Begitu senangnya gue setelah gue memberanikan diri untuk mengasih es batu itu ke kak Gio
Sampai kapan gue harus menjadi salah satu dari jutaan umat yang nge-fans sama kak Gio?Gue sadar memang gadis seperti gue gak pantas dengan pangeran impian
Kini gue sudah bersiap untuk pulang, gue memilih untuk pulang cepat karena hari ini jadwalnya gue latihan skateboard sama kak Marco
"Ge, lo kenapa sihh main panas panasan mulu?" Tanya Manda ke gue sambil melepaskan ikat rambutnya sehingga kini rambut yang panjang sebahu itu terurai bebas
"Man, lo kenapa sihh ke salon mulu?" Tanya balik gue dengan meniru nada bicara Manda
"Itu hobby gue" jawab Manda dengan mudah
"Kalo gitu jawaban gue juga sama, itu hobby gue" seru gue
"Sial!" Ucap Manda setelah mendengar ucapan gue
"Hahaha! kena lo Man!" Seru Denira sambil tertawa melihat Manda yang kini stuck karena ucapannya sendiri
"Bukan gitu Ge, coba nih yaa lo gak sering panas-panasan dan lo sering perawatan pasti lo bakal cantik deh dan gue jamin kak gio bakal suka sama lo" jelas manda
"Bukan gitu Man, coba nih yaa lo gak sering ke salon dan sering main panas-panasan, berenang di laut pasti lo bakal item deh dan gue jamin lo makin menjadi jomblo seumur hidup. Secara gak langsung cara ngomong lo tuh nge jelek-jelekin dan ngerendahin gue Man" ucap balik gue meniru perkataan Manda
"Udah ahh my hero udah nunggu didepan" kata gue sambil mengaitkan tas di bahu gue
"Ge, salam yaa buat senpai Marco" kata Denira dan gue hanya menjawab dengan acungan ibu jari
Gue berjalan menulusuri lorong sekolah yang kini sudah ramai dengan anak anak yang berlarian karena ingin pulang
"Anggea!" Teriak seseorang yang memanggil nama gue
Gue mencari sumber suara itu dan kini tatapan gue terhenti di seseorang yang sedang berdiri didepan ruangan yang tadi gue masuki dengan pakaian dinasnya membuat beliau terlihat berwibawa
"Iya bu?" Ucap gue sambil berjalan menghampiri ibu kepsek yang kini tersenyum ramah
"Ibu harap kamu bisa memberi jawaban lusa, karena jika kamu setuju ibu akan mengurusnya dari sekarang. Ibu akan senang jika kamu menjawab Iya meski ibu harus kehilangan murid yang paling berprestasi disekolah ini, tapi ibu akan lebih bangga sama kamu jika kamu bisa sukses disana" kata ibu kepsek sambil memegang bahu gue
"Baik bu, saya akan rundingkan dulu dengan keluarga Saya" jawab gue
"Yasudah kalau begitu, ibu tunggu jawabannya. Kamu boleh pulang sekarang" kata ibu kepsek
"Kalau gitu saya pulang dulu yaa bu" ucap gue lalu berbalik dan berjalan menjauh
Tatapan gue tak bisa lepas dari mobil pazzero sport warna merah milik kak Marco, dan kini orang itu sudah berdiri didepan cup mobilnya. Baju kaos pollo berkerah warna putih serta celana cargo warna cokelat
Kak Marco itu suka banget ngoleksi mobil yang berwarna merah
"Main dimana kali ini?" Tanya gue sambil berjalan mendekati orang itu
"Di tempat biasa aja yaa? Soalnya kakak mau kumpul komunitas lama sekalian kakak juga mau ngenalin kamu ke mereka" jawab kak Marco
"Okay, let's go!!!" Ucap gue sambil mengepalkan tangan keatas kepala
Gue memasuki mobil dan duduk disamping kak Marco, memang tempat yang kita tuju tak begitu jauh dari sekolah bahkan hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai ditujuan
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Teen FictionGio: "mulutku menjadi bisu disaat aku berada didekatmu sehingga aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, tampa memberi tau bahwa aku mencintaimu, gadis buruk rupa" Gea: "aku hanya bisa menjadi salah satu penggemar rahasiamu dari ratusan perempuan y...