にじゅう

19 2 0
                                    

Hii readers yang masih Setia membaca cerita Imagination

Author mau minta maaf yang sebesar-besarnya karena telah menelantarkan cerita ini beberapa Bulan.

Ini semua karena Author sudah kelas 12 jadi banyak banget kegiatan, bahkan sampai tak punya waktu untuk istirahat.

Karena author punya banyak cerita di wattpad jadi terkadang author menyempatkan untuk menulis beberapa part di tiap ceritanya, namun karena terlalu sibuk jadi fikiran pun belum sampai untuk menggapai imaginasi yang tinggi.

Dan sebentar lagi author akan menghadapi ujian yang sudah berjejer didepan mata.
Doain author yaa semoga bisa menyelesaikan ujian sekolah dengan lancar dan nilainya Bagus, semoga juga dapat Univ yang diharapkan, Aamiin..

Bell sekolah berbunyi tandanya untuk pulang

Gue bersama Lorenzo dan Kirana berjalan menulusuri lorong kelas, sepanjang jalan kami bercanda ria seperti biasanya.

"Ehh Lor tadi lu kan yang ngerjain si Panjul sama Tika? Sengaja ngiket tali sepatu mereka berdua biar si Tika jatoh terus ditangkep Panjul? Bangsat lu gua mau ngakak liatnya pas Panjul salah pegang Hahaha" seru gue sambil tertawa cukup ngakak

"Iyaa niatnya sih mau bikin kesan romantis ehhh malah kesan tragiss" kata Lorenzo

"Tragis? Emang kenapa? Ahh gak asik lu! Lu ngejailinnya pas gua lagi poop di wc jadi kan gua galiat kejadiannya, ceritain kek!" sahut Kirana sambil berjalan mundur karena rasa penasarannya

"Jadi kan gua sengaja ngiket tali sepatu mereka berdua, dengan niat buat kesan romantis kek di film-film yang pas cewenya mau jatoh ditangkep sama cowonya, ehhh tapi malah kebalik si Panjul malah yang jatoh pas si Tika jalan, emang tenaga si Tika kan kuat jadi si Panjul ikut kebawa udah gitu jatoh nya benar-benar mendarat tidak pas lagi, pas si Tika balik badan Panjul jatoh cuma gak jadi soalnya dia nahan, cuma cara nahannya itu yang salah jadi kena deh dia bogeman Tika" jelas Lorenzo yang menceritakan kembali kejadian di kelas

"Huh? Emang dia nahan gimana?" tanya Kirana

"Dia megang payudaranya Tika" jawab gue

"Wahhhh anjirr parahh parahh!! Gila asli gila! Kenapa sihh lu berdua tuh kelakuannya bikin gua mau bogem lu berdua! Huh!" seru Kirana sambil menarik leher gue dan juga Lorenzo

"Kok gue kena sihh! Kan si Kolor yang jail" seru gue membela diri sambil mencoba melepaskan kepala gue namun tidak berhasil

"Sama aja! Kelakuan lu berdua tuh yaa cuma beda nol koma lima! Jadi kalau salah satu dari kalian cari masalah gue hukum dua-duanya!" kata Kirana sambil memberi satu jitakan keras ke kepala kami berdua sehingga membuat gue dan Lorenzo berteriak kesakitan

Namun setelah sebuah suara yang memanggil nama kami Kirana pun melepaskan kepala kami.

"Woyy Gio! Lorenzo! Kirana!" panggil seseorang yang ternyata adalah kakaknya Gea

"Wihhh Bang Marco!" teriak Kirana sambil menunjuk kearah orang yang menyebut nama kami

"Wahh ada apa gerangan sampai calon kakak ipar gua datang kemari?" kata Lorenzo yang membuat gue dan Kirana menoleh bersamaan

"Calon kakak ipar?!" ucap kami bersamaan pula

"Iya emang kenapa?" seru Lorenzo dengan gaya khas nya yang tengil

"Demen banget kayaknya lu sama Ade gua yang jelek ini" kata Bang Marco

"Abang!" sentak Gea sambil membulatkan kedua bola matanya

"Apa kabar Bang?" tanya gue sambil memberikan salam berupa jabat tangan / tos

"Baek gua mah baek, cuma nih adek gua yang belum membaek" jawab Bang Marco

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang