Kelam menusuk terlalu dalam
Terlumat daku dalam ruang kusam
Belenggu asing usir sang rembulan malam
Satu lentera terangi netra buramDunia ini dipenuhi manusia
Para anasir sang penjunjung ilmu
Politik sudah jadi dewa mereka
Nurani, sanubari, dibuat jadi sayu
Alam mereka tindih dengan teknologiAgama disirnakan dengan ideologi
Perang jadi budaya yang melanglang buana
Uang dan takhta jadi sihir untuk berkuasa
Pantaskah bumi di tangan mereka?
Kaum bawahan yang dipenuhi nista!
Yang berspekulasi bahwa mereka sempurna!Kelam menusuk terlalu dalam
Terlumat daku dalam ruang kusam
Belenggu asing usir sang Rembulan Malam
Satu lentera terangi netra buramAjal sudah menanti raga
Pelor perak siap menghujam kepala
Ingin mulut ini letupkan aksara
Salurkan putus asa yang membaraTapi, setidaknya harapan itu bukan angan
Bahtera kecilku sudah mengirim pesan
Amanah sang ratu telah kupenuhi
Redundansi apokaliptik kini telah menanti
Menanti bumi ini ...Kaumku dan ratuku akan datang dari angkasa
Membawa serdadu bintang dan para ksatrianya
Penuhi atmosfer bumi dengan bintang-bintang raksasa
Serta bawa takdir dari sang Semesta
Untuk bebaskan dunia dari belenggu manusiaOh, Tuhan
Terimakasih, karena aku tak mati sia-sia—Anna Azzahra (07/07/16)
![](https://img.wattpad.com/cover/77069671-288-k685182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Negeri Aksara Anna
PoetryPemenang penghargaan Wattys 2017 Kategori The Storysmiths. •••