26

6.5K 347 23
                                    

Waktu berjalan begitu cepat hingga tak tersadar tinggal menghitung hari perkiraan bayi yang ada di dalam perut Bilqis akan menjumpai dunia yang fana ini.

Selama itu pun hubungan mereka tak luput dari percecokan dari mulai hal sepele sampai hal fatal. Dan itu semua terselesaikan dengan perundingan yang amat menguras tenaga mereka berdua.

"Bee aku berangkat kantor dulu ya" pamit Genta.

"Iya ati ati bang. Pulang jangan kesorean kalo bisa nitip bubur kacang ijo depan gang bang" pesan Bilqis.

"Iya Bee, Assalamualikum" salam Genta.

"Walaikumsalam" jawab Bilqis.

Sedangkan di kantor Genta masih ada banyak masalah yang harus di tanganin karna salah satu pegawainya melakukan kesalahan yang membuat perusahaan merugi.

Genta yang merasa lelah hanya mampu bersandar di kursi kebanggaannya itu.

Tok tok tok

"Masuk" ujar Genta.

"Mohon maaf pak di luar ada orang mencari bapak tapi belom buat janji dan kata dia temen lama bapak" ujar sekretaris Genta.

"Suruh masuk aja. Saya gak begitu sibuk ini" perintahnya. Sang sekretaris hanya menganggukan kepala dan melangkahkankeluar dari ruangan Genta.

Tiba-tiba pintu terbuka dan suara tangis menggelegar seantero ruangan. Dia teman Genta langsung bergegas memeluk Genta erat.

"Bang Genta hiks... hiks.." ujarnya.

"Astagfirullah kamu kenapa?"

"Bang Genta hiks.. hiks.. tolong bantu aku. Aku bingung sekarang harus gimana"

"Cerita dari awal kalau aku bisa bantu aku bakal bantu kamu. Jangab nangis ya"

Sedangkan di sisi lain Bilqis sedang memasak makanan untuk makan malamnya. Ia beberapa kali mengecek hpnya melihat apakah ada balasan dari sang suami atas pesanannya namun hasilnya nihil. Entah kenapa kali ini Bilqis tidak bisa menahan hasratnya untuk memakan bubur kacang ijo. Akhirnya ia berjalan sendiri ke gang depan untuk membeli bubur kacang ijo.

"Ehh neng Bilqis baru keliatan"

"Iya ini mang, mang satu yak buburnya"

"Bungkus atau makan sini neng?"

"Makan sini aja deh mang"

"Den Gentanya mana neng, biasanya kan den Genta yang beli bubur kacang ijonya"

"Bang Genta belom pulang mang makanya jalan sendiri"

"Yaudah bentar ya mamaang buatin dulu buburnya"

Sambil menunggu Bilqis sempat melihat hpnya namun tetap sama nihil gak ada balasan sama sekali darinya. Sampai akhirnya buburbya datang dan dia melahab tanpa sisa masih belum ada balasan pesannya itu.

Sesampainya di rumah Bilqis melihat mobil Genta sudah terparkir di garansi sesegera mungkin Bilqis kedalam. Gelak tawa mengema di ruang tamu semakin penasaran Bilqis pun mempercepat jalannya.

"Bang Genta" panggil Bilqis.

"Dari mana Bee?" Tanya Genta.

"Mang parmin beli bubur kacang ijo" jawab sekenanya.

"Trus bubur kacang ijonya mana" tanya Genta.

Bukannya ngejawab Bilqis malah balik tanya ke Genta "Kok ada Naya disini bang?"

"Ohh iya lupa, sini Bee duduk dulu aku jelasin" ujar Genta.

"Ini Naya sama suaminya lagi ada masalah trus si Naya di usir dari rumahnya. Kamu kan tau sendiri kalo Naya gak punya siapa-siapa lagi disini jadi.." ucapnya terpotong

Biarkan Jodoh MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang