60 | Elemen Kebahagiaan

1.9K 75 17
                                    

[Kosmos]
"Perihal bahagia, wahai Manusia. Apa saja elemen pembentuk kebahagiaan?"

[Ann]
"Ada tiga kolase untuk menciptakan kebahagiaan, wahai Kosmos nan agung. Salah satunya adalah rasa untuk merasakan mencintai dan dicintai. Karena apalah arti kehidupan ini tanpa filantropi?"

[Kosmos]
"Aku setuju denganmu. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa atas dasar cinta. Mereka diturunkan ke bumi dari alam surga juga karena cinta. Benih-benih kalpataru tumbuh berkat cintanya alam semesta. Manusia, dirimu, terlahir pun karena cinta. Sungguh indah kehadiran makhluk bernama cinta ini. Lalu, apa elemen setelah cinta, wahai Manusia?"

[Ann]
"Harta. Coba kau pikirkan bagaimana manusia hidup tanpa emas dan perak atau raja tanpa mahkota dan kastil raksasa. Bagaimana menurutmu bahagia akan dicapai tanpa harta, Kosmos?"

[Kosmos]
"Tentu sangat mustahil bagiku sekalipun. Mungkin, cinta juga akan terasa hambar tanpa material dan harta. Walau Diogenes sudah membuktikan tinggal di dalam tong sudut kota Athena sangat menyenangkan. Namun, sungguh tidak lazim jika manusia hidup tanpa harta. Apa rahasia dari elemen terakhir, wahai Manusia?"

[Anna]
"Apabila cinta dan harta dianalogikan sebagai pintu menuju nagari bahagia, maka kematian adalag engsel untuk menyempurnakannya."

[Kosmos]
"Bagaimana itu bisa terjadi, wahai Manusia?"

[Ann]
"Bayangkan, Kosmos. Bayangkan bahwa kau—atau diriku—diciptakan untuk hidup abadi di alam semesta ini. Atau mungkin alam semesta sendirilah yang abadi. Apa bisa kita menyaksikan bumantara, bentala, samudra, yang begitu sama selama ribuan bahkan miliyaran tahun? Keabadian tidak memberi kita kebahagiaan melainkan penderitaan yang panjang. Maka kematian diciptakan untuk menjadi konklusi dari sejarah yang kita tulis di dunia—dan menuju kebahagiaan yang sejatinya."

—Anna Azzahra (20/04/17)

●●●

Note: Ucapan Terima Kasih dari Anna Azzahra.

Terima kasih, bagi kalian yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca kumpulan puisi ini. Terima kasih, bagi kalian karena udah mau berpusing-ria dengan bahasa saya yang sok sastra ini. Ya, inti dari foot-note ini adalah bahwa Negeri Aksara Anna bakal saya nyatakan "complete". Dan sekali lagi, saya sungguh berterima kasih sekali untuk kalian si 9.7K reader. Tanpa kalian pasti saya sangat sulit mendapat semangat untuk menulis.

Oke, di sini Anna bolehkan sedikit curi-curi curhat? Jadi begini, saya sedikit bingung apakah saya akan mempublish kumpulan puisi lagi. Jujur, ada sekitar 30 puisi yang menumpuk di draft. Tetapi sepertinya benak saya berkata, bahwa lebih baik saya hiatus saja. Ya, mungkin memang saya akan hiatus untuk mempublish puisi-puisi untuk beberapa waktu—entah sampai kapan.

Mimpi saya sih, saya mau bisa berkarya lebih dari sekedar di wattpad. Duni sangat besar, dan saya mau meraih mimpi yang tak kalah besar dari dunia ini. Saya ingin sekali mencetak buku sendiri! Bukan hari ini, bukan besok, tapi saya akan melakukan itu! Jadi, mungkin untuk beberapa bulan, mungkin tahun, saya ingin hiatus dulu dari wattpad dan berkarya dalam diam—kayak mencintai dia dengan diam.

Okedeh, mungkin sekian saja dari saya untuk kali ini. Sekali lagi terima kasih karena telah membaca kumpulan puisi ini! Tunggu saja apakah saya akan publish untuk ke depannya. Salam sastra Indonesia, dan jangan berhenti untuk berkarya!

—Anna Azzahra
Pamit, undur diri.

NB: buat kalian mungkin yang mau tanya-tanya seputar puisi-puisi saya, boleh langsung send message aja. Mungkin nanti bisa saling add line. Siapa tau kita bisa berteman(?)

Negeri Aksara AnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang