Chapter - 12 & 13

500 18 0
                                    

BENTENG HATI (H e e r a)
Part 12 & 13 (Double Part)

(FIKSI DEWASA)

Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers

"A.....anda? NYONYA JODHA?" Todar Mal membelalakkan mata mendapati wajah wanita cantik yang sangat di kenalnya. Wajah tegas milik istri dari Tuannya, Sultan Jalaluddin Khan yang menugasinya mencari Jodha baru-baru ini.

Todar nyaris mengulang ucapan nama itu (Nyonya Jodha) kembali, namun sang wanita yang mengaku bernama Heera itu lekas berbalik arah, diikuti temannya, Arshita yang juga menoleh. Keduanya mendadak panik.

"Ya Tuhan. Nyonya Heera, mereka ada disini...........," desis Arshita merasa terdesak. Heera celingukan dan berusaha mengamankan Kaali dari pandangan segerombol pria yang Arshita maksud.

"Ada apa, Nyonya?" Todar tak bisa menahan diri, dan akhirnya buka suara kembali. Heera teringat Todar Mal yang belum meninggalkannya dan Arshita.

"Tuan, bisakah kau membantuku?" mohonnya tiba-tiba. Sontak Todar seperti mendapat angin segar. Inilah yang ia inginkan. Membantu wanita tersebut berarti membuka peluang kian luas untuk dirinya bisa terus terhubung dengan Heera. Penyelidikannya tampaknya akan bermuara dari pertemuan tak terduga ini.

"Tentu saja bisa. Apa yang bisa ku lakukan untuk Anda, Nyonya? Katakan saja!" jawabnya penuh semangat. Heera tampak ragu. Bagaimanapun Todar orang asing baginya. Tetapi, melihat situasi genting yang bisa membawanya pada masalah, Heera merasa terpojok dan tak punya pilihan lain.

Arshita menggigit bibir, seolah menunggu keputusan Heera secepat mungkin.

"Tolong Tuan bawa ibuku pergi. Keluarkan dia dari desa ini. Demi Tuhan, Tuan Todar. Nyawanya selalu terancam disini," Heera terisak. Teringat bagaimana penderitaan Kaali yang begitu rela mengorbankan apapun untuknya.

Todar Mal mengangguk cepat, tanpa berpikir panjang. Namun, ia percaya pada apa yang ia lihat dari diri Heera dan keadaan sekitarnya. Dari sikap Heera pula lah yang memperkuat dugaan Todar bahwa ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi pada wanita tersebut.

'Aku semakin yakin dia dan Nyonya Jodha adalah orang yang sama. Dia memang seperti tidak mengenaliku sedikitpun, dan ini terjadi mungkin karena kecelakaan itu...........' batinnya mantap.

***

Sesegera mungkin, Todar bersama Heera dan Arshita memasukkan tubuh Kaali ke white Rush milik Todar Mal.

Kaali sedikit membuka matanya, menyadari tubuhnya terangkat dan di pindahkan. Hawa sejuk AC mobil merasuk ke kulitnya,
"Heera.......!" lirihnya.

"Haan. Aku disini, Maa. Kau tenanglah. Kau akan baik-baik saja dan secepatnya bisa pergi ke tempat aman," Heera mencium kening Kaali.

"Nyonya, aku berjanji akan membawa Kaali-ji ke luar desa ini. Anda bisa percaya padaku. Ini kartu namaku. Nyonya bisa menghubungi atau mendatangi alamat yang tertera disana," Todar menegaskan saat Heera masih menatapnya dengan keraguan. Heera mengangguk. Mencoba memasrahkan Kaali pada Todar Mal. Arshita pun sempat membuatnya yakin dengan berbisik-bisik, mengatakan bahwa ia percaya pria itu murni berniat baik.

Kaali masih menggumam memanggil nama Heera, seolah memintanya untuk selalu bersamanya. Heera menggenggam jemari ibunya lantas keluar mobil dengan perasaan gamang.

"Arshita, mereka bisa saja menangkapku dan melaporkan kepergianku pada bibi, ayah atau Jagdev. Rencana dan penyamaranku dan Nyonya Payal bisa terbongkar. Aku mohon padamu...... Ikutlah dengan Tuan Todar. Terus terang saja aku masih mengkhawatirkan ibuku, karena dia (Todar) tetaplah orang asing bagi kita. Aku akan kembali ke desa," bisik Heera.

BENTENG HATI (H E E R A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang