Happy reading guysss
"sudah siap?!" tanya Vigo sebagai wasitnya kali ini
"siap!" jawab gue dan cewe itu bersamaan
"bersedia... siapp..." ucap Vigo lalu mengarahkan pistol ke udara
DUARRR!!
gue memacu kuda gue dengan kencang sehingga gue ada diposisi pertama, namun cewe itu memang jago jadi dengan gampang pula dia menyalip gue sehingga posisinya kini ada didepan. sorak sorai orang orang yang mendukung gue maupun cewe itu memenuhi arena kali ini
"Go Gea go Gea go!!!" teriak kedua sahabat gue yang menjadi team hore gue
"ayooo Gea pasti bisaa!!!" teriak beberapa murid lainnya yang sedang menonton pertandingan kami
"Sheinaaaa!!!" teriak murid laki laki yang sebagai team hore cewe itu
dua putaran sudah terlewati dan tinggal satu putaran lagi, cewe itulah yang saat ini memimpin tapi gue tidak pernah menyerah karena gue yakin kalau gue bisa. gue memacu kuda gue dengan kecepatan penuh sebelum kami sampai pada pita yang baru saja di bentangkan
"Yeaayyyyyyyy!!!!" teriak semua orang saat gue memacu kuda gue dengan kecepatan penuh dan akhirnya gue yang memenangkan pertandingan kali ini
"Gea! Gea! Gea! Gea! Gea!" teriak semua orang yang menyebut nama gue
"Geaaaaa!!" teriak kedua sahabat gue sambil berlari kearah gue dan memeluk gue saat gue turun dari kuda
mereka memeluk gue dengan erat dan sangat gembira, gue juga tidak menyangka kalau gue bakal menang dari cewe itu karena gue akui cewe itu sangat jago. baru saja gue hampir menyerah saat detik terakhir namun gue mendengar orang orang yang mendukung gue memberi semangat dengan senang hati jadi gue pun berusaha untuk menang dan akhirnya gue pun bisa menang
"Woww aku sangat bangga sama kamu Ge, aku jadi makin gak ragu buat rekrut kamu ke international" kata Vigo dari arah depan dan disampingya ada cewe itu
"semuanya berkat kamu Go dan berkat kesabaran kamu mau mengajar aku" seru gue sambil tersenyum senang kearahnya
"selamat ya! berarti Pappy aku gak salah jadiin kamu murid kesayangannya, karena kamu baru saja mengalahkan sang juara international" kata cewe itu sambil memberikan jabat tangan dan tersenyum ramah
"makasih... apa kamu anaknya Mr.Abraham yang sudah masuk kaca dunia international?" ucap gue dengan senyum ramah dan bertanya ke dia
"seperti yang tadi aku bilang. Aku Sheina" jawabnya lalu memperkenalkan diri
"Anggea, tapi kamu bisa panggil aku Gea, aku masih benar benar tidak menyangka kalau aku bisa bertemu dengan mu" seru gue yang memperkenalkan diri
"kita bisa bicara sambil minum coffee atau teh?" kata Sheina lalu mengajak gue duduk di cafe yang ada di dalam gedung
"boleh" jawab gue singkat sambil mengangguk lalu berjalan mengikutinya dan Vigo serta kedua sahabat gue juga ikut bersama kami
"aku harus memanggilmu kakak, Mrs, or Miss?" tanya gue ke Sheina dengan wajah bingung takut salah
"kamu bisa panggil aku kakak karena usiamu sama seperti adik ku" jawabnya lalu kami memasuki ruangan yang bertema coboy
kami duduk di meja bundar yang cukup besar sehingga muat untuk lima orang, lalu kami memesan minuman dan makanan
"kalian sekolah dimana?" tanya Sheina ke gue dan kedua sahabat gue
"kami bertiga sekolah di Dalton School" jawab gue dan dia pun mengangguk
"Kalian kelas berapa?" Tanya Sheina lagi
"Kami kelas dua SMP" jawab gue lalu meneguk coffee yang gue pesan
"Hah? Kelas dua SMP? Gilaaa makin gak nyangka aku kalau ada seorang anak SMP yang bisa ngalahin senior kelas international " kata kak Sheina yang tidak menyangka
"Aku harap aku bisa seperti dirimu dan mempunyai kesempatan itu" seru gue sambil tersenyum
Dimeja ini hanya gue dan Vigo yang memesan coffee, kak Sheina, Denira, Manda memesan teh
"Ohiyaa kita belum kenalan, siapa nama Kalian?" Tanya kak Sheina ke kedua sahabat gue
"Saya Denira" jawab Denira sambil tersenyum
"Saya Manda" jawab Manda sambil tersenyum dan kak Sheina pun mengangguk
"Ge, baru kali ini saya liat anak cewe yang seperti kamu, yang mau panas panasan demi meraih prestasi yang luar biasa" kata kak Sheina tiba tiba
"Biasa aja kok kak, banyak juga yang lebih baik dari saya dan kakak juga hebat, keren banget dan pasti kan butuh perjuangan buat itu" balas gue sambil tersenyum ramah
"Masalahnya, dulu aku tuh gak
kaya kamu yang mau panas panasan. Aku aja tadinya gaksuka naik kuda soalnya gara gara waktu kecil pernah jatuh pas naik kuda bareng Pappy, waktu itu saat masih awal awal latihan aku gamau sampe ada kulit atau rambut aku terkena matahari jadinya waktu latihan aku memakai celana panjang serta boots lalu aku memakai baju panjang dan sarung tangan sama penutup kepala dan masker mulut tak lupa juga" kata kak Sheina yang membuat gue kaget tak menyangka"Lo bukan hanya kalah dalam berkuda tapi lo juga gabakal bisa ngalahin Gea dalam olahraga renang, dan skateboard" kata Vigo tiba tiba yang membanggakan diri gue bahkan sampai kak Sheina yang sedang meminum pun tersedak
"What? Really? Are you serious?" Tanya kak Sheina setelah menormal kan kembali suara nya
"Ehh engga kok biasa aja cuma hobby aja" jawab gue
"Hobby sihh hobby tapi kalau setiap perlombaan selalu jadi juara umum apa itu masih dibilang cuma hobby? Sampe gaada satupun medali perak atau perunggu dirumah lo" Seru Vigo dan gue hanya bisa memutar bola mata
"Gila sumpah aku gak nyangka banget, benar berarti yang dia bilang kalau kamu itu BEDA" kata kak Sheina dengan suara kecil namun gue masih dapat mendengar nya
"BEDA?" Tanya gue bingung dan kedua sahabat gue pun menaikan satu alis
"Gue tau yang lo maksud" kata Vigo sambil mengangguk dan tersenyum lalu meminum coffee miliknya
"Tapi aku gak ngerti" seru gue dengan wajah yang super duper bingung
"Kamu gak perlu mengerti apa yang kamu tidak mengerti saat ini karena kamu bakal mengerti suatu hari nanti" kata Vigo yang membuat gue harus berfikir keras
"Ohiyaa Ge, Sheina ini juga alumni sekolahmu sama seperti aku" jelas Vigo
"Wow sungguh? Ini sangat mengesankan, karena ada seorang alumni dari Dalton School telah meranjak ke international " ucap gue yang sangat terpukau
"Justru Dalton High School lebih bangga dengan kamu yang masih murid nya tapi sudah bisa membawa harum nama sekolah" kata kak Sheina dengan wajah meyakinkan
"Ohiyaa Sheina sepertinya gue harus pergi sekarang karena ada kuda yang baru datang dan gue harus menge-check nya" kata Vigo tiba tiba lalu bangkit dari tempat duduknya
"Kalau begitu sampai nanti lagi Gea, Denira, dan Manda aku harap kita bisa bicara lagi lain waktu" kata kak Sheina yang mengikuti Vigo lalu dia berdiri dari tempat duduknya
"sampai nanti kak Sheina" seru gue dan kedua sahabat gue lalu kak Sheina pun pergi bersama Vigo keluar dari cafe
Kami pun melanjutkan latihan setelah menghabiskan minuman
"Kalian berdua tau? Gue masih berfikir keras tentang tadi karena selama ini Vigo selalu memberi gue teka-teki yang gak jelas dan sekarang ditambah kak Sheina " ucap gue ke kedua sahabat gue
"Sama gue juga gak ngerti dehh sama mereka berdua, tapi sumpah gue makin bangga dehh Ge punya sahabat kayak lo!" Kata Denira sambil loncat kegirangan
"Gue harap gue selalu membawa kemenangan dan kebahagiaan untuk semua orang" ucap gue
Continued~
Jangan lupa vote and comment yaa guyss
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Teen FictionGio: "mulutku menjadi bisu disaat aku berada didekatmu sehingga aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, tampa memberi tau bahwa aku mencintaimu, gadis buruk rupa" Gea: "aku hanya bisa menjadi salah satu penggemar rahasiamu dari ratusan perempuan y...