[12]

5K 372 21
                                    

"Iyah sama-sama ya, dok."

Nick menutup pintu apartemennya, kemudian berjalan menuju dapur. Setelah kejadian pingsannya Claude  tadi, Nick langsung memutuskan untuk membawa wanita itu ke apartemennya kemudian memanggilkan dokter. Meskipun tadi Aubrey bersikeras untuk langsung memanggilkan dokter ke rumahnya saja, namun entah kenapa firasat Nick mengatakan untuk segera membawa Claude pergi dari sana. Ia hanya merasa kalau semua itu terjadi karena kesalahannya yang terlalu memaksa Claude untuk mau pergi bersamanya.

Nick mengambil sebotol air dari dalam kulkas, kemudian menuangnya ke dalam gelas. Setelah menengguk hingga tandas, Nick memejamkan matanya kemudian menarik napas panjang. Kenapa yang bisa ia lakukan hanyalah selalu menyakiti Claude?

"Nick."

"Astaga!" Nick berjingkat kaget hingga hampir saja menjatuhkan gelas di tangannya. Ia mengelus dadanya dan berdecak kesal.

"Kau membuatku jantungan!"

Cassie hanya diam menatap Nick datar. Nick kemudian berjalan menuju meja makan dan duduk di hadapan Cassie.

"Sejak kapan kau ada disini, Cassie?"

"Sejak sebelum kau datang dengan membawa Claude dalam keadaan tidak sadarkan diri," ucap Cassie dengan sedikit ketus. Membuat Nick mengerutkan dahinya.

"Kau mau minum? Atau makan?"

"Aku sudah kenyang. Apa yang terjadi dengan Claude?"

"Dia aku ajak pergi ke rumah Cindy. Mengunjungi bayinya. Tiba-tiba dia..." Nick memijit pelipisnya pelan, "aku juga tidak tahu kenapa. Kata dokter, dia mengalami pannick attack dan sepertinya ini bukan kali pertamanya dia mengalami hal seperti ini. Nanti kalau dia sudah sadar dan sedikit lebih tenang, aku akan mencoba menanyakan penyebabnya."

Cassie mengangguk datar.

"Ada perlu apa kau kesini Cass?" tanya Nick.

"Ada yang ingin aku tanyakan padamu," ucap Cassie dingin.

"Ada apa?" tanya Nick berusaha tetap tenang.

Cassie diam tak menjawab. Wanita itu malah menatap Nick dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Tatapan yang membuat Nick sedikit risih karena tidak biasanya ia melihat Cassie seperti ini.

"Siapa Claude sebenarnya?"

Nick mengangkat satu alisnya tak mengerti.

"Kenapa kau diam saja?"

"You okay?" tanya Nick mengalihkan.

"Aku sudah tahu siapa Claude sebenarnya."

Nick semakin mengerutkan alisnya dalam, "Maksudmu?"

Cassie menghela napas panjang, "Aku masih ingat saat itu pagi-pagi, kau datang ke kantorku dengan keadaan berantakan sekali. Kau mengumpat, kau marah pada mommy, dan ceritamu berakhir dengan kau meniduri seorang wanita sampai tak sadarkan diri."

Jantung Nick seperti mencelos keluar saat itu juga.

"Cass-"

"Kau gila, Nick!! Mau kau apakan lagi wanita itu?! Masih untung dulu aku tidak melaporkanmu pada polisi atas tindakan kejimu itu. Sekarang kau malah membawa wanita itu lagi. Jangan bilang kau menculiknya dan menjadikan dia budak pemuas nafsumu saj-"

"Cass!!" bentak Nick menghentikan segala teriakan amarah dari Cassie.

"Kecilkan suaramu. Kau bisa membangunkannya," ucap Nick berusaha tenang.

"Memangnya kenapa kalau aku membangunkannya?! Ah, kau takut kalau kebusukanmu terungkap, huh?!"

Nick memejamkan matanya sambil menghirup napas dalam-dalam. Berusaha menguatkan emosinya agar tidak ikut tersulut,"Dengarkan penjelasanku dulu. Bukan seperti itu yang sebenarnya."

How It EndsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang