Begitu senangnya gue bisa membawa seseorang yang gue cintai diatas punggung gue, meski dia bukan yang pertama menaiki punggung gue tapi dia orang yang membuat gue merasa bangga saat menggendong dirinya
Rasanya gue ingin memperlambat jalan untuk beberapa saat
Gue tidak memikirkan hati para fans gue lagi karena yang gue fikirin saat ini hanyalah kondisi perempuan yang ada di punggung gue
Gue membawa Gea memasuki kelas gue sampai dia duduk di kursi guru, bukan hanya anak kelas gue saja yang melongo tak percaya bahkan hampir seluruh siswa yang penasaran mengintip disepanjang jendela kelas gue
"Woy! Ngapain lo pada disitu?! Kurang kerjaan lo semua!! Gua sumpahin bintitan mata lo semua!!" Teriak Kirana ke anak-anak yang menintip dari jendela
Mereka pun akhirnya bubar setelah Kirana berkoar namun masih banyak sekali anak kelas gue yang berbisik-bisik tentang gue dan Gea
"Kak, aku lupa bawa soal nya tapi Bu Reni buat soal dari buku modul. Jadi aku pinjam buku modul kakak buat ngasih tau soalnya" kata Gea sambil menarik lengan gue sebelum gue berjalan kearah bangku tempat gue duduk
"Ohh bentar gue ambil" seru gue lalu berjalan menuju meja gue dan mengambil modul pelajaran Bu Reni dari dalam tas
Gue memberikan buku itu ke Gea, karena gue tau Gea tidak mungkin berdiri jadi gue memutuskan untuk membantunya dengan menulis soal yang sudah Gea beritahu ke papan tulis
Setelah gue menulis soal gue pun kembali ke meja dan mulai mengerjakan soal-soal tersebut sedangkan buku gue ada di meja guru untuk pegangan Gea
Cukup sunyi saat ulangan berlangsung, satu jam telah dilewati emang dasar Bu Reni walau ngambil soal dari modul tapi ngambilnya yang paling susah
Untung bisa dibilang gue itu anaknya Albert Einstein jadi saat ini gue sudah bisa sedikit santai karena sudah selesai mengerjakan soal-soal tersebut sedangkan Kirana masih berkutik pada soal yang tertulis dikertas miliknya
Ohiya gue ingat! Gea kan dari tadi di UKS jadi pasti dia belum makan, dan pas banget mommy ngebawain bekal sandwich isi tuna
Gue mengeluarkan kotak bekal gue dari tas lalu mengambil kertas ulangan gue yang sudah terisi lengkap dan gue berdiri dari tempat duduk lalu berjalan kearah meja guru
Semua pandangan anak kelas menatap kearah gue yang sedang berjalan santai, gue melihat Gea yang sedang asyik menulis sesuatu dibuku---what?dia nulis apa di modul gue?
"Gue udah selesai nih" ucap gue sambil menaruh kertas ulangan diatas meja dan membuat Gea mendongah keatas dan melihat gue
"Udah selesai? Aku aja masih tinggal satu nomor lagi yang belum" kata Gea sambil melihat kearah modul dan gue pun mengikuti pandangannya
"Sungguh dia mengerjakan soal-soal itu? Memang dia bisa? Gamungkin!" Ucap gue dalam hati
"Itu harusnya lo kali seratus delapan puluh derajat terus lo bagi setengah akar dua baru dikurangin hasil pertama" jelas gue yang membenarkan jawaban yang dia tulis di modul gue
"Maaf kak kan aku belum belajar, namanya juga nyoba-nyoba" kata Gea sambil menghapus cara yang sudah dia tulis dan hampir selesai
"Tapi yang lain udah bener kok, jadi lo tinggal jumlahin ketiga hasil yang udah di dapet doang baru bisa ketemu hasil utama nya, iya kayak gitu....tuh kan ketemu! cieeee anak pinter! Ohiya nih pasti lo belum makan kan? Mommy gue tadi bawain sandwich dan gue lupa makan jadi mending lo makan dulu sekarang biar gak tambah sakit" seru gue sambil menekuk kaki gue sehingga gue berlutut di depan Gea dan membantunya mengerjakan soal-soal itu
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Fiksi RemajaGio: "mulutku menjadi bisu disaat aku berada didekatmu sehingga aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan, tampa memberi tau bahwa aku mencintaimu, gadis buruk rupa" Gea: "aku hanya bisa menjadi salah satu penggemar rahasiamu dari ratusan perempuan y...