Chapter - 10 & 11

396 16 2
                                    

BENTENG HATI (H e e r a)
Part 10 & 11 (Double Part) B

(FIKSI DEWASA)

Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers

Sambungannya........ Guys!!

Moti semakin merutuki kesalahannya. Meski niatnya baik, ia tetaplah menyesal karena sempat menyembunyikan apa yang terjadi pada Si Kembar, khususnya Aalia.

Moti menangis tersedu seraya menjelaskan bahwa ia tak sampai hati bila mengatakan pada Jalal tentang Aalia yang berkelahi dengan temannya karena ejekan mereka terhadap Aalia yang di anggap tak memiliki ibu.

Mendengar hal itu, sontak Jalal kembali merasakan sesak di dadanya. Kepedihan yang ia alami di rasa tak sebanding dengan perasaan sedih dan kehilangan anak-anaknya karena kepergian Jodha. Tak bisa ia bayangkan bagaimana sulitnya mereka menjalani hari-hari di sekolahnya dengan terus mendapat ejekan dari teman-temannya yang lain. Apalagi hal itu luput dari perhatiannya, karena baru sekaranglah Jalal mengetahuinya.

Sebagai seorang ayah, Jalal merasa bersalah, lalai dan gagal menjadi orangtua yang bisa menopang anak-anaknya dengan segenap cinta, kasih sayang dan waktu untuk mereka.

Jalal menyentuh bahu Moti, "Tak apa. Aku tahu niatmu baik, Moti. Tidak seharusnya aku marah padamu. Apalagi menyalahkanmu seperti tadi. Maaf. Maafkan aku!"

"Akulah yang bersalah, Jalal. Kau berhak marah. Aku.........,"

"Sudahlah. Mungkin jika aku di posisimu, aku juga akan melakukan hal yang sama, hmm? Sekarang bisakah kau tinggalkan aku sendiri?" pinta Jalal, lembut ditengah kesedihan sekaligus keterkejutan yang di alaminya secara beruntun ini.

Moti mengangguk mengerti, "Oh, ya. Aku lupa memberitahumu. Tadi saat kau masih di kantor, sepupu Jodha datang kemari. Dia datang bersama anaknya. Dan......... ternyata anaknya itu adalah teman sekelas Aalia dan Aadita, Jalal. Te...Teman yang berkelahi dengan Aalia siang tadi di sekolah........," Moti kembali menunduk.

Jalal pun terperangah. Kaget untuk ke sekian kalinya. Seakan alam sengaja bekerjasama untuk membuatnya shock tinggi dalam kurun waktu 24 jam saja.

Pertama, kedatangan Jodha palsu. Lantas perkelahian putrinya di sekolah, hingga kedatangan sepupu Jodha yang sudah pasti bukan Mann Singh. Memiliki anak? Sedangkan Mann belum menikah dan masih betah melajang sampai saat ini.

"SIAPA?" tanya Jalal, singkat dengan emosi yang tiba-tiba menguar, teringat cerita Moti baru saja bahwa anak sepupu Jodha tersebut adalah anak yang sama dengan teman sekelas yang memusuhi Aalia, putrinya, dan artinya anak itu juga sepupu Kembar.

"Namanya Benazir Rajesha. Dia putri tunggal dari Tuan Rajesh dan Nyonya Divya. Tuan Rajesh itu paman Jodha, Jalal. Kau ingat, kan? Dulu saat kalian (Jalal & Jodha) masih pacaran, Jodha pernah bercerita tentang peristiwa besar yang menimpa keluarga Maholtra? Nah, si pelaku penggelapan dana perusahaan kakek mertuamu itu adalah putranya sendiri, Tuan Rajesh,"

"Be-na-zir-?" lirih Jalal seraya mengeja nama yang seperti tak asing di telinganya.

(Wah, ada apa nih, Readers? Jgn2 Benazir............? Apakah Jalal kenal? xixixixi)

"Tapi, Jodha tidak pernah menyebut nama itu sebagai sepupunya, Moti. Ku pikir memang hanya Mann sepupu Jodha satu-satunya," Jalal menatap Moti, bingung.

"Ya............, mungkin Jodha merasa tak perlu menceritakan itu. Hmm, kau tak tahu, sih, bagaimana sifat wanita itu," Moti menampakkan wajah kesal.

"Jodha tak menyukainya, dan itu sebanding dengan sifat dan sikap Benazir yang bahkan lebih tak menyukai Jodha. Walaupun tidak terang-terangan. Tapi, sejak kecil, kami mengenal betul perangai Benazir yang sangat buruk itu, Jalal,"

BENTENG HATI (H E E R A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang