25

5.9K 338 16
                                    

Usia janin yang ada di perut Bilqis kini memasuki Bulan ke empat. Selama itu juga hubungan Bilqis dan Genta pun kian hari kian membaik.

"Bang sarapannya udah siap" teriak Bilqis.

"Iya sayang, aku udah rapi dari tadi kok" ucapnya mencium pipi Bilqis.

"Pagi jagoan ayah. Baik-baik ya di dalam perut bunda, jangan nyusahin bunda kasian" sambungnya mengelus perut Bilqis yang kian membuncit.

"Sarapan dulu, lo kan ada meting hari ini" ujar Bilqis menyendokan nasi kedalam piring Genta.

"Kamu juga sarapan Bee" ajaknya.

"Gue minum susu aja" ujarnya mengambil susu yang sudah di buaatnya.

"Mau sampai kapan kamu setiap pagi minum susu terus. Gak kasian sama anak kita" ujar Genta.

"Kan lo tau sendiri tiap sarapan ujungnya di keluarin lagi" jujur Bilqis.

"Tapi apa salahnya coba lagi sih Bee, kamu hampir satu Bulan tiap pagi minum susu terus. Kasian anak kita asupan gizinya kurang, bisa-bisa bodoh nanti bee anak kita" ujarnya.

"Apa sih bang lo kok doanya kaya gitu" ucap Bilqis tak terima.

Walaupun sudah membaik hubungan mereka namun Bilqis masih Bilqis yang dulu.

"Yak gak maksud gitu juga sih Bee, amit-amit ya jangan sampe anak kita bodoh-bodoh deh. Udah sini sarapan" tarik Genta.

"Gak mau bang, rasanya mau muntah tau" ucap Bilqis menutup mulutnya.

"Aku suapin deh Bee, sekali ini coba lagi" paksa Genta menyodorkan sendok kedalam mulutnya.

Mau tak mau Bilqis menerimanya. Belum juga selesai di telan Bilqis udah lari menuju dapur memuntahkan semua makanan yang masuk kedalam mulutnya.

'Huuuekk Huueek Huueekk'

'Huuuekk Huueek Huueekk'

'Huuuekk Huueek Huueekk'

"Bee kamu gapapa?" tanya Genta.
"Maafin aku Bee, aku janji gak bakal maksa kamu buat sarapan lagi" sambungnya.

'Huuueek Huueekk Huueekk '

'Huueekk Huueekk Huueekk '

Kini Bilqis bisa bertumpu pada lengan Genta. Badannya terasa lemas setelah memuntahkan semua asupan yang masuk dari kemarin malam.

"Kamu masih mual?" tanya Genta. Bilqis hanya mengangguk atas jawabannya.

"Maaf" ucap Genta.

"Gapapa bang, nanti kalau gak mual gue pasti sarapan kok. Gue juga gak mungkin gak kasih asupan yang baik buat anak kita. Tapi untuk saat ini jangan paksa buat sarapan yak, gue belom bisa makan yang berat-berat buat kali ini" terang Bilqis.

"Iya maafin aku, mau kedokter aja Bee" tawar Genta.

"Gak usah bawa ke kamar aja pengin istirahat. Lo langsung berangkat aja katanya ada meting" jawabnya.

"Yaudah bee aku anterin kamu ke kamar"

Sesampainya di kamar Bilqis langsung istirahat dan Genta bergegas berangkat kekantor.

***

"Gimana keadaan Bilqis bang?" tanya sang abi.

"Ehh abi, dia baik kok bi. Abi kok disini?" tanya Genta.

"Lah ini kan kantor abi yak suka-suka abilah" jawabnya.

Biarkan Jodoh MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang