Yooo sebelum baca ceritanya di vote dulu yooo.
Makasih yang udah ngasih vote nya semoga berkah dehh hari nya.
Aamiinn.
Gue melihat semuanya SEMUANYA. rasa perih, kesal dan sesal yang gue rasa, karena gue terlambat untuk menghampiri Gea yang merasa kesakitan dan tidak berdaya ditangga
Rasa sesak yang bertambah karena gue tidak bisa menolongnya dan lebih sakitnya justru Lorenzo yang menolong Gea, harusnya gue dapat menduga kalau keluarnya Lorenzo dari kelas secara tiba-tiba itu pasti ada maunya
Bagaimana bisa Lorenzo bersikap seperti itu sama Gea? Sungguh jika gue harus mengungkapkannya sungguh gue cemburu meski itu adalah Lorenzo
Justru karena dia adalah seorang Lorenzo, yang mempunyai sifat romantic terhadap wanita, dan karena gue akhirnya mengetahui kalau Lorenzo menyukai Gea. Membuat gue semakin membara saat berada disekitar mereka
Karena gue juga khawatir sama Gea, jadi gue pun memutuskan untuk menguntit mereka berdua dan ternyata mereka masuk kedalam ruang guru
Cukup lama gue menunggu dibalik tangga hingga gue sering kali kaget dengan suara pintu yang terbuka dan ternyata guru yang keluar, hingga suara engsel pintu yang berbunyi lalu dilanjutkan dengan suara dua orang yang berbicara
Gak salah lagi kalau itu mereka
Gue bersembunyi dengan masuk kedalam ruang penyimpanan bola, yang berada dibawah tangga sampai mereka berjalan cukup jauh
Gue terus menguntit mereka berdua, terdengar suara Lorenzo yang menawarkan kepada Gea ingin ke kantin atau ke kelas? Namun Gea memilih diantar ke kelas
Untungnya letak kelas gue persis berseberangan dengan kelas Gea, jadi gue memutuskan kembali ke kelas dan melanjutkan hukuman sambil sesekali melihat kearah kelas Gea
Setelah bell berbunyi Lorenzo dan Kirana mengajak gue ke kantin, namun gue memilih untuk tetap dikelas
Rasa pegal yang gue rasakan cukup membuat gue sesekali harus memijit lengan gue
Gue memutuskan pergi ke UKS untuk meminta balsem atau sebagainya, akhirnya gue sampai di depan pintu yang satu-satunya berwarna putih disekolah ini lalu gue membuka pintu itu dengan perlahan
Gue berharap hari ini ada anak PMR berjaga karena gue gatau harus meminta tolong kesiapa lagi saat ini
"Permisi..PMR?" Ucap gue setelah menutup pintu dan mulai berjalan masuk perlahan
Tidak ada yang menjawab, aduhh mampus gue mau nyari dimana?
Tapi ada satu tirai bagian kasur paling pinggir yang tertutup dan membuat gue penasaran untuk melihat siapa disana, mungkin dia tau anak PMR diamana?
"Maaf, mau tanya anak PMR nya kemana ya?---" tanya gue sambil menarik tirai itu secara perlahan lalu gue tidak dapat lagi berkata setelah melihat siapa yang dibalik tirai itu
"Gea?" Ucap gue dengan wajah yang masih sama
"Kak Gio?" Ucap dia juga dengan ekspresi kaget dengan keberadaan gue yang muncul secara Tiba-tiba
"Ngapain disini?--" ucap gue berbarengan dengan Gea yang membuat Gea menutup mulutnya entah kenapa
"Lo kenapa disini Ge?" Tanya gue duluan sebelum dia berbicara lagi sambil berjalan menghampiri dia yang sedang duduk diatas kasur dengan kondisi kaki bagian mata kaki yang berwarna biru dan cukup bengkak lalu gue duduk dipinggir tempat tidur
"Kaka bisa lihat sendiri lahh kenapa aku disini" ucapnya sambil melihat kearah kakinya
Fikiran gue melambung entah kemana
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Teen FictionGio: "mulutku menjadi bisu disaat aku berada didekatmu sehingga aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, tampa memberi tau bahwa aku mencintaimu, gadis buruk rupa" Gea: "aku hanya bisa menjadi salah satu penggemar rahasiamu dari ratusan perempuan y...