa bersama akan muncul rasa itu kok" kata Atwell

"aiss bahasa lo! Udah ah ganti topic"

"okey-okey.."

REBBACA POV

Ketika pandangan kami bertemu, aku terpaku, kakiku lemas tak berdaya melihat pesonanya yang terpancar, mataku tak berkedip melihat wajah tampannya, bibirku tak kunjung merapat terus terpenganga melihat hidungnya yang sangat indah, kurasakan pipiku mulai memerah salah tingkah karna dia sekarang menatap ku.

COUPLES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang