19

9.1K 510 16
                                    

Kini Bilqis duduk di taman dekat pondok kaum adam, ia masih memikirkan insiden dua hari lalu. Terdengar salam seseorang membuat Bilqis mencari asal suara.

"Assalamualaikum" salam seseorang.

"Waalaikumsalam" jawab Bilqis.

"Lagi ngapain?" Basa basinya.

"Lo buta?" Sahut Bilqis.

"Hehe.. kembali ke semula ehh?" Ucapnya terkekeh.

"Iya kenapa? Gak jadi suka?" Ujar Bilqis dingin.

"Gue suka lo apa adanya, mau lo bad mau lo tobat gue gak masalah asalkan lo tau batasannya aja" jawabnya.

Bilqis hanya mengangguk mengerti. "Gue pengin jalan-jalan, keluar yuk" ajak Bilqis.

"Jalan-jalan?"  Beonya.

"Kenapa lo takut kena hukuman? Orang cupu mah gak asik di ajak jalan kaya lo gini" kompor Bilqis.

"Gue gak takut yak" Jawabnya naik setengah oktaf.

"Yaudah ayo jalan" tantang Bilqis.

"Ayo ikutin gue. Gue tau tempat bagus deket sini" ajaknya.

Sesampainya di tempat yang di tuju Bilqis tak urung mengedipkan matanya barang sedetikpun.

"Ini mah lebih dari indah" puji Bilqis.

"Mau cerita?" Tawarnya.

"Gue gak punya masalah, cerita apa?" Ujarnya santai.

"Masalah kemarin mungkin" ucapnya mengangkat kedua bahunya.

"Ana itu siapa? Kayanya gue baru liat dia di lingkungan pondok deh" ujar Bilqis memulai cerita.

"Yang gue tau, dia itu anak dari teman abi Syukron yang di jodohin sama Gaza" ujarnya.

"Jadi beneran dia calon istrinya" gumam Bilqis masih terdengar olehnya.

"Mungkin, tapi Gaza cuma cinta sama lo kok" terangnya.

"Kalo lo?" Tanya Bilqis.

"Yaelah jangan di tanya kali, gue serius sama lo malah. Tapi kayanya lo suka sama Gaza deh" suaranya mulai melemah.

"Rasanya seneng banget pas dia ngungkapin perasaannya sama gue tapi gue juga sakit ketika tau dia udah punya calon istri" ujarnya.

"Kalau mau nangis, nangis aja kali" ucap Akram.

"Tapi gue malu nangis depan lo mas" ucap Bilqis terkekeh.

"Lo tau gak mas mereka langsungin pernikahannya kapan?" Sambungnya lagi.

"Kata Gaza sih minggu depan" Ujarnya.

"Itu artinya gue harus move on kan?" Tanyanya meneteskan air mata.

"Iya. Lo itu wanita paling tangguh yang pernah gue lihat, pasti lo bisa kok. Perlu gue bantu?" Tawarnya.

"Lo mau bantu gue buat lupaiin Gaza?" Tanya Bilqis.

"Iya kalau lo mau"

"Lo serius sama gue kan mas?"

"Iya Bilqis Fadiyah Wijaya"

"Ta'arufan yuk mas, buat gue jatuh cinta sama lo. Udah gitu lo nikahin gue deh" ucapnya nyengir.

"Tapi gue mau ke Bandung, mungkin setelah pernikahannya Gaza" sambungnya.

"Yaudah ke Bandung aja sana, lupain semuanya anggep gak pernah kesini" ucapnya.

"Terus perjanjian kita gimana" tanya Bilqis.

Biarkan Jodoh MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang