じゅういち

60 2 2
                                    

Gio pov

Bell sekolah yang berbunyi membuat seluruh anak-anak cowo yang masih bermain bola pun berlari menuju kelasnya

Gue memasuki kelas duduk di atas meja sambil tertawa bersama sahabat sahabat gue sebelum guru memasuki kelas

CEK CEK ----

"Selamat pagi semua, ada beberapa pengumuman yang akan bapak sampaikan pagi ini. Bagi siswa yang namanya disebut tolong harap menghadap ke ruang BK sekarang juga. Giorgio Gideon kelas sebelas IPS satu, Lorenzo kelas sebelas IPS satu, Joshua Pangestu kelas sebelas IPS tiga, Fredo Kurniawan sebelas IPS tiga. Bagi nama yang telah disebutkan segera keruang BK, dan untuk Anggea Gilsha Fujita kelas delapan IPA satu harap menghadap keruang kepala sekolah sekarang juga, Terimakasih" Suara dari radio sekolah yang memberi informasi

"Yo! Lor! Nama lo Berdua bego! Lo pada kenapa? Kok bisa dipanggil gitu? Nyari ribut mulu lo kerjaannya!" Tanya Kirana yang kaget setelah mendengar pengumuman barusan

"Gatau dahh, gara gara kemaren kali" jawab gue singkat sambil menaikan kedua bahu gue

"Kenapa? Lo berdua abis ngapain?" Tanya Kirana lagi

"Itu... si tukang onar minta ribut ehh giliran lagi asyik malah ke Gabe kan sialan!" Jawab Lorenzo

"Anjirr emang tuh anak minta di giless pake ban motor lu Yo" ucap Kirana sambil mengepalkan tangan diatas meja

"ehh tapi itu tadi si Angel juga di panggil kan? Kok bisa sihh? Parah bego lu Yo kalo mau jadi penyelamat tapi malah nyusahin orang!" Kata Kirana again

"Yeee diamah dipanggil bukan gara gara masahal ini danau... suka nethink aja lu mah jadi cewe Hermann gue" ucap gue dengan kesal

"Yaudah sihh kan gue gatau.. udah lu berdua sono lahh! Menjauh dari gue" seru Kirana

Gue dan Lorenzo pun keluar dari kelas tapi pas banget Angel pun keluar dari kelasnya dan gasalah lagi kalau saat ini dia lagi melihat kearah gue, tapi si curut ternyata juga keluar dari kelasnya jadi gue dan Lorenzo pun melihat kearahnya dengan tatapan tempur. gue berjalan lebih lambat agar gue berjalan dibelakang si anak curut takut nanti dia nyari masalah lagi sama Angel namun sebelum menuruni tangga gue sempat melihat kearah dia yang sedang menunggu gue lewat terlebih dahulu lalu gue pun berjalan menuruni tangga

Gue berhenti di depan pintu kaca berwarna hitam yang diatas nya bertulisan "Ruang BK" lalu kami memasuki ruangan gelap itu, gue sempat melihat keluar dan ternyata Angel baru saja melewati ruangan yang gue masuki tapi gue pun kaget saat pak Ari sudah berdiri di depan meja nya sambil memegang rotan kebanggaan sekolah Dalton karena setiap ada murid yang ketahuan berantem atau ikut tauran pasti rotan itulah yang akan menghukum mereka

Ruangan BK sangat mencekam ditambah wajah pak Ari yang tidak bersahabat

"Apa yang kalian lakukan, berantem seperti anak kecil!!" Ucap pak Kris sambil menghentakkan tangan diatas meja

"Dia duluan Pak!!" Ucap Fredo sambil menunjuk gue dan Lorenzo

"Apa apaan lo! Lo duluan yang mulai!!" Bantah Lorenzo sambil membulatkan mata dan menunjuk Fredo

"Pak, kami berdua minta maaf karena telah menerima tantangan dari Fredo kemarin sehingga membuat keributan disekolah. Tapi pak semua itu ulah dari Fredo, dia mendorong anak perempuan yang sedang mengantri membeli minum sehingga anak yang lain pun ikut terjatuh. Disana saya hanya menolong gadis itu dan memberikan haknya kembali tapi Fredo tidak terima dengan hal yang saya lakukan makanya dia menantang saya untuk mengalahkan dia hari itu" jelas gue panjang lebar

"Benar iti Fredo?!" Tanya pak Ari ke Fredo dan Fredo pun kaget sehingga dia pun embisu

"Maaf Pak" kata Fredo sambil menundukan kepalanya

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang