50 | Carpe Diem

985 78 9
                                    

Kukatakan
Sajak ini bukan sekedar metafora
Anggaplah sebagai mata ramalan candala
Tentang sebuah masa tanpa adanya eunoia
Tentang sebuah masa ketika aksara tak lagi bermakna

Sekali lagi kukatakan

Sajak ini dipenuhi puitis yang pesimis
Akan ada banyak asa yang sirna di era futuristis
Di masa manusia dan hati menjadi apatis
Di masa tak ada lagi jiwa yang romantis

Akan tiba sebuah zaman—bukan paripurna
Ketika aksara ditelan oleh digitalisasi mondial
Ketika palagan antar lokeswara melanglang buana
Ketika agnostik adalah paham yang mengglobal
Filsafat dibungkam oleh mekanika doktrin
Imajinasi tak lagi mampu membongkar misteri klandestin
Merupakan sebuah ilusi untuk menemukan kebenaran hakiki
Itulah masa dimana manusia tidak memiliki eksistensi

Sudah kubilang, sajak ini penuh putus asa
Sudah kubilang, sajak ini penuh pandangan nista
Tetapi, belum kubilang bahwa semua ini bisa saja jadi nyata
Aku takut, aku takut itulah distopia realita
Aku takut, aku takut untuk lagi membuka mata
Dan sekali lagi aku takut, aku takut itulah hukuman-Nya untuk semesta

Tetapi, aku mendengar suara
Malaikat dari bintang berkata, kita adalah manusia milenium
Kita adalah generasi yang menghadiahi dunia dengan aurum
Perkaranya adalah:
Bukan tentang bagaimana masa depan terjadi
Namun tentang, bagaimana kita bersiap melalui hari ini

Anna Azzahra (21/03/17)

Negeri Aksara AnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang