Chapter - 30 & 31 (Selisih 1 Part Dari di Fanpage)

1.3K 49 11
                                    

BENTENG HATI (H e e r a)
Part 29 & 30 (Double Part) (On Facebook)

(FIKSI DEWASA)

Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers

.............................................

"JO.....DHA.........?? ANAKKUU................!!"

Brukk!!

"MOMMY!!!"

Sekian pasang mata yang terus terarah pada Heera itu semakin menajamkan pandangan mereka karena merasa seperti bermimpi, saat Heera memanggil Meenavati yang jatuh pingsan dengan sebutan ' Mommy ', panggilan yang memang biasa ditujukan Jodha untuk Meenavati.

Jalal tersenyum penuh arti. Tatapannya sarat cinta untuk wanita yang baru saja menyebut kata ' Mommy ' untuk seseorang yang memang ibu kandungnya.

Meenavati tak sadarkan diri dengan kepalanya rebah di pangkuan Heera. Heera sendiri tak menyadari ucapannya. Yang ia tahu, keadaan Meenavati sangat membuatnya merasa takut dan cemas luar biasa.

Viraj tertegun, larut dalam semua yang serba tiba-tiba. Ayah Jodha itu menatap tajam sang menantu. Jalal mengerti, lalu berbisik bahwa ia akan menjelaskan semuanya. Senada dengan Viraj, Mann dan Humayun juga masih sulit percaya pada kedatangan wanita yang berwajah begitu mirip dengan Jodha. Entah apa maksud semua ini, mereka hanya mampu meraba dalam banyak pertanyaan di kepala masing-masing sebelum Jalal menjawabnya.

Sementara Hamida tak henti-hentinya menangis haru. Sebagai ibu, ia juga diam-diam percaya pada keajaiban yang putranya nantikan selama ini, hanya saja tak ada kesempatan baginya mengutarakan itu. Jalal terlanjur mengacuhkannya.

***

"Jodha........!" Meenavati mengigau saat dirinya berusaha disadarkan oleh keluarganya.

Heera duduk di sisi kiri Meenavati, dengan Jalal berdiri di belakangnya. Sedangkan Viraj berdiri di sisi kanan tempat tidur bersama anggota keluarga lainnya.

Viraj tak henti menatapi Heera dalam balutan berbagai perasaan.

"Jalal!" seru Viraj seraya memberi isyarat pada menantunya agar mereka berbicara diluar kamar. Jalal tersenyum tipis, dan meminta ayah mertuanya itu lebih dulu, masih menggunakan bahasa isyarat.

"Tetaplah menjadi Jodha, Sayang, aku mohon...... Setidaknya di depan mereka. Di depanku kau bebas berperan sebagai siapapun yang kau mau. Tapi, bersama mereka, bersikaplah seperti permintaanku sebelumnya. Kau janji?" bisik Jalal sebelum pergi menemui ayah mertuanya sekaligus Humayun, ayahnya sendiri diluar. Bahkan Mann juga sudah tak sabar menanti penjelasannya.

Heera sejenak ragu. Jalal menyentuh pipinya, "Aku mohon........,"

"B....baiklah!" jawabnya masih dalam hati yang bimbang. Jalal memaklumi itu, karena pulihnya ingatan Jodha baru beberapa persen saja seperti pernyataan Dr. Meera. Semuanya memerlukan proses panjang, dan Jalal berjanji akan mengembalikan ingatan istrinya itu hingga pulih total, meski dirinya harus bersabar untuk waktu yang lama.

"Terimakasih........," Jalal sempat mengecup kening Heera yang seketika membuat wajah wanita itu bersemu merah.

Ia melangkah keluar kamar, meninggalkan para wanita disana.

Hamida mendekati Heera serta membelai kepalanya. Seraya berurai air mata, ibu itu memandangi Heera dari ujung rambut hingga kaki, "Sekarang aku yakin keajaiban itu memang nyata. Jalal tidak pernah salah. Maafkan aku, Nak, akulah yang dulu meminta semua orang menghentikan pencarian terhadapmu, dan kau pasti sangat menderita selama Jalal belum menemukanmu. Maafkan aku.......... Kemarahan Jalal layak kami terima, karena sekarang keyakinannya telah menjadi kenyataan. Dia benar. Kau masih bersamanya...... Kau tidak pergi........," tangis Hamida menjadi-jadi, menumpahkan air mata berisi sejuta emosinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BENTENG HATI (H E E R A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang