BAB 18

99 17 0
                                    

Setelah melepaskan pelukan itu tatapan mereka bertemu, tatapan yang penuh arti satu sama lain. Detak jantung mereka sekarang 2 kali lebih cepat berdetak, bahkan suasanan diruangan ber AC ini menjadi sangta panas untuk mereka.

"Lard.." tangannya berpindah menyentuh pipi Allard dan mengusapnya lembut. Allard pun menyentuh leher Rebbaca dan mengusap pipi perempuan itu dengan jempolnya dengan lembut.

"maafin aku bie" kalimat ini yang keluar dari mulut Allard dengan menatap Rebbaca merasa bersalah.

"iya aku maafin kamu kok, aku tau aku egois dan gak mau dengerin kamu. Bahkan setelah kamu jelasin ke aku, aku gak mau dengerin kamu dan ninggalin kamu gitu aja. Aku minta maaf ya Lard, aku yang salah hiks hiks" kata Rebbaca sambil menunduk menahan tangisnya yang semakin pecah.

"heii dengerin aku Bie.."Allard memegang dagu Rebbaca dan kembali membuat Rebbaca menatap Allard

"Mungkin ini salah satu ujian dari hubungan kita, bukan kamu yang salah tapi aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin ini salah satu ujian dari hubungan kita, bukan kamu yang salah tapi aku. Aku yang gak jujur dan bahkan buat kamu nangis kayak gini, aku yang udah buat kamu berpikir bahwa cowok itu bisanya Cuma nyakitin aja. Tapi tolong kali ini kamu harus percaya sama aku Bie, aku Cuma mau kamu bukan Hefria atu cewek lain, Cuma kamu! Maafin aku yang udah gak jujur ke kamu, aku Cuma gak mau buat kamu nangis. Tapi dengan cara aku nyimpen ini dari kamu itu malah buat kamu lebih sakit karna tau hal ini bukan dari mulut aku sendiri. Kasih aku kesempatan buat memperbaiki hubungan kita bi, tapi aku tau disini aku gak berhak memaksakan orang untuk mencintai aku..." ucap Allard mulai terbata-bata karna sekarang dia menahan tangisnya

"lard heii udah..." Rebbaca menenangkan Allard dengan membelai pipi Allard

"aku.. aku tau aku bajingan Bie aku udah nyakitin kamu, aku udah buat kamu nangis aku gak pantes buat kamu, kamu cewek yang baik Bie kamu gak pantes disakitin kayak gini. Aku rela pergi dari kamu, kalau itu buat kamu bahagia Bie. Apa aku harus pergi jauh dan kamu akan bahagia Bie?" saking purtasinya Allard dia sekarang sedang memukul kepalnya sendiri , memukul tembok dengan tangan yang sudah luka dan menjambak-jambak rambutnya.

 Apa aku harus pergi jauh dan kamu akan bahagia Bie?" saking purtasinya Allard dia sekarang sedang memukul kepalnya sendiri , memukul tembok dengan tangan yang sudah luka dan menjambak-jambak rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lardd udahh...! Heii udahh...! Kamu nyakitin diri kamu sendiri Lard" Rebbaca menangis dan memeluk tubuh Allard yang sudah duduk lemas di lantai, Allard kacau.

COUPLES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang