Chapter - 24 & 25 (Selisih 1 Part dari di Fanpage)

675 29 30
                                    

BENTENG HATI
Part 23 & 24 (Double Part)

(FIKSI DEWASA)

Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers (On Facebook)

.......................................

"DIAM KAU, WANITA PEMBUNUH!!!"

#DUUAAAARRR .........

Heera shock mendengar sebutan 'PEMBUNUH' yang ditujukan Maham Anga, sang wanita berperawakan pendek dengan pakaian serba putih itu kepadanya. Sebutan berarti tuduhan itu pun seketika membuat darah Jalal mendidih. Jalal hendak menyerang Maham saat telunjuk wanita itu masih mengarah ke wajah istrinya, namun Heera sigap menahannya.

"SIAPA KAU SEBENARNYA, WANITA TUA? BERANINYA MENUDUH ISTRIKU DENGAN SEBUTAN GILA (PEMBUNUH) ITU, SEDANGKAN KAU TIDAK TAHU SEDIKITPUN APA YANG TERJADI!" bentak Jalal penuh emosi. Heera bergetar seraya berusaha menenangkan Jalal dengan mendekapnya dari belakang.

Jalal bergerak-gerak setengah berontak saat Heera mencegahnya untuk menyerang Maham, "Sudah.... Sudah, SAYANG. Jangan lakukan apa-apa untuk membalas perkataannya. Ingatlah, ini tempat umum. Kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri kalau nekat menyerang wanita disini,"

DEG!

Jalal menoleh tepat ke dadanya yang dilingkari kedua tangan Heera. Tertegun, merasakan pelukan istrinya yang tak berubah. Hangat dan selalu mampu menciptakan rasa baru yang kian memperbesar cintanya pada wanita pujaannya tersebut. Dan tadi........, SAYANG? Heera memanggilnya dengan sebutan indah itu?
Mungkinkah ia salah mendengar?

Jalal menyunggingkan senyum tipis namun penuh makna, "Aku tidak akan melakukan apapun pada wanita tua itu tanpa seizin RATUKU. Aku janji!!" bisik Jalal, sembari melepaskan pelan tangan Heera dari dadanya.

"KAU DENGAR ITU, MEHAK? WANITA YANG SELAMA INI KAU DAN IBUMU KENAL ADALAH HEERA, TERNYATA DIA ISTRI DARI LAKI-LAKI KAYA ITU. DAN DIALAH YANG MEMBUNUH............,"

"CUKUP!!!" interupsi Jalal pada Maham yang kembali menyulut amarahnya, "Berhenti bicara apapun lagi, atau aku akan mengabaikan kalau kau adalah seorang wanita? DENGAR, NYONYA! AKU BISA SAJA MENGHADAPI ANDA DENGAN CARA YANG TIDAK PERNAH KAU BAYANGKAN KARENA TELAH BERANI MENUDUH ISTRIKU, TAPI ITU TIDAK KU LAKUKAN KARENA DIA, WANITA YANG KAU TUDUH INI MEMBELAMU!!" Jalal mengalihkan pandangannya dari Maham ke arah Heera, lalu kembali pada Maham dan berakhir ke tubuh mungil Mehak.

Ia tersenyum masam, "Sekarang aku tahu apa dan siapa yang meracuni pikiran Mehak sehingga sikapnya tidak seperti yang seharusnya sebagai seorang anak. Apa yang ditanamkan kepada Mehak adalah sebuah kebohongan, dan KAU lah pelakunya, Nyonya!" urai Jalal, pelan dan menusuk. Maham sedikit ciut mendengar awal dari rencana jahatnya itu dibaca Jalal dengan mudah.

"Ayo, Sayang!" Jalal merangkul pundak Heera sekaligus memberi kode pada pengawalnya yang berada cukup jauh dari mereka agar mengikutinya dan Heera, karena ia tak perlu membuang waktu terlalu lama berbicara dengan Maham. Sepulang dari sungai Ganggaa itu mungkin Jalal akan melakukan penyelidikan menyeluruh, khususnya pada Maham dan keluarga Jagdev, melalui orang-orang handal yang biasa ia tugasi.

"Mehak!" Heera menggamit tangan Mehak yang sedari tadi hanya diam. Anak itu menurut usai sekilas melirik Maham. Maham mengangguk samar, seolah berkata 'PERGILAH..........! DAN LAKUKAN APA YANG SEHARUSNYA KAU LAKUKAN DISANA DAN PADA MEREKA'. Maham tersenyum licik.

Seraya melewati Maham, Jalal berbisik, "TERUSLAH BERUSAHA UNTUK MENGACAUKAN PIKIRAN MEHAK TENTANG ISTRIKU. Karena tak lama lagi ORANG YANG BERADA DI BELAKANGMU (Yang menyuruh Maham Anga, red) ITU AKAN HABIS DI TANGANKU, SIAPAPUN MEREKA. DAN SETELAH ITU ADALAH GILIRANMU, NYONYA. BERSIAPLAH!!" Jalal menampakkan senyum miringnya lantas berlalu bersama Heera dan Mehak.

BENTENG HATI (H E E R A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang