Bercakap-cakap dengan kak Gio sepanjang perjalanan membuat perjalanan menuju rumah gue tak terasa, kini kami sudah tiba didepan gerbang rumah gue, terlihat Mymom yang sedang membantu bibi menyiram tanaman begitu gerbang terbuka.
Kak Gio memberhentikan mobilnya, kak Gio mengikuti gue yang turun dari mobil dan memberi salam ke Mymom, Mymom yang baru pertama kali melihat ada seorang laki-laki yang mengantar gue pulang pun langsung bergegas menghampiri kami dengan wajah gembira.
"Satu.. Dua.." seru gue dalam hati menebak apa yang terjadi
"Wahhhh siapa ini?!! Tumben banget Gea bawa temen cowo kerumah biasanya cuma Manda sama Denira, jangan-jangan ini gebetan atau pacarnya Gea ya?!! Wahh kemajuan banget kamu Ge sekarang punya gebetan! Bang Marco tau gak ya?! Ini nihh yang bakal jadi bahan bicara pas makan malam" kata Mymom dengan penuh ekspresi
"Mom! Apaan sih kak Gio ini cuma kakak kelasnya Gea, dia nganterin Gea gara-gara tadi bang Marco ada urusan mendadak" kata gue"Yaelah Ge, masih aja malu-malu, kakak mu tuh Gak bakal biarin kamu diantar pulang orang lain kalau bukan kepercayaannya" kaga Mymom
"Yaa Terserah Mymom aja lah ya, kenalin dulu nihh kakak Kelas Gea" Seru gue
"Kenalin Saya Giorgio Gideon, Tapi panggil aja Gio tante, saya kakak kelasnya Gea" seru Kak Gio
"Siapa namanya?" tanya Mymom
"Gio tante" jawab kak Gio sopan
"Wahhh cocok banget sama Gea, Gea dan Gio emmm emang cocok dahh" kata Mymom
"Mom apaan sih! Udah ah!, kak Gio makasih yaa udah mau repot nganter Gea sampe kerumah" kata gue
"Iyaa sama-sama, yasudah saya pamit yaa Tan" kata kak Gio dengan sopan
"Ehhh kok cepet banget pulangnya, tante baru masak loh, mampir dulu yaa sambil nunggu Marco pulang abis itu kita makan malam bareng, mau ya?" kata Mymom yang menawarkan kak Gio untuk ikut makan bersama
'Kapan lagi bisa main kerumah Gea, ngobrol banyak sama dia, ditambah deket sama ibunya, memang dasarnya sebelum kita mengambil hati anaknya kita harus lebih dulu mengambil hati ibunya' seru Gio dalam hati
"Jadi ngerepotin gini Tan" jawab Kak Gio
"Ihh gapapa ayoo, hitung-hitung tanda terima Kasih tante udah nganterin anak tante pulang" kata Mymom
Kak Gio pun akhirnya pasrah dan menuruti keinginan Mommy, kami masuk kedalam rumah, kak Gio duduk diruang keluarga sedangkan Mymom membereskan meja makan, dan gue pergi ke kamar untuk mengganti pakaian.
Gue mengganti pakaian rumahan yang santai, tak memikirkan siapa yang sedang bertamu kerumah gue, karena kak Gio sendiri bilang dia menyukai gue yang apa adanya.
Gue turun menghampiri kak Gio, namun saat gue lihat ternyata kak Gio sedang sibuk melihat-lihat album foto gue kecil bersama Mymom, mereka sesekali tertawa Seperti melihat hal yang lucu, yaa memang gue itu ditakdirkan lucu dari lahir."Ekhem! Udah puas ngetawain aku?" tanya gue dengan suara dingin
"Ihhh yaampun Ge! Kamu tuh memang dari kecil tuh lucu banget yaa, gemesin, Bang Marco juga emang udah ganteng dari kecil yaa" kata kak Gio yang masih asyik melihat buku album
"Anaknya udah dateng, nanti lagi kita lihat-lihatnya ya, makannya nak Gio harus sering-sering kesini, gapapa kok main kesini" kata Mymom
"Ahh iya tante nanti kalau ada waktu lagi pasti main kok" kata kak Gio
Mymom pun pergi sambil membawa buku album itu dan menaruhnya kembali ditempat semula.
Gue duduk didekat kak Gio, kurang lebih satu meter dari tempatnya, kini kami masih merasakan awkward moment, gue gatau harus memulainya darimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
JugendliteraturGio: "mulutku menjadi bisu disaat aku berada didekatmu sehingga aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, tampa memberi tau bahwa aku mencintaimu, gadis buruk rupa" Gea: "aku hanya bisa menjadi salah satu penggemar rahasiamu dari ratusan perempuan y...