NH Prolog

3.8K 372 169
                                    

Aku baru saja menyadarinya,
namun semuanya sudah terlambat

-Nuansa Hujan-

☆☆☆

Indonesia, 2016

AKU telah lama menunggunya, di sini, di sungai favorit kami.

Entah sampai kapan aku harus menunggunya.

Aku menekuk lututku dan menangis, bersama hujan. Langit menjadi saksi perjuanganku dan dirinya kala itu.

Hujan juga menjadi saksi atas masa-masa yang kami lewati bersama. Di mana bayangan kami selalu menyatu, langkah kami yang selalu bersejajaran, dan tawa yang selalu menghiasi hari-hari.

Kini aku berjalan sendirian, tanpa adanya bayangan, langkah yang bersejajaran, ataupun tawa yang menghiasi hari-hari. Hanya ada aku, dan tangisku.

Aku percaya bahwa Tuhan sedang menyiapkan sebuah cerita yang nantinya akan kami nikmati bersama. Cerita indah tentang aku dan dirinya. Tak masalah jika aku harus menunggunya seribu tahun lagi atau bahkan selama-lamanya, asalkan pada akhirnya aku dapat bersamanya. Aku tahu Tuhan selalu mendengarkan doaku.

Dalam nuansa hujan kali ini, aku berdiri melawan tetesan air langit yang kian lama kian pedih menyayat kulit. Di setiap pejaman mataku, aku berdoa agar ia bahagia di sana. Selamanya.

Salam,
-Rani Aprilia.



Nuansa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang