4bulan setelah kejadian itu Wulan merasa ada yang aneh pada dirinya.
Pertama ia selalu merasa ada yang tidak beres dengan perutnya.
Kedua selama ini ia membenci buah yang namanya lengkeng tapi belakangan ini ia sangat mengemari buah itu.
Ketiga sudah hampir 4 bulan ini ia tidak kedatangan tamu bulanan.Mengingat semua itu Wulan jadi panik dan takut.
Tanpa sepengetahuan ibu panti Wulan membeli tes kehamilan dan langsung mencobanya.Garis dua
Tangan Wulan gemetar saat mengetahui hasil dari tes tersebut.
"Positif," dengan suara gemetar Wulan mengumamkan hasil dari tes tersebut.
Seketika itu tubuh Wulan merosot dan memegangi perutnya.
"Aku hamil dan pria brengsek itu..."
Aku tidak pernah tahu siapa pria itu, siapa yang akan bertanggung jawab
Suara hati Wulan ia sangat bingung sekarang yang terlintas sekarang hanya nama Daffa.
"Mas Daffa, ya aku akan meminta mas Daffa untuk bertanggung jawab,"
====
Annisa yang sudah lama tidak berkuda sangat senang karena Daffa mengajaknya untuk melakukan hobinya yang telah lama ia tinggalkan.
"Bahagia?" Tanya Daffa.
"Sangat bahagia," kata Annisa sambil terus menunggangi kudanya.
"Kakak nggak mau coba?" Tanya Annisa.
Daffa menggeleng, "Nissa aja, kakak nggak bisa," kata Daffa"Nissa tidak percaya," kata Annisa sambil menjalankan kudanya.
"Sejak kapan Nissa tidak percaya sama kakak? " tanya Daffa sedikit kecewa bohongan.
"Sejak hari ini saat kakak bilang tidak bisa menunggangi kuda, padahal Nissa pernah lihat foto kakak sedang menunganggi kuda lo, " kata Annisa membuat Daffa malu karena mengaku tidak bisa menunggangi kuda.
=====
Annisa terbangun dari tidurnya dengan nafas Yang memburu ia melihat kesamping kosong dimana Daffa ia mencoba mencari keseluruh ruang kamar tapi kosong.
Takut itu yang dirasa Annisa saat ini.
Takut apa yang dimimpikan tadi menjadi nyata.Daffa yang selesai sholat malam kembali ke kamar dan melihat Annisa sedang cemas dan takut ia mempercepat langkahnya dan segera memeluk Annisa.
"Apa yang terjadi Nissa?" Tanya Daffa panik.
"Kak Daffa, " panggilnya dan langgsung membalas pelukan Daffa."Mimpi buruk lagi?" Tanya Daffa.
Annisa mengangguk, mimpi buruk yang sama sudah tiga kali Annisa mimpi yang sama.
Mimpi dimana Daffa pergi meninggalkannya.
"Cuma bunga tidur saja," kata Daffa mencoba menenangkan Annisa.
Annisa hanya diam dia mencoba berfikir mimpi yang sama sampai tiga kali bertanda apa ini."tidurlah Nissa besok ada meeting pentingkan?" Daffa mencoba untuk mengingatkan.
Annisa berbaring menghadap Daffa tapi dia tidak bisa untuk memejamkan matanya.
Ingatan tentang mimpi itu membuat Annisa tetus memikirkannya.=====
Ketidakberdayaan Wulan membuat dia nekat mendatangi Daffa ke kantor dimana Daffa bekerja.
Wulan melihat Annisa sedang berjalan sendiri masuk kedalam kantor tidak bersama Daffa.
"Mas Daffa kemana kok Annisa sendiri?" Tanya Wulan pada dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Dari Langit
RomanceAku tidak pernah melihatnya tapi aku yakin dia dikirimkan Allah untuk menjadi kekasih halalku. Meski aku belum bertatap muka bahkan melihatnya aku sudah bisa merasa bahwa dia calon imam yang akan menuntunku kesurganya insyaallah.