Happy reading! 🎈
▥▥▥▥
Jordan masuk kedalam kelas. Dua penghuni bangku depan sudah datang namun tidak untuk teman sebangku nya. Jordan berpikir, mungkin Andin datang nya sedikit siang berhubung hari ini hari sabtu.
Jordan duduk lalu mengambil salah satu buku tebal dari dalam tas nya. Ia mulai membaca isi dari buku tersebut.
"Andin bm gue nih. Kata nya dia sakit terus izin ga masuk." ujar Intan dengan mata yang masih tertuju ke layar handphone.
"Masa sih? Sakit apa?" tanya Essy.
"Kata nya dia demam." kemudian Intan membisikkan sesuatu ke telinga Essy. Sepersekian detik, kedua nya melihat kearah Jordan.
"Lo kemaren pergi kemana sama Andin sampe ujan-ujanan terus Andin sakit?" tanya Essy.
Jordan melirik sekilas, lalu menutup buku nya dan meletakkan nya di laci meja. "G-gue cuma ke taman terus tiba-tiba hujan. S-sewaktu gue ajak Andin pulang, dia g-ga mau." jawab nya gugup.
Bukan gugup yang sebenar nya, hanya mendukung kesan cupu nya itu.
"Lo mau ikut kita jenguk Andin ga?" tawar Essy.
Jordan tampak berpikir, lalu menggeleng. "G-gue ga bisa bareng kalian. Di lain waktu aja. Ta-tapi gue pasti jenguk kok."
"Oh ya udin." balas Essy.
"Udin nama baru Jordan, sy?" tanya Intan bingung sewaktu mendengar apa kata Essy.
"Ya engga lah bego. Pelesetan doang."
Intan mengangguk. Lalu ia meneliti pandangan ke arah Jordan. "Tapi kalo Jordan dipanggil Udin sih, leh ugha. Sayang tau, nama sebagus Jordan tapi model orang nya sebegini ancur."
"Tai." balas Jordan cemberut.
Intan dan Essy melongo. "Lo bilang apa barusan?"
"Hah? Eng-engga." sahut Jordan.
"Lo ngomong tai kan?" tanya Essy dengan tatapan mengintimidasi nya.
"Engga, ga ada."
"Jujur ga lo! Ato engga gue panggil polisi nih!" todong Intan menggunakan pensil nya.
"I-iya." jawab Jordan pelan.
"Gila! Semenjak temenan sama Andin, mulut lo udah ga suci lagi ya."
"Ga suci apa?" tanya Jordan sok polos.
Intan mendelik, dan kembali menghadap kedepan. "Lo urus deh makhluk planet itu." kata Intan sambil menyender ke dinding kelas.
-------
"Woi! Buka pintu nya. Cinderella dateng." ujar Intan sedikit berteriak di depan kamar Andin.
Ia sengaja tak langsung masuk seperti biasa nya takut Andin sedang tidur.
"Iya, Cinderella dateng bareng Rapunzel nih." sahut Essy sambil membenarkan rambut nya.
Intan mendelik, "Rapunzel apaan? Gembel lo mah."
"Syalan!"
Andin terkekeh mendengar ocehan kedua sahabat nya. Segera ia bangkit dan membuka pintu kamar nya. "Eh lo pada ga tau kalo gue lagi sakit! Tuh mulut handle dikit bisa? Rusuh ae." ujar Andin dengan nada ketus yang di buat-buat.
"Alah makhluk kaya lo bisa sakit?" tanya Essy.
"Ya iya lah, gue kan juga Ciptaan Tuhan."
"Gue kirain ciptaan Jin." balas Intan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Story
Ficção AdolescenteHarus kah aku berjalan diatas kerikil, melewati pecahan beling serta menapakkan kaki diatas duri-duri agar bisa mengakhiri my true love story? Luka dan tawa semua nya telah aku rasakan Bahkan langit pun merasa iba atas perjalanan ku dibawah naungan...