"Shanju pulang, assalamualaikum." triak shania menggelegar di setiap sudut rumahnya lalu dengan kasar merebahkan tubuh jangkung nya di sofa ruang tamu.
Perlahan langkah sepasang kaki mendekati nya dan duduk di atas kepala shania sebelum menariknya ke atas pangkuannya.
"Walaikum salam sayang, anak mami udah pulang??? Kok ngk mau di jemput sayang kenapa?" tanya melody bertubi-tubi mengelus rambut putri nya penuh sayang, shania membuka matanya dan sedikit memutar tubuh nya untuk memeluk dan menenggelamkan kepalanya di perut sang mami.
"Gpp mi, lagian kan ngak ada kakak juga jadi nju ngk mau ngrepotin pak rahman aja klau harus jauh-jauh ke sekolah hanya untuk jemput nju doang." jawab shania santai, melody tersenyum mendengar jawaban si bungsu lalu mendarat kan kecupan lembut di kening putrinya.
"Ya udah sekarang ganti baju ,cuci tangan trus makan siang, dan setelah tidur siang nanti kita jemput kakak di rumah sakit." dengan semangat shania bangkit dari pangkuan melody saat mendegar kata-kata 'jemput kakak'.
" kakak hari ini pulang mi???" tanya shania antusias, melody mengangguk yakin dan tersenyum.
"Yaaah,,, akhirnya kakak ku pulang ye,, ye kakak pulang ye,,ye." melody sedikit terkejut saat shania tiba-tiba bangkit dari sofa sampingnya lalu melompat-lompat kegirangan, namun raut kaget itu berubah menjadi senyuman tipis saat melihat keceriaan gadis itu kembali lagi.
Dengan semangat shania pun meninggalkan sang mami pergi ke lantai atas dan tentu nya telah meninggalkan sebuah kecupan sayang sebagai pelampiasan kebahagiaan nya hari ini.
----
"Kakaaak,ayo kita pulang." dengan girang dan semangat shania membuka pintu ruang rawat milik kakaknya namun senyum lebar itu meredup kala yang ada di hadapan nya bukanlah sosok yang ia inginkan.
"Ayah,kakak mana?" tanya shania menghampiri ayahnya yang kini memeluk mesra mami nya dengan raut wajah yang cemberut.
"Kakak di kamar mandi sayang," jawab marco melepaskan pelukan nya pada melody lalu menghampiri shania yang duduk di sofa.
Tok,, tok,,tok
Terlihat suster yang masuk ke ruang rawat ve dengan sopan dan senyum ramahnya.
"Permisi pak,buk, dokter ingin berbicara dengan anda berdua sekarang,untuk itu dokter menunggu kehadiran anda di ruangan beliau terima kasih."
"Kita segera kesana suster trima kasih." jawab melody membalas senyuman suster itu tentunya dengan ramah pula.
''nju,klau kakaknya udah keluar dari kamar mandi jagain dulu ya sayang,mami sama ayah temuin dokter nya dulu.'' pesan marco berdiri dari duduknya dan mengelus lengan putrinya lembut.
''siap yah,laksanikan,eh laksanakan maksudnya.'' marco terkekeh pelan mendengar jawaban shania yang sengaja di buat-buat,sementara itu tatapan tajam melody sudah ia tunjukan pada telinga shania yang siap untuk di jewer.
''udah yuk sayang,dokternya udah nungguin tuh.'' dengan cepat marco memeluk bahu melody dari samping dan mengiringnya untuk segera keluar ruangan dan menuju ruangan lain.
''duh untung aja ayah nylametin,klau engak kuping aku bisa tambah caplang kena sasaran.''lega shania mengelus dadanya pelan lalu duduk di kursi yang tadi di duduki oleh ayahnya.
Tak berapa lama pintu kamar mandi terbuka dan terlihatlah ve sedikit terkejut karna melihat sosok yang berada di kursi bukanlah sosok awal ia meninggalkan ruang rawatnya.
''dek kok kamu disini,ayah mana?'' tanya veranda menghampiri shania yang sedang asyik memainkan hpnya.
''eh kak,em itu ayah sama mami masih ngobrol sama dokter,ciee yang udah boleh pulang pasti seneng nih.'' jawab shania yang di akhiri dengan candaan pada sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sister Love Story (complete)
FanfictionSebuah kisah kakak beradik yang mencintai pria yang sama,namun karna sebuah penyakit yang di derita Jessica veranda sang kakak memilih mengalah, Namun apakah sang adik shania junianata akan menerima itu semua begitu saja??