Berdiri gemetar kaki robotku
Diterpa dingin salju manis
Senda gurau burung hantu
Di atas sendratari ranting iblis
Temani daku di kelamnya malam
Kala rembulan ditelan suramAku suka kita bersama
Di atas balkon hanya berdua
Menikmati pemandangan hura-hura
Bukit dan lunar mejulang terik
Dengan sentuhan bintang bagai pernak-pernik
Juga lampu-lampu taman kemilau yang artistikRumah di pinggir kanal ini
Sudah jadi sebuah istana
Kau raja, dan aku ratunyaTapi itu tinggal sejarah
Historiografi tanpa nama
Sampai kau torehkan darah
Dengan menduakan cinta kita!
Batari Laksmi menangis sendu
Marah dan sedih beradu-adu
Sakit, perih, tersayat seketika
Saat kutatap tubuhmu tergeletak
Nyawa dan raga sudah berpisah
Darah anyir menari asyik di lantai
Lehermu jadi mata air merah
Saat kuciptakan semburat gores tepat di situ
Dengan sebilah belati manisAku memang setengah robot
Tapi kuhanya mau jawaban:
Kenapa kau mendua?—Anna Azzahra (24/07/16)
KAMU SEDANG MEMBACA
Negeri Aksara Anna
PuisiPemenang penghargaan Wattys 2017 Kategori The Storysmiths. •••