Happy reading! 🎈
▥▥▥▥
"Wei, mas Jordan baru nongol. Kemana aja mas? Sibuk sama yang disana? Hm." seloroh Irgi ketika Jordan telah mendaratkan bokong nya di kursi kayu itu.
Jordan mendelik dan segera menyesap kopi milik Reno.
"Punya gue bangsat!" sahut nya kesal.
"Gue ganti, gue beliin pabrik kopi sekalian." jawab Jordan enteng.
"Bullshit lo." balas nya kesal.
Lelaki berparas tampan tanpa kacamata nya itu melenguh. Tersirat makna yang mendalam dari lenguhan itu. Ada seribu satu beban yang ia pikul di pundak nya. Kegelisahan memenuhi relung hati nya bahkan menghantui pikiran dan jiwa nya.
"Argh!" teriak nya tiba-tiba.
Sontak membuat ketiga teman nya yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing itu pun terkejut dan saling melempar pandangan.
"Anjir! Lo kenapa bego?! Main teriak-teriak aja!" ujar Egi kemudian.
Jordan mengusap kasar wajah nya. Ekspresi nya tak dapat diprediksikan. Ada rasa marah, kecewa, bingung dan semua nya menjadi satu hingga hanya teriakan yang mampu mengungkapkan nya bahwa ada satu masalah yang sedang menghantui dirinya.
"Dia."
Ketiga teman nya saling pandang. "Dia? Dia siapa maksud lo?"
Menghela nafas pelan dan membuangnya perlahan, "Iya, dia. Kenapa harus dateng lagi dalam hidup gue? Kenapa?!" ada rasa frustasi didalam ungkapan nya barusan.
Tak butuh waktu lama, ketiga teman nya paham siapa yang dimaksud dia.
"De-delina maksud lo?" Jordan mengangguk dengan raut wajah yang tak terbaca.
Tak ada balasan, pandangan Jordan lurus kedepan. Entah apa yang sedang dipikirkan, yang pasti hati dan logika nya sedang tidak sinkron untuk saat ini.
"Setiap gue ngeliat muka nya, gue kaya ngeliat kesuraman masadepan gue." tutur nya.
Reno menghela nafas pelan. "Ya udah, itu kan udah jadi masalalu. Lagian lo kan udah ada Andin."
"Lo ga mikir, masa iya dia dateng lagi ke gue tanpa ada tujuan yang pasti?" balas nya sengit.
"Mungkin aja memang orang tua nya pindah kesini, bro. Kita kan ga tau urusan orang."
Irgi mendecak, "gue yakin, dia sengaja pindah buat ngerecokin hidup Jordan lagi."
Dengan segera Reno menginjak kaki Irgi dan membuat pria berkebangsaan cina itu berteriak. "Arghh! Shit! Sakit bego!"
"Abis nya lo ngomong ga kira-kira sih." sungut Reno kesal.
Wajah Irgi memerah akibat rasa sakit yang menjalar di kaki nya. "Kalo sampe kaki gue kenapa-kenapa, om Bani gue tuntut!"
"Sialan, kenapa lo bawa-bawa bokap gue!"
"Kalo lo ganti rugi kan tetep make uang bokap lo, emang lo mau kerja demi ngobatin kaki gue!"
Saat mereka sibuk saling adu opini dengan hal yang memang tidak penting, pikiran Jordan jauh berkelana. Menelusuri kehidupan selanjut nya, dengan muncul nya Delina.
Jordan yakin, Delina kembali untuk membuka luka lama nya. Menuntut cinta dari Jordan yang bahkan dulu nya cinta itu telah dikhianati oleh diri nya sendiri. Yang tak bisa dipungkiri, hidup Jordhan berparasit sekarang.
Jordan melenguh panjang. "Sudahlah bro, biarkan saja dia dateng lagi. Yang penting kan dia ga ganggu hubungan lo sama Andin."
"Tapi ngeliat muka nya itu bikin gue teringat masalalu buruk gue tau ga." seloroh nya tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Story
Teen FictionHarus kah aku berjalan diatas kerikil, melewati pecahan beling serta menapakkan kaki diatas duri-duri agar bisa mengakhiri my true love story? Luka dan tawa semua nya telah aku rasakan Bahkan langit pun merasa iba atas perjalanan ku dibawah naungan...