Netra hijauku menatap hina
Akan rupa raksasa makhkuk mekanik
Kilauan emas tubuhnya menyayat mata
Mengingatkanku akan ikrar klasikInginku berharap, tinggal bukannya pergi
Seperti sebuah kastil penuh raksi
Tanpa susunan solid pondasi
Kastil bahkan citadel pun pasti hanya ilusiSeperti kertas rapuh hatinya
Dikau mencintaiku itu romansa
Tapi kala pedang anggun raja
Disematkan pada pundakku, itu amanah syahdu dikara
Daku bukan terbang perang tanpa hati
Tapi dengan sayap penimba janjiBebasnya negeri ini dari politik tirani
Akan luncurkan lentera warna penuh rasi
Patriotku, bukan wujud enigma atas cinta kita
Itu adalah iman yang tertanam untuk kita berduaKau adalah putri surgawiku
Yang tak pantas mengulum janji palsu
Cintaku padamu bukan prasasti usang
Yang hanya berupa tulisan penuh karangAku akan kembali ke dalam dekapanmu, Nona
Setelah perang saudara ini sirnaKembali ...
Netra hijauku menatap hina
Akan rupa raksasa makhluk mekanik
Kilauan emas tubuhnya sayat mata
Mengingatkan akan ikrar klasik—Anna Azzahra (21/07/16)
Merupakan puisi sambungan dari "Bercak Enigma".
KAMU SEDANG MEMBACA
Negeri Aksara Anna
PoetryPemenang penghargaan Wattys 2017 Kategori The Storysmiths. •••