14

9.5K 540 13
                                    

Akram's pov

Sempet ngerasaiin cengo juga sih saat Gaza bilang cewe yang dia suka Bilqis. Entahlah aku juga tidak tau sejak kapan rasa ini ada. Yang jelas rencanaku habis lulus harus bisa jadi orang yang berpenghasilan lumayan atau mungkin dalam setahun bisa jadi orang sukses sambil menunggu Bilqis lulus, abis itu aku khitbah ke orang tuanya. Bilqis gak usah tau tentang rencana ini yang jelas aku ingin serius dengannya.

Ini saingan secara sehat kan? Sesuai dengan perjanjianku dengan Gaza? Tentang dia yang menanggapi perasaanku ini kepada Bilqis aku sangat menyukai sikapnya. Dia bukan pria yang egois walaupun dia suka dengannya tapi dia tidak melarangku untuk memperjuangkannya juga.

Akhir-akhir ini aku mulai menghindari Bilqis karna aku tak mau khilaf jika berdekatan dengannya. Daya tarik dirinya sangatlah kuat membuatku takut jika terlalu dekat dengannya. Aku tau kok selama aku tak ikut privat dengannya ia semakin dekat dengan Gaza. Cemburu? Tentu saja, tapi tak apa demi rencanaku aku harus rela melihatnya dari jauh terlebih dahulu.

"Assalamualaikum za" sapaku.

"Waalaikunsalam. Lo kenapa gak ikut belajar bareng sih kemaren" ujar Gaza.

"Gue lagi males belajar aja" jawabku sekenanya.

"Lo gak maksud ngehindar dari Bilqis kan?" Tanyanya. Kadang pas banget sih pak tanyanya.

"Enggalah, kalo gue ngehindar dari dia enak di lo dong. Lancar pdktnya haha" jawabku tenang.

"Tapi makasih, karna lo gak berangkat kemaren gue jadi lebih deket dengannya" ujarnya antusias. Dia kayanya lagi ngompor-ngompori nih biar cemburu.

"Njirr.. gue cemburu. Udah jangan bahas kedeketan loh deh bikin gue naik darah jadinya" jawabku.

"Hahaha" ketawa kita bersama.

"Ehh lo udah tau instagramnya Bilqis?" Ucapku yang di gelengkan oleh Gaza. Gue lebih cepet dari dia berarti, haha.

"Namanya Bil.faw_ id linenya juga sama kaya instagram" sambungku.

"Trus ngapain lo kasih tau gue?" Tanyanya bingung.

"Ya kali aja lo kepo sama dia atau mungkin mau chatan sama dia" jawabku tenang.

"Lah emang lo gak kepo sama dia?" Ujarnya lagi.

"Gue sih udah tapi biasa aja sih, bingung mau bahas apa soalnya" ucapku seadanya. Kelihatanya dia masih bingung maksudku ngasih id line sama nama instagramnya.

"Gue ngerasa curang aja sih, tau id line sama instagram sedangkan lo gak. Kan dari awal kita setuju buat saingan secara sehat jadi gue juga kepengin lo chatan sama dia" sambungku.

"Masih inget aja lo, btw makasih lo kram" ucapnya.

"Sama-sama bro" jawabku.

"Lo juga harus tau, kemaren dia cerita sedikit tentang kehidupannya" ujarnya.

Dia mulai menceritakan tentang Bilqis kepadaku. Melihat itu sedikit miris sih, kenapa Gaza dulu yang tau tentang dirinya. Tapi tak apalah kita juga satu sama dia tau tentang kehidupannya dan gue tau tentang sosial medianya. Sampai sekarang aku rasa kita punya cara sendiri-sendiri untuk mencari tau kehidupan Bilqis.

***

Bilqis kini berada di kamarnya di temani dengan Ocha. Selepas kegiatan pesantren Bilqis tak sadarkan diri, kini ia mulai mengerjapkan matanya. Dia sedikit demi mulai bangun Ocha yang melihatnya pun langsung membantunya.

"Udah baikan?" Ujarnya.

"Aku kenapa cha?" Tanya Bilqis.

"Tadi sehabis sholat subuh berjamaah kamu pingsan Bil. Kamu sakit yak?" Ucap Ocha.

Biarkan Jodoh MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang