bab 11

25.4K 1.4K 50
                                        

Jika seseorang terus mengingatkanmu tentang Allah, maka kamh tahu bahwa cintanya  untukmu adalah benar.

====

"Kak!" Panggil Anisa, saat Daffa tidak menjawab.

"Lebih baik Nisa tanya Abi dulu, kalau menurut kakak terserah Nisa saja, kakak selalu mendukung apa keputusan Nisa," kata Daffa.

"Besok Nisa ingin kerumah Umi Abi boleh?" Tanya Anisa.

"Tentu saja boleh, kalau Nisa ingin ke rumah Abi, kakak selalu ijinkan," kata Daffa.

"Terima kasih,"

Daffa mengangguk.

"Sekarang tidurlah nanti sahur malah kesiangan," kata Daffa.

"Tidak akan kesiangan kan ada yang bangunkan," kata Anisa.

"Siapa?" Tanya Daffa

"Patrol keliling, aku tadi sempat kaget. dirumah dulu nggak ada yang begituan," kata Anisa.

"Rumahmu kawasan elit sayang, jelas tidak ada patrol keliling. Semua pada sibuk sendiri-sendiri," kata Daffa.
Anisa mengangangguk, "aku suka disini. Antara tetangga masih bisa bercengkrama." Kata Anisa.

Daffa mengangguk, "Sekarang tidur ayo," ajak Daffa.

Anisa menurut dan mencium tangan Daffa sebelum ia memejamkan matanya.

=====

Anisa dan Daffa sudah berada di rumah Sanjaya.
Fatimah sangat senang melihat putrinya.

"Senangnya Nisa datang, Umi kangen," kata Fatimah sambil memeluk putrinya.

"Ayo duduk dulu," pinta Sanjaya.

Daffa melihat ibu mertuanya sangat senang melihat anaknya.

"Abi ada yang ingin Anisa bicarakan," kata Anisa membuka pembicaraan.

"Ada apa Nisa?" Tanya Sanjaya.

"Bi Nisa sepertinya ingin berhenti kerja, Nisa sekarang mempunyai tanggung jawab besar sebagai istri," kata Anisa langsung.

Sanjaya cuma mengangguk mendengarkan anaknya bicara.

"Apa Abi mengijinkan Nisa berhenti?"

"Nisa Abi mengerti tapi bertahanlah dulu 6 sampai 8 bulan lagi sampai abangmu bisa menguasai beberapa cabang perusahaan Abi, dan mengambil Alih perusahaanmu," kata Sanjaya.

"Tapi Abi..."

"Gini saja tetap bekerja dan jika ada meeting diluar biar Abi yang hendle, Nisa cuma dikantor saja," potong Sanjaya.

"Kamu mengijinkan Daffa?" Tanya Sanjaya pada Daffa.

"Saya selalu mendukung dan meridhoi setiap langkah dan keputusan Nisa pak," jawab Daffa.

"Panggil Abi sekarang aku juga ayahmu," pinta Sanjaya saat mendengar panggilan Daffa untuknya.

Daffa menganggu, "baik Abi," jawab Daffa.

"Sekarang kamu gimana Nisa, jujur Abi masih membutuhkanmu, Abi sudah tidak bisa mengurus semua sendiri," kata Sanjaya.

Anisa melihat Daffa dan Daffa mengangguk.

"Apapun keputusan yang Nisa ambil, kakak setuju," itu makna dari anggukan Daffa.

"Baiklah Abi, Nisa akan tetap dikantor jika ada meeting diluar Abi yang hendle ya," kata Anisa.

"Iya sayang, Abi akan menghadiri setiap meeting diluar," kata Abinya.
Nisa mengangguk setuju.

=====

Jodoh Dari LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang