20

139 1 1
                                    

ARGA POV

Pagi ini gue ngobrol biasa sama ke tiga teman gue.

"Wehhh kantin yukkk, laper nihh gue" ucap Miko.
Dan kami bangkit, keluar dari kelas. Gue berpapasan dengan Adell, dia menatap gue kaya orang merasa bersalah.
'Maafin gue ya dell, gue yakin semua sandiwar ini gak bakal lama kok dell,gak ada yang bisa pisahin kita' batin gue.
Dari kejauhan Gue melihat di ambang pintu kelas 11 ips 5 Ferri dan Gracella sedang bercanda dan tertawa riang, bahkan sampai Ferri mencium tangan Gracella. Saat gue melewati mereka gue hanya menatap sinis ke mereka, tapi herannya pas gue ngeliatin mereka, mereka berhenti bercanda,mereka hanya saling nunduk. saat gue sudah di pintu ips 6 mereka sudah mulai bercanda kembali.
'Gue rasa ada yang gak beres nihh! Gue harus cari tau.!'.batin gue.

Kringgg bel masuk berbunyi. Gue dekaka balik ke kelas.
Saat pintu terbuka ada guru di dalamnya yaitu bu LINA!!

"Aslamualaikum...." teriak kami masih di ambang pintu.

"Walaikumsalam.... dari mana kalian??" Tanya bu Lina

"Dari kantin ibu...."

"Ngapain??"

"Cari cecan" tukasku

"Macarin ibu kantin"jawab Miko

"Makanin etalase"jawab Daniell

"Jilatin meja bu..." ucap Rendi. Itu semua kita ucapkan berbarengan. Murid yang lain hanya tertawa, gue melihat Adell yang tertawa manis saat Daniell berbicara.

" gak sekalian kalian bantuin jualan aja sana, sekarang kalian berdiri di lapangan di depan tiang bendera, selama jam pelajaran ibu!!!" Ucap bu Lina

"Lahhh bu nanti kita gosong bu" ucap gue.

"Kalian mau putih mau gosong tapi tetep ganteng kok" ucap bu Lina

"Anjayyy ngerayu ceritanya"ucap Miko. Akhirnya gue dekaka berjalan ke arah lapangan. Kami berdiri di depan tiang bendera. 1 jam berlalu, kulit kita sudah berubah merah,

"Weehhh ini sadis kaga sihh???" Tanya Miko

"Ya sadis lahhh bego, 1jem aja udah kaya kepiting rebusss" jawab gue.

"Tau nihhh Miko ganteng-ganteng goblok!!"ketus Daniell.

"Ehhh Rendi kok lu diem aja..napa lo??" Tanya gue pada Rendi, masih tak ada jawaban

"Tau luhhh Ren, nanti diem-diem kecepirit lagi..."tukas Miko.

"Berisik aja lu pada!!!"ucap Rendi

"Lagian lu diemmm aja..." ucap Daniell.

"Kalo di jemur kaya gini , jangan ke banyakan ngoceh eek" ucap Rendi.
Dan kami pun terdiam kembali.

Setelah 2 jam, bu Lina menghampiri kami.

"Bu panas bu..." keluh gue

"Yaudah kalian boleh kembali ke kelas" ucap bu Lina.

"Yesss... ayo lah..." ucap gue langsung menuju ke kelas,dan diikuti ketiga teman gue.

Kringgg bel istirahat pun berbunyi, gue melihat Adell yang di ajak ke kantin oleh temannya tapi menolak. Temannya kekantin duluan.

"Kantin nyokkk" ajak Rendi.

"Nyokk lah" ucap Miko dan kami pun beranjak ke kantin. Sebenarnya gue mau ajak Adell, tapi gue urung niat gue dulu untuk ajak adell ke kantin, soalnya takut monyetnya ngamuk.

Sampai di kantin , kami duduk di meja paling pojok. Saat Rendi sedang memesan semua pesanan kami, mata gue menyapu sekitar kantin, gue melihat Adell datang ke kantin dan ikut gabung dengan ketiga temannya, dan gue pun terseyum. Gue melihat sekitar lagi, gue ngeliat cewek dan cowok sedang asik makan bareng,mereka duduk jauh dari meja Adell dan meja gue, sepasang cowok dan cewek itu adalah teman dan pacar Adell, ya mereka adalah Gracella dan Ferri.

'Cowok brengsek, lo gak cocok buat Adell, dasar anjing!! Gue bakal kasih lo pelajaran njingg!!! Liat aja, permainan baru di mulai!!' Batin gue..

"Hehh ulet pucuk!!!! Ayo makan lo ngeliatin apaan sih?" Ucap Miko

"Ehhh kalian liat dehh,nohh bener katq lo Ren, Ferri itu playboy!" Ucap gue

"Ihhh gila, kenapa gak lo kasih tau Adell aja, terus tinggal Adell ngamuk deh di sini." Usul Daniell

"Jangan, game ini temponya slowmosien jadi perlahan bro, jangan gegabah!!" Ucap gue.

"Ahhh serah lo deh Ga... gue mau makan dulu" ucap Miko dan gue pun juga ikut makan.

Drrtt....drttt....drttt...ponsel gue berbunyi , di layar tertera nama Jihan.

"Bentar ya...gue mau angkat telepon" ucap gue

"Bodo amat, lo mau angkat jangkar kapal juga bodo amat gak peduli gue"oceh Miko

"Sialll" jawabku dan mengangkat telepon dari Jihan.

"Halo"sapa gue

"..."

"Walaikumsalam. gimana kalo rapatnya undur jam 7 malem, soalnya saya mau tanding basket,"

"..."

"Iya, kamu bilang sama klien, rapatnya jam 7, di steak 21 ya"

"..."

"Iya. Ok walaikumsalam"
Dan gue pun menutup telpon dan meletakan di meja.

" anjirrr tau lah yang CEO mahhh....rapat, miting,anjayyyy" ucap Miko

"Hahaha atur Mik atur..."ucap gue
Dan kami pun kembali tenang.

Kringggg bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa berhamburan. Gue melihat Adell di ambang pintu kelas yang depan bersama Ferri dan gue pun modus, gue keluar kelas dari pintu belakang dan duduk di bangku yang ada di koridor depan kelas, sambil menunggu tiga teman gue dan gue pun nguping obrolan mereka.

"Kamu gak pulang sayang??" Tanya Ferri oada Adell, walaupun mata gue lurus kedepan tapi kuping gue fokus pada omongan mereka.

"Gak, lo pulang aja duluan! Gue mau liat Miko main basket!" Bales Adell, hahaha Miko, bilang aja lo mau blngeliat gue, pinter banget alesannya mba. dari cara Adell ngomong ke Ferri, kayanya dia beneran gak ada rasa dehh sama Ferri, abisnya jutek abis boo.

"Yaudah, aku pulang dulu ya, bye sayang" ucap Ferri dan pergi ke parkiran.

"Ga...." ucap seseorang yang membuat gue menghindar, ya itu adalah suara Adell. Dia menyentuh pundak gue,

Deg

Deg

Deg

Jantung gue debarnya kenceng banget, Arga lo harus tetep cuek.

"Ga..." ucapnya lagi, sambil menyentuh pundak gue lagi. aduhh makin gak nahan aja nihh pala gue, rasanya pengen gitu gue noleh ke belakang.

"Ga.." dia nyentuh pundak gue lagi... omg... plis gue gak tahan, pengen banget gue nengok ke belakang, dan gue pun masih bertahan.

"Yaudah maap ganggu" ucap Adell langsung pergi ke dalam kelas.

"Njingg ayo ke lapangan" ajak Miko

"Tau sok imut lo, duduk di situ biasanya juga ngedeprok." Tambah Rendi

"Babi,,,,lo bisa diem kagak sihh semua,bacot banget lo pada"ucapku sambil bangkit dan beranjak ke lapangan.

Berdua Lebih Baik  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang